
Bruxism terjadi saat seseorang menggertakkan atau menggesekkan gigi tanpa sadar. Mungkin sebagian orang menganggap ini sebagai hal yang biasa, namun tanpa perawatan yang tepat kondisi ini bisa mengakibatkan beragam komplikasi tertentu.
Walau sering terjadi pada anak-anak, namun kondisi ini juga dapat terjadi pada usia dewasa. Nah, bila kamu ingin tahu selengkapnya seputar bruxism ini, yuk simak rincian lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Bruxism?

Bruxism yaitu kebiasaan menggertakkan gigi (grinding) atau menggesekkan gigig (brux) dengan keras secara tidak sadar. Kondisi ini biasa terjadi ketika tidur maupun saat sedang beraktivitas seperti biasa. Kondisi ini juga sering disebut sebagai teeth grinding.
Dalam medis, bruxism termasuk kondisi ringan yang umumnya tidak membutuhkan tindakan medis tertentu. Akan tetapi, dalam kasus tertentu, kondisi ini dapat tergolong parah yang mengakibatkan beragam komplikasi. Contohnya berupa kerusakan gigi, sakit pada rahang, dan juga sakit kepala.
Ada dua jenis bruxism yaitu:
- Primary: terjadi begitu saja tanpa berkaitan dengan kondisi medis lainnya.
- Secondary: berhubungan dengan gangguan kesehatan tertentu, seperti gangguan saraf.
Nama | Bruxism |
Gejala Utama | Menggertakkan gigi |
Dokter Spesialis | Dokter spesialis gigi dan mulut |
Penyebab Utama | Gangguan sistem saraf, stres, alkohol, kafein, dan merokok |
Diagnosis | Pemeriksaan gigi, wawancara medis, dan pengecekan lanjutan |
Faktor Risiko | Stres, cemas, ketegangan, gangguan cemas |
Pengobatan | Penggunaan pelindung gigi, pengelolaan stres |
Pencegahan | Menghindari minuman alkohol dan berkafein, tidak merokok, tidak stres |
Komplikasi | Kerusakan gigi, gangguan otot rahang, gangguan rahang |
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang dapat menjadikan seseorang lebih berisiko terkena bruxism yaitu:
- Stres
- Gangguan kecemasan
- Depresi
- Ketegangan
- Rasa marah
- Gangguan tidur
Penyebab Bruxism
Belum pasti apa penyebab bruxism dapat terjadi pada seseorang. Namun, para ahli menghubungkan antara kondisi ini dengan beberapa penyebab lain seperti:
- Gangguan sistem saraf
- Faktor usia (anak-anak lebih sering mengalaminya)
- Pola hidup tidak sehat
- Gigi yang tidak rata
- Stres
- Pertumbuhan gigi
- Penggunaan obat tertentu
- Penyalahgunaan narkoba
- Konsumsi alkohol
- Minum minuman berkafein
- Merokok
- Riwayat keluarga dengan kondisi serupa
- Gangguan tidur, contohnya sleep apnea
- Demensia
- Penyakit parkinson
- ADHD (attention deficit hyperativity disorder)
- Epilepsi
- GERD
Gejala Bruxism
Gejala bruxism tentunya bisa dikenali dengan mudah melalui kebiasaan menggertakkan gigi. Kondisi menggertakkan gigi ini bukan hanya terjadi sekali dua kali atau dalam waktu singkat seperti halnya saat kedinginan, namun juga terjadi terus menerus secara berkepanjangan.
Walau demikian, gejala lebih sering muncul saat malam hari. Pada pagi harinya, penderita akan mengalami rasa sakit kepala, pegal pada wajah, serta kelelahan karena gangguan tidur ini.
Gigi yang menggertak terus menerus setiap harinya juga akan mengakibatkan gigi rentan rusak. Contohnya berupa gigi patah, gigi retak, maupun gigi goyang. Bentuk gigi pun bisa berubah karena kondisi ini, termasuk menjadi lebih sensitif.
