Gangguan panik (panic disorder) adalah kondisi gangguan psikologis berupa ketakutan, kecemasan, atau kepanikan berlebih secara tiba-tiba dan terjadi secara berulang-ulang. Kemunculannya sendiri dapat terjadi begitu saja tanpa ada alasan yang mendasarinya.
Sejatinya, perasaan cemas dan panik merupakan hal yang normal dalam suatu kondisi tertentu. Tubuh akan merespons secara alami berupa respons fight or flight (melawan atau menghindar) dalam kondisi yang berbahaya atau penuh tekanan.
Namun, bagi penderita gangguan panik, perasaan cemas, takut, atau panik tersebut dapat terjadi secara berkala dan tanpa ada alasan jelas. Jika ada pemicunya, maka pemicu tersebut bahkan tidaklah berbahaya.
Dalam kondisi serius, penderita gangguan panik dapat kehilangan kendali atas dirinya, ketakutan berlebih, seperti serangan jantung, hingga perasaan seperti tercekik. Oleh sebab itu, penting sekali untuk mendapatkan perawatan medis sedini mungkin guna mengurangi risiko komplikasi yang mungkin saja terjadi.
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan kondisi ini yaitu:
- Stres berkepanjangan
- Kejadian traumatis
- Konsumsi kafein berlebih
- Riwayat kekerasan fisik/psikis
- Kondisi tekanan sosial/emosional
- Riwayat kesehatan keluarga
Penyebab
Beberapa dugaan para ahli menunjukkan bahwa gangguan panik kemungkinan disebabkan oleh riwayat keluarga atau genetik. Walau belum ada penelitian yang valid akan hal ini, namun dalam beberapa kasus faktor genetik memiliki pengaruh yang besar.
Dalam beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa kondisi ini juga terjadi akibat gangguan pada otak. Jadi, hal ini mengakibatkan tubuh keliru dalam menganggap suatu yang tidak berbahaya sebagai suatu ancaman.
Faktor lingkungan juga kerap diduga sebagai salah satu penyumbang dari gangguan panik yang diderita seseorang.
Gejala
Gejala gangguan panik agak mirip dengan gangguan kecemasan mengingat panic disorder merupakan salah satu golongan gangguan kecemasan. Nah, berikut ini merupakan beberapa gejala dari gangguan panik yang bervariasi antara satu penderita dengan penderita lainnya.
- Nyeri dada
- Berkeringat
- Mulut kering
- Gemetar
- Sensasi seperti tersedak/tercekik
- Kesemutan pada tangan/kaki
- Menggigil
- Mual
- Sesak napas
- Jantung berdebar
Nah, gejala yang muncul sendiri umumnya dapat bertahan antara 5 – 20 menit. Namun, jika kondisinya terbilang berat, maka dapat berlangsung dalam waktu yang lama hingga mencapai 1 jam lebih.
Cara Dokter Mendiagnosis
Dalam mendiagnosis apakah seseorang mengalami gangguan panik atau tidak, maka dokter akan mewawancarai terkait kondisi pasien secara menyeluruh. Di antaranya bertanya tentang gejala, durasi, riwayat keluarga, pemicu, penyakit yang mungkin dimilikinya.
Selain itu, dokter akan melanjutkan dengan pemeriksaan fisik maupun penunjang seperti tes darah, elektrokardiografi (rekam jantung), dan tes maupun pemeriksaan lain yang mungkin dibutuhkan.
Dalam mendiagnosis panic disorder, dokter juga akan menggunakan panduan berupa DSM-5 Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders yang akan menentukan apakah seseorang memang memenuhi kriteria sebagai pengidap panic disorder atau tidak. Di antaranya:
- Terjadi tanpa alasan atau latar belakang pemicu yang jelas.
- Kemunculannya tiba-tiba dalam kurun waktu satu bulan.
- Bukan akibat dari penggunaan narkoba atau akibat dari suatu kondisi medis.
- Bukan gejala gangguan mental lainnya.
Pencegahan
Hingga saat ini, masih belum ada cara signifikan untuk mencegah gangguan panik. Akan tetapi, Anda bisa melakukan beberapa tindakan yang dapat digunakan untuk mengurangi gejala ini seperti halnya:
- Hindari makanan/minuman manis
- Hindari kafein berlebih dan minuman beralkohol
- Manajemen stress yang baik
- Pastikan istirahat yang cukup
- Hindari stres dengan relaksasi
- Hindari merokok dan penyalahgunaan narkoba
Pengobatan
Menurut laman www.nhs.uk, bahwa pengobatan terhadap gangguan panik bisa dengan terapi dan obat-obatan.
Terapi
Umumnya, terapi yang digunakan yaitu terapi CBT (Cognitive Behavioural Therapy) yang termasuk terapi bicara untuk melatih perkembangan kognitif. Anda bisa mengunjungi psikiater yang mana mereka akan mendikusikan tentang gejala yang muncul dan akan mengajari kalian bagaimana cara tetap tenang saat serangan panik datang.
Obat-obatan
Terapi membutuhkan waktu yang lama sehingga dokter juga kerap memberikan obat sebagai penunjang perawatan terhadap panic attack.
- Antidepresan SSRI, membutuhkan waktu 2 – 4 minggu untuk berfungsi dan hingga 8 minggu untuk sepenuhnya bekerja.
- Anti epilepsi seperti pregabalin yang juga bisa digunakan untuk menurunkan rasa cemas sekaligus melemaskan otot. Contohnya clonazepam atau pregabalin.
Penyerta
Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita gangguan panik meliputi beberapa hal di bawah ini:
- Depresi
- Fobia
- Penurunan kualitas hidup
- Kecanduan alkohol
- Penyalahgunaan narkoba
- Percobaan bunuh diri
Kapan Harus ke Dokter?
Segera kunjungi dokter apabila Anda mengalami gejala gangguan panik seperti yang telah kami sebutkan di atas. Khususnya apabila gejala tersebut sering muncul dan sampai menimbulkan komplikasi kesehatan.
Narasumber:
Spesialis Kedokteran Jiwa
Primaya Hospital Btang Pambelum
Referensi:
- Panic disorder. https://www.nhs.uk/mental-health/conditions/panic-disorder/. Diakses pada 04 Juni 2024.
- Panic Attacks and Panic Disorder. https://www.saskhealthauthority.ca/your-health/conditions-diseases-services/healthline-online/hw53796. Diakses pada 04 Juni 2024.
- Treating Panic Attack Disorder. https://www.healthline.com/health/panic-attack-medication. Diakses pada 04 Juni 2024.
- Panic disorder. https://www.statpearls.com/ArticleLibrary/viewarticle/26587. Diakses pada 04 Juni 2024.
- Treatment of anxiety disorders. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5573566/. Diakses pada 04 Juni 2024.