Menjaga kesehatan jantung mutlak menjadi kewajiban agar hidup lebih berkualitas. Jika jantung mengalami masalah, dampaknya bisa sangat besar karena organ ini berperang vital dalam sistem tubuh. Karena itu, upaya diagnosis penting dilakukan ketika ada tanda atau gejala masalah jantung. Salah satu caranya adalah ekokardiografi yang prinsip kerjanya sama seperti ultrasonografi (USG) kehamilan. Artikel berikut ini akan membahas secara mendalam soal ekokardiografi untuk diagnosis kelainan jantung.
Mengenal Ekokardiografi
Ekokardiografi atau sering disebut echo adalah metode pencitraan medis non-invasif yang memanfaatkan gelombang ultrasonografi untuk menghasilkan gambar jantung. Melalui gambar ini, dokter dapat menilai ukuran ruang dan kekuatan otot jantung, fungsi katup, hingga aliran darah.
Prinsip dasar ekokardiografi mirip dengan cara kerja USG pada umumnya. Dokter menggunakan alat kecil bernama transduser yang ditempelkan pada dada pasien setelah diberi gel khusus. Alat ini memancarkan gelombang suara berfrekuensi tinggi yang tidak dapat didengar oleh telinga manusia.
Gelombang suara ini akan merambat melalui tubuh dan memantul kembali (echo) saat mengenai struktur jantung seperti bilik, katup, dinding otot, dan pembuluh darah. Pantulan gelombang suara lantas ditangkap kembali oleh transduser dan dikirim ke komputer. Komputer lalu menerjemahkan pantulan-pantulan ini menjadi gambar bergerak secara real-timeย yang ditampilkan pada monitor komputer.
Teknologi ekokardiografi terus berkembang sebagai metode untuk mendiagnosis kelainan jantung. Dalam AHA Journalsย dijelaskan, dari awalnya gambar 2D sederhana, ekokardiografi bisa menghasilkan gambar 4D yang sangat detail dan terintegrasi dengan teknologi Doppler untuk mengukur aliran darah sehingga hasil diagnosis lebih lengkap dan akurat.
Siapa Saja yang Memerlukan Ekokardiografi?
Ekokardiografi adalah alat diagnostik yang sangat fleksibel dan sering direkomendasikan dokter kepada berbagai individu, dari bayi dalam kandungan hingga lansia. Pada dasarnya, siapa pun yang dicurigai memiliki masalah atau kelainan jantung atau perlu memantau kondisi jantungnya bisa menjalani pemeriksaan ini. Berikut ini beberapa kelompok orang yang paling mungkin memerlukan ekokardiografi:
- Individu dengan gejala jantung seperti nyeri dada, sesak napas, jantung berdebar kencang atau tidak teratur, pusing, pingsan, atau pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.
- Pasien dengan riwayat penyakit jantung sebagai bagian dari pemeriksaan berkala.
- Pasien dengan faktor risiko penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, kolesterol tinggi, riwayat keluarga penyakit jantung, atau perokok berat.
- Bayi dan anak-anak dengan kecurigaan kelainan jantung bawaan (kongenital), misalnya kesulitan makan, pertumbuhan terhambat, atau bibir kebiruan.
- Pasien dengan kondisi medis lain yang mempengaruhi jantung, seperti penyakit tiroid, penyakit ginjal kronis, atau infeksi tertentu.
Kapan Seseorang Memerlukan Ekokardiografi?
Keputusan menjalani ekokardiografi biasanya didasarkan pada evaluasi dokter terhadap gejala pasien, riwayat kesehatan, dan hasil pemeriksaan fisik. Berikut ini beberapa situasi ketika seseorang mungkin memerlukan ekokardiografi.
- Merasakan gejala mencurigakan seperti mudah lelah, denyut tak teratur, atau sering pingsan.
- Setelah mengalami serangan jantung untuk mengecek seberapa besar kerusakan otot jantung.
- Evaluasi terapi pengobatan penyakit jantung untuk menilai seberapa efektif obat tersebut dalam perbaikan fungsi jantung.
- Jika ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga untuk mendeteksi kemungkinan adanya penyakit jantung bawaan.
- Sebelum tindakan besar, misalnya pembedahan, untuk menilai kesiapan jantung pasien.
Manfaat dan Tujuan Ekokardiografi
Ekokardiografi merupakan salah satu pilar utama dalam diagnosis dan manajemen penyakit jantung. Tujuan utamanya adalah mendapatkan gambaran detail tentang anatomi dan fungