• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Skrining Kesehatan, Penting Deteksi Penyakit Sejak Dini

Skrining kesehatan

Istilah mencegah lebih baik daripada mengobati seringkali masih menjadi slogan belaka. Orang sering lalai menjaga kesehatannya dan baru sadar bahwa sehat itu mahal harganya ketika jatuh sakit. Dalam dunia medis, salah satu cara untuk mendeteksi risiko penyakit adalah menjalani skrining kesehatan. Artikel berikut ini akan membahas seluk-beluk skrining kesehatan yang penting diketahui.

Mengenal Skrining Kesehatan

Skrining kesehatan adalah serangkaian pemeriksaan medis yang dilakukan untuk mengidentifikasi penyakit atau faktor risiko kesehatan pada orang yang belum menunjukkan gejala tertentu. Melalui sejumlah pemeriksaan, dokter dapat mendeteksi dugaan adanya penyakit atau masalah kesehatan yang belum diketahui pada individu. Sebab, orang yang tampak sehat dari luar belum tentu bebas dari risiko masalah kesehatan.

buat jani dokter primaya

Dengan begitu, dokter dapat menemukan penyakit sejak dini sehingga pengobatan bisa dimulai lebih cepat dengan hasil yang lebih baik. ย Dalam kasus kanker, misalnya, Badan Kesehatan Duniaย (WHO) menyebutkan diagnosis dini bisa menyelamatkan jiwa pasien dan memangkas biaya perawatan.

Skrining kesehatan meliputi berbagai jenis pemeriksaan, dari pemeriksaan fisik sederhana hingga tes laboratorium yang lebih kompleks, tergantung kondisi yang hendak dideteksi. Contoh skrining sederhana yang umum antara lain tes kadar kolesterol, tekanan darah, dan gula darah.

Skrining kesehatan berbeda dengan tes diagnostik. Prosedur diagnostik dilakukan untuk mengonfirmasi adanya penyakit pada individu yang menunjukkan gejala, sementara skrining ditujukan untuk mereka yang mungkin merasa sehat tapi memiliki faktor risiko tertentu.

Siapa Saja yang Memerlukan Skrining Kesehatan

Skrining kesehatan tidak terbatas pada kelompok usia atau jenis kelamin tertentu. Setiap individu, dari anak-anak hingga lansia, bisa memperoleh manfaat dari pemeriksaan ini sesuai dengan faktor risiko yang dimiliki. Namun frekuensi dan jenis pemeriksaannya bisa berbeda untuk setiap individu. Faktor yang berpengaruh antara lain:

Usia

Pada usia di atas 40 tahun biasanya disarankan menjalani skrining kesehatan lebih rutin karena risiko penyakit kronis meningkat seiring dengan pertambahan usia.

Jenis kelamin

Terdapat pemeriksaan sesuai jenis kelamin, misalnya Wanita yang telah aktif secara seksual dianjurkan menjalani pemeriksaan Pap smear, pada usia 40 tahun keatas dianjurkan menjalani pemeriksaan mamogram, sementara pria usia 50 tahun keatas disarankan memeriksakan kesehatan prostat.

Riwayat keluarga

Jika ada riwayat penyakit tertentu dalam keluarga, seperti kanker, diabetes, atau hipertensi, seseorang mungkin memerlukan skrining lebih dini dan lebih sering.

Gaya hidup

Individu dengan gaya hidup tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, atau kurangnya aktivitas fisik perlu melakukan skrining kesehatan.

Kondisi kesehatan tertentu

Individu dengan kondisi seperti obesitas, tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi memerlukan skrining kesehatan lebih sering untuk memantau potensi komplikasi.

Baca Juga:  Anemia Aplastik, Jenis Anemia Langka Berbahaya

Kapan Seseorang Memerlukan Skrining Kesehatan

Waktu terbaik untuk menjalani skrining kesehatan berbeda antara satu individu dan individu lain. Salah satu faktor yang menentukan adalah usianya. Berikut ini panduan yang umum:

Anak-anak dan remaja

Skrining kesehatan seperti pemeriksaan mata, pendengaran, dan pertumbuhan dilakukan selama masa kanak-kanak sebagai bagian dari perawatan kesehatan rutin.

Dewasa muda (18-39 tahun)

Pada usia ini, skrining biasanya mencakup pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, dan indeks massa tubuh (BMI). Tes ini membantu mendeteksi faktor risiko penyakit kronis sejak dini.

Dewasa paruh baya (40-64 tahun)

Pemeriksaan yang lebih spesifik seperti tes gula darah, kolonoskopi (untuk mendeteksi kanker usus besar), dan mamogram sering mulai dilakukan pada kelompok usia ini.

Lansia (65 tahun ke atas)

Skrining untuk osteoporosis, gangguan kognitif, dan risiko jatuh lebih relevan pada usia ini.

