• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Punya Kebiasaan Menggertakkan Gigi? Waspadai Bruxism!

bruxism

Bruxism terjadi saat seseorang menggertakkan atau menggesekkan gigi tanpa sadar. Mungkin sebagian orang menganggap ini sebagai hal yang biasa, namun tanpa perawatan yang tepat kondisi ini bisa mengakibatkan beragam komplikasi tertentu.

Walau sering terjadi pada anak-anak, namun kondisi ini juga dapat terjadi pada usia dewasa. Nah, bila kamu ingin tahu selengkapnya seputar bruxism ini, yuk simak rincian lengkapnya berikut ini.

buat jani dokter primaya

Apa Itu Bruxism?

Bruxism

Bruxism yaitu kebiasaan menggertakkan gigi (grinding) atau menggesekkan gigig (brux) dengan keras secara tidak sadar. Kondisi ini biasa terjadi ketika tidur maupun saat sedang beraktivitas seperti biasa. Kondisi ini juga sering disebut sebagai teeth grinding.

Dalam medis, bruxism termasuk kondisi ringan yang umumnya tidak membutuhkan tindakan medis tertentu. Akan tetapi, dalam kasus tertentu, kondisi ini dapat tergolong parah yang mengakibatkan beragam komplikasi. Contohnya berupa kerusakan gigi, sakit pada rahang, dan juga sakit kepala.

Ada dua jenis bruxism yaitu:

  • Primary: terjadi begitu saja tanpa berkaitan dengan kondisi medis lainnya.
  • Secondary: berhubungan dengan gangguan kesehatan tertentu, seperti gangguan saraf.
Nama Bruxism
Gejala Utama Menggertakkan gigi
Dokter Spesialis Dokter spesialis gigi dan mulut
Penyebab Utama Gangguan sistem saraf, stres, alkohol, kafein, dan merokok
Diagnosis Pemeriksaan gigi, wawancara medis, dan pengecekan lanjutan
Faktor Risiko Stres, cemas, ketegangan, gangguan cemas
Pengobatan Penggunaan pelindung gigi, pengelolaan stres
Pencegahan Menghindari minuman alkohol dan berkafein, tidak merokok, tidak stres
Komplikasi Kerusakan gigi, gangguan otot rahang, gangguan rahang

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko yang dapat menjadikan seseorang lebih berisiko terkena bruxism yaitu:

  • Stres
  • Gangguan kecemasan
  • Depresi
  • Ketegangan
  • Rasa marah
  • Gangguan tidur
Baca Juga:  Hepatitis dan Berbagai Macam Jenis dan Penyebabnya

Penyebab Bruxism

Belum pasti apa penyebab bruxism dapat terjadi pada seseorang. Namun, para ahli menghubungkan antara kondisi ini dengan beberapa penyebab lain seperti:

  • Gangguan sistem saraf
  • Faktor usia (anak-anak lebih sering mengalaminya)
  • Pola hidup tidak sehat
  • Gigi yang tidak rata
  • Stres
  • Pertumbuhan gigi
  • Penggunaan obat tertentu
  • Penyalahgunaan narkoba
  • Konsumsi alkohol
  • Minum minuman berkafein
  • Merokok
  • Riwayat keluarga dengan kondisi serupa
  • Gangguan tidur, contohnya sleep apnea
  • Demensia
  • Penyakit parkinson
  • ADHD (attention deficit hyperativity disorder)
  • Epilepsi
  • GERD

Gejala Bruxism

Bruxism

Gejala bruxism tentunya bisa dikenali dengan mudah melalui kebiasaan menggertakkan gigi. Kondisi menggertakkan gigi ini bukan hanya terjadi sekali dua kali atau dalam waktu singkat seperti halnya saat kedinginan, namun juga terjadi terus menerus secara berkepanjangan.

Walau demikian, gejala lebih sering muncul saat malam hari. Pada pagi harinya, penderita akan mengalami rasa sakit kepala, pegal pada wajah, serta kelelahan karena gangguan tidur ini.

Gigi yang menggertak terus menerus setiap harinya juga akan mengakibatkan gigi rentan rusak. Contohnya berupa gigi patah, gigi retak, maupun gigi goyang. Bentuk gigi pun bisa berubah karena kondisi ini, termasuk menjadi lebih sensitif.

