• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Makanan yang Dilarang untuk Penyakit Autoimun Berikut

penyakit autoimun

Demi meminimalisir terjadinya dampak buruk yang terjadi, penting bagi penderita penyakit autoimun mengikuti panduan makanan yang dikenal dengan protokol autoimun. Salah satunya, yaitu dengan memperhatikan apa saja makanan yang dilarang untuk penyakit autoimun tersebut. Pada ulasan berikut, akan kita bahas secara mendalam mengenai apa itu penyakit autoimun dan beberapa makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita. Sehingga nantinya tidak akan memperburuk kondisi kesehatan bagi setiap penderitanya.

Mengenal Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun dikenal sebagai suatu kondisi gangguan kesehatan dimana sistem imunitas menyerang sel โ€“ sel yang sehat dalam tubuh. Padahal, normalnya sistem imunitas memiliki peranan penting dalam melindungi tubuh dari berbagai penyakit dan sel jahat, seperti bakteri dan virus. Ketika seseorang terserang autoimun, maka hal ini akan menyebabkan beberapa dampak tersendiri bagi kondisi tubuh. Bahkan sejauh ini, ada sekitar 60 jenis penyakit serupa autoimun yang menunjukkan gejala sama, hingga terkadang sulit untuk di diagnosis dokter.

buat jani dokter primaya

Gejala

Seperti yang sudah diulas sebelumnya, bahwa umumnya ada beberapa jenis penyakit yang tergolong sebagai penyakit autoimun. Bahkan di antara beberapa penyakit tersebut dikatakan memiliki gejala yang cukup serupa. Mengenai gejala umum dari penyakit autoimun sendiri, di antaranya sebagai berikut.

  • Penderita sering kali merasa gampang lemas dan lesu
  • Kondisi otot yang terasa pegal dan nyeri di bagian sendi
  • Muncul ruam โ€“ ruam merah di area kulit
  • Mengalami kondisi demam yang terkadang muncul dan hilang
  • Terjadi pembengkakan di bagian sendiri atau wajah
  • Kondisi rambut yang tiba โ€“ tiba rontok
  • Penderita mengalami kesulitan untuk bisa fokus dan konsentrasi
  • Mengalami rasa kesemutan yang umum terjadi di tangan atau kaki

Penyebab

Penting bagi penderita untuk menghindari apa saja makanan yang dilarang untuk penyakit autoimun, agar kondisinya kesehatannya tidak semakin menurun. Namun sebelum mengetahui tersebut, Anda perlu tahu apa saja penyebab dari penyakit ini. Perlu diketahui, bahwa penyebab utama dari penyakit autoimun belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit autoimun, di antaranya sebagai berikut.

  • Adanya riwayat keluarga yang memang terkena penyakit autoimun sebelumnya
  • Menderita infeksi bakteri / virus tertentu, seperti misalnya infeksi virus Epstein Barr
  • Terkena paparan bahan kimia seperti halnya asbes, merkuri, pestisida atau dioksin
  • Kebiasaan merokok yang sulit dihentikan
  • Kondisi berat badan yang terlalu berlebihan hingga memicu masalah obesitas
Baca Juga:  Amaurosis Fugax: Kondisi yang Mengancam Penglihatan

Cara Dokter Mendiagnosis Penyakit Autoimun

Meski sulit dalam mendiagnosis penyakit autoimun, akan tetapi dokter biasanya akan melakukan sejumlah pemeriksaan tertentu bagi para penderitanya. Khususnya jika penderita mengalami dampak pada bagian organ atau sistem tubuh tertentu akibat penyakit tersebut. Untuk berbagai pemeriksaan yang dilakukan dalam mendiagnosis penyakit autoimun, di antaranya yakni sebagai berikut.