Menurut American Cancer Society, skrining kanker payudara dengan mamogram sebaiknya dilakukan setiap 1-2 tahun mulai usia 40 tahun, sementara skrining kanker prostat bagi pria dianjurkan mulai usia 50 tahun atau lebih awal bila ada riwayat keluarga.

Manfaat/Tujuanย ย 

Manfaat atau tujuan utama skrining kesehatan adalah mendeteksi dini masalah potensi masalah kesehatan sejak awal. Walhasil, dokter bisa melakukan intervensi sebelum kondisi pasien memburuk. Adapun manfaat yang spesifik mencakup:

  • Identifikasi faktor risiko untuk mengupayakan pencegahan
  • Pengobatan dini agar hasilnya lebih baik
  • Pengurangan biaya kesehatan karena pengobatan pada tahap awal umumnya lebih murah ketimbang ketika sudah terjadi komplikasi
  • Peningkatan kualitas hidup

Persiapan Sebelum Menjalani Skrining Kesehatan

Sebelum menjalani skrining kesehatan, penting untuk memastikan persiapan yang baik agar hasilnya akurat. Persiapan ini bergantung pada jenis skrining yang akan dijalani. Langkah yang umum antara lain:

  • Konsultasi dengan dokter mengenai jenis skrining yang diperlukan dan waktu yang tepat untuk menjalaninya.
  • Mengikuti instruksi persiapan dari dokter, misalnya apakah perlu berpuasa atau tidak mengonsumsi obat tertentu sebelum pemeriksaan, pakaian seperti apa yang perlu dikenakan, bolehkah mengenakan aksesori atau perhiasan, dan lain-lain.
  • Membawa catatan riwayat kesehatan, termasuk tentang obat yang dikonsumsi dan riwayat penyakit keluarga bila ada.
  • Menanyakan hal persiapan yang belum diketahui seputar skrining kesehatan yang akan dijalani.

Prosedur dan Pelaksanaanย ย 

Karena terdapat berbagai macam skrining kesehatan sesuai dengan tujuannya, prosedurnya pun sesuai dengan jenis pemeriksaan tersebut. Untuk pemeriksaan lengkap, meliputi:

  • Pemeriksaan tekanan darah, tinggi dan berat badan, pernafasan serta denyut nadi yang biasanya menjadi bagian dari skrining rutin.
  • Pemeriksaan laboratorium darah untuk mendapatkan informasi mengenai kadar gula, profil lemak darah, fungsi hati, dan ginjal, dsb.
  • Pencitraan medis seperti rontgen, CT scan, dan MRI untuk mendeteksi kelainan spesifik pada organ tubuh tertentu.
Baca Juga:  Amiloidosis: Penyakit Langka yang Harus Diwaspadai

Adapun tes khusus memerlukan prosedur tersendiri, seperti papsmear untuk skrining awal adanya kelainan pada serviks dan kolonoskopi untuk skrining kelainan pada usus besar.

Perawatan Pasca Skrining Kesehatan

Selepas menjalani skrining kesehatan, langkah selanjutnya sesuai temuan pada hasil skrining Kesehatan yang diperoleh. Jika hasilnya normal, skrining berikutnya sesuai dengan rekomendasi dokter. Sedangkan bila hasil menunjukkan adanya faktor risiko atau tanda awal penyakit, dokter akan menyarankan langkah seperti:

  • Tes tambahan untuk mengonfirmasi hasil skrining
  • Perubahan gaya hidup bila ada risiko penyakit, seperti kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi
  • Pengobatan atau terapi sesuai diagnosis penyakitnya

Adakah Efek Sampingย ย 

Skrining kesehatan secara umum tidak menyebabkan efek samping yang signifikan. Efek samping yang biasa dialami adalah rasa tidak nyaman atau nyeri sementara pada area tubuh yang dilakukan penyuntikan ketika sampel darah diambil. Selain itu adanya risiko paparan radiasi dari pencitraan dengan rontgent maupun CT Scan namun tetap dalam dosis aman yang diperbolehkan secara medis. Informasikan kepada petugas pencitraan apabila anda sebelumnya pernah menjalani pencitraan dalam waktu dekat untuk mendapat ย rekomendasi dokter lebih lanjut atau bagi perempuan dengan kondisi sedang hamil.

Skrining Kesehatan di Primaya Hospital

Primaya Hospital menawarkan berbagai layanan skrining kesehatan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan anda dari berbagai kelompok usia dan kondisi kesehatan. Dengan fasilitas modern dan tenaga medis profesional, Primaya Hospital memastikan anda mendapatkan layanan Kesehatan yang akurat dan terpercaya.

Narasumber:

dr. Dessy Priyanto Hamidjojo, Sp. OK

Spesialis Kedokteran Okupasi

Primaya Hospital Semarang

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below