Berikut ini beberapa macam gejala bruxism yang sering muncul:

  • Mengatupkan/menggertakkan gigi
  • Sakit pada otot rahang
  • Perubahan bentuk gigi menjadi lebih rata
  • Kerusakan gigi berupa retak, goyang, maupun terkelupas
  • Sakit kepala
  • Sakit pada telinga
  • Masalah gangguan tidur
  • Nyeri pada leher dan wajah
  • Gigi yang menjadi sensitif
  • Sakit gigi
Baca Juga:  Sakit Pinggang Saat Hamil, Tips Mengatasinya

Cara Dokter Mendiagnosis

Dokter gigi dapat mendiagnosis kondisi ini melalui tanya jawab medis, pemeriksaan fisik, maupun observasi klinik secara menyeluruh. Dokter umumnya akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan guna mendiagnosis secara menyeluruh. Contohnya yaitu:

  • Pemeriksaan x-ray guna mengetahui kerusakan area gigi mulut.
  • Pemeriksaan sekitar gigi dan mulut, termasuk otot rahang.
  • Memastikan bahwa penderita tidak memiliki kelainan gigi/mulut.

Pencegahan Bruxism

Mengutip dari Cleveland Clinic, bahwa terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kondisi ini. Di antaranya yaitu:

  • Hindari stres
  • Periksa gigi secara rutin
  • Lakukan pola tidur yang sehat
  • Hindari alkohol
  • Hindari rokok
  • Batasi minuman kafein
  • Jangan mengunyah permen karet

Pengobatan Bruxism

Untuk kondisi yang terbilang ringan, maka Anda tidak membutuhkan pengobatan khusus. Akan tetapi, jika sudah mengakibatkan kondisi yang terbilang serius, maka membutuhkan beberapa metode pengobatan seperti halnya:

  • Pemasangan pelindung gigi: berguna untuk memisahkan gigi sehingga saat menggertakkan gigi tidak akan memengaruhi kesehatan gigi maupun mulut.
  • Memperbaiki gigi: jika bruxism sampai menyebabkan masalah pada gigi, maka akan mengakibatkan masalah pada gigi seperti kerusakan gigi.
  • Pengelolaan stres: dengan mengendalikan stres maupun depresi, maka gejala dari kondisi ini dapat berkurang. Bahkan bisa membaik maupun sembuh.

Komplikasi

Apabila Anda sering menggertakkan gigi, maka akan mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan gigi dan mulut serta gangguan kesehatan lainnya. Contoh komplikasi yang dapat terjadi yaitu berupa:

  • Kerusakan gigi
  • Kerusakan gusi
  • Gangguan tidur
  • Nyeri wajah
  • Nyeri rahang

Kapan Harus ke Dokter?

Bruxism

Kunjungi dokter spesialis gigi dan mulut apabila Anda mengalami kebiasaan menggertakkan gigi yang berkepanjangan. Terlebih jika kondisi semakin parah maka Anda harus segera mendapatkan perawatan yang cepat dan tepat guna terhindar dari komplikasi yang mungkin dapat terjadi.

Narasumber:

dr. Irmawati Rahim, Sp. BM

Spesialis Bedah Mulut

Primaya Hospital Inco Sorowako

Referensi:

  • Teeth grinding (bruxism). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10955-teeth-grinding-bruxism/prevention. Diakses pada 25 Juli 2024.
  • Bruxism management. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482466/. Diakses pada 25 Juli 2024.
  • What is bruxism. https://www.facialesthetics.org/bruxism/. Diakses pada 25 Juli 2024.
  • Bruxism physiologyand pathology. https://doi.org/10.1111/j.1365-2842.2008.01881.x. Diakses pada 25 Juli 2024.
  • TMJ disorders. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tmj/symptoms-causes/syc-20350941. Diakses pada 25 Juli 2024.
  • Murali RV, et al. (2015). Bruxism. https://dx.doi.org/10.4103%2F0975-7406.155948. Diakses pada 25 Juli 2024.
  • What is bruxism? https://www.bruxism.org.uk/what-is-bruxism.php. Diakses pada 25 Juli 2024.
  • Bruxism. https://dx.doi.org/10.1007%2Fs13191-011-0041-5. Diakses pada 25 Juli 2024.
  • Teeth grinding. https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/t/teeth-grinding. Diakses pada 25 Juli 2024.
  • Bruxism and genetics. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/joor.12177. Diakses pada 25 Juli 2024.
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below