Berikut ini beberapa macam gejala bruxism yang sering muncul:
- Mengatupkan/menggertakkan gigi
- Sakit pada otot rahang
- Perubahan bentuk gigi menjadi lebih rata
- Kerusakan gigi berupa retak, goyang, maupun terkelupas
- Sakit kepala
- Sakit pada telinga
- Masalah gangguan tidur
- Nyeri pada leher dan wajah
- Gigi yang menjadi sensitif
- Sakit gigi
Cara Dokter Mendiagnosis
Dokter gigi dapat mendiagnosis kondisi ini melalui tanya jawab medis, pemeriksaan fisik, maupun observasi klinik secara menyeluruh. Dokter umumnya akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan guna mendiagnosis secara menyeluruh. Contohnya yaitu:
- Pemeriksaan x-ray guna mengetahui kerusakan area gigi mulut.
- Pemeriksaan sekitar gigi dan mulut, termasuk otot rahang.
- Memastikan bahwa penderita tidak memiliki kelainan gigi/mulut.
Pencegahan Bruxism
Mengutip dari Cleveland Clinic, bahwa terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kondisi ini. Di antaranya yaitu:
- Hindari stres
- Periksa gigi secara rutin
- Lakukan pola tidur yang sehat
- Hindari alkohol
- Hindari rokok
- Batasi minuman kafein
- Jangan mengunyah permen karet
Pengobatan Bruxism
Untuk kondisi yang terbilang ringan, maka Anda tidak membutuhkan pengobatan khusus. Akan tetapi, jika sudah mengakibatkan kondisi yang terbilang serius, maka membutuhkan beberapa metode pengobatan seperti halnya:
- Pemasangan pelindung gigi: berguna untuk memisahkan gigi sehingga saat menggertakkan gigi tidak akan memengaruhi kesehatan gigi maupun mulut.
- Memperbaiki gigi: jika bruxism sampai menyebabkan masalah pada gigi, maka akan mengakibatkan masalah pada gigi seperti kerusakan gigi.
- Pengelolaan stres: dengan mengendalikan stres maupun depresi, maka gejala dari kondisi ini dapat berkurang. Bahkan bisa membaik maupun sembuh.
Komplikasi
Apabila Anda sering menggertakkan gigi, maka akan mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan gigi dan mulut serta gangguan kesehatan lainnya. Contoh komplikasi yang dapat terjadi yaitu berupa:
- Kerusakan gigi
- Kerusakan gusi
- Gangguan tidur
- Nyeri wajah
- Nyeri rahang
Kapan Harus ke Dokter?
Kunjungi dokter spesialis gigi dan mulut apabila Anda mengalami kebiasaan menggertakkan gigi yang berkepanjangan. Terlebih jika kondisi semakin parah maka Anda harus segera mendapatkan perawatan yang cepat dan tepat guna terhindar dari komplikasi yang mungkin dapat terjadi.
Narasumber:
dr. Irmawati Rahim, Sp. BM
Spesialis Bedah Mulut
Primaya Hospital Inco Sorowako
Referensi:
- Teeth grinding (bruxism). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10955-teeth-grinding-bruxism/prevention. Diakses pada 25 Juli 2024.
- Bruxism management. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482466/. Diakses pada 25 Juli 2024.
- What is bruxism. https://www.facialesthetics.org/bruxism/. Diakses pada 25 Juli 2024.
- Bruxism physiologyand pathology. https://doi.org/10.1111/j.1365-2842.2008.01881.x. Diakses pada 25 Juli 2024.
- TMJ disorders. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tmj/symptoms-causes/syc-20350941. Diakses pada 25 Juli 2024.
- Murali RV, et al. (2015). Bruxism. https://dx.doi.org/10.4103%2F0975-7406.155948. Diakses pada 25 Juli 2024.
- What is bruxism? https://www.bruxism.org.uk/what-is-bruxism.php. Diakses pada 25 Juli 2024.
- Bruxism. https://dx.doi.org/10.1007%2Fs13191-011-0041-5. Diakses pada 25 Juli 2024.
- Teeth grinding. https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/t/teeth-grinding. Diakses pada 25 Juli 2024.
- Bruxism and genetics. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/joor.12177. Diakses pada 25 Juli 2024.