  • Melakukan pemeriksaan secara fisik
  • Melihat riwayat kesehatan dari pasien
  • Mendiagnosis penyakit autoimun dengan cara melakukan cek darah
  • Melakukan tes biopsi
  • Melakukan pemeriksaan sinar-X

Cara Mengatasi Penyakit Autoimun

Sebagai informasi, penyakit yang tergolong sebagai penyakit autoimun hingga sejauh ini belum bisa untuk disembuhkan. Akan tetapi mengenai gejala yang ditimbulkan oleh pasien bisa diringankan dan dicegah, agar nantinya tidak terjadi yang namanya flare. Adapun pengobatan untuk menangani penyakit autoimun sendiri tergantung dari jenis penyakit pasien, gejala yang dirasakan dan tingkat keparahannya. Beberapa metode untuk mengatasi permasalahan penyakit autoimun, yaitu sebagai berikut :

  • Pemberian obat โ€“ obatan seperti ibuprofen & naproxen untuk mengatasi nyeri dan demam, kortikosteroid untuk menghambat perkembangan penyakit dan memelihara fungsi organ tubuh serta obat โ€“ obatan lainnya.
  • Melakukan terapi pengganti hormon, ini dilakukan jika penderita mengalami penyakit autoimun yang menghambat produksi hormon di dalam tubuh.

Komplikasi

Penyakit autoimun umumnya bisa menyebabkan beberapa komplikasi yang cukup serius bagi para penderitanya. Berbagai komplikasi serius yang disebabkan oleh penyakit autoimun sendiri, di antaranya yakni sebagai berikut.

  • Berisiko penyakit jantung
  • Mengalami depresi dan gangguan kecemasan berlebihan
  • Terjadinya kerusakan pada sistem saraf
  • Mengakibatkan gangguan deep vein thrombosis
  • Menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seperti hati atau ginjal

Pencegahan Penyakit Autoimun

Umumnya, ada banyak cara yang bisa seseorang lakukan untuk mencegah terjadinya penyakit autoimun satu ini. Seperti misalnya, yaitu dengan menghindari sejumlah makanan yang dilarang untuk penyakit autoimun. Akan tetapi agar lebih jelas, Anda dapat melihat beberapa tindakan / upaya pencegahan penyakit autoimun di bawah ini.

  • Melakukan aktivitas olahraga secara rutin dan konsisten
  • Menghentikan kebiasaan buruk merokok
  • Menjaga agar kondisi tubuh tetap ideal
  • Rajin mencuci tangan dengan benar agar terhindar dari infeksi virus dan bakteri.
  • Menghindari paparan zat beracun dan berbahaya bagi tubuh
  • Mengonsumsi makanan yang sehat seperti buah โ€“ buahan, sayuran, daging merah, ikan, ayam dan lain โ€“ lain.
  • Karbohidrat olahan yang biasa berbahan dasar tepung (tepung terigu,tepung beras,tepung tapioka) sebaiknya dihindari karena dapat memicu terjadinya peradangan. Makanan yang tergolong ultra processed food seperti sosis,bakso,saos botolan,dan makanan kemasan juga dihindari.
  • Pemenuhan kebutuhan protein bersumber dari “real food” sangat disarankan terutama ikan dan telur.
  • Kecukupan kadar vitamin D dalam tubuh juga dapat mencegah dan menurunkan derajat kekambuhan pada kondisi autoimun tertentu seperti psoriasiS dan SLE
  • Membatasi makanan olahan dengan zat aditif seperti misalnya pewarna makanan, pengental, pemanis buatan dan pengemulsi.
Baca Juga:  Bidai Tulang Kering: Gejala dan Cara Mengatasinya

Kapan Harus ke Dokter?

Bagi seseorang ataupun ada anggota keluarga yang merasakan beberapa gejala umum penyakit autoimun yang dijelaskan di atas, maka perlu segera menghubungi dokter. Terutama jika gejala yang dialami sudah berlangsung selama beberapa minggu atau menjadi lebih parah seiring dengan berjalannya waktu. Dengan menghubungi dokter terkait, maka nantinya penderita akan dapat memperoleh tindakan penanganan medis yang tepat untuk menangani penyakit autoimun tersebut.

Demikianlah tadi informasi menarik terkait penyakit autoimun dari mulai gejala, penyebab, diagnosis, cara mengatasi, komplikasi, tindakan pencegahan dan kapan harus menemui dokter. Bahkan, Anda kini juga sudah mengerti mengenai apa saja makanan yang dilarang untuk penyakit autoimun.

Narasumber:

Nathalia Safitri, Sp. GK, AIFO-K

Spesialis Gizi Klinik

Primaya Hospital Semarang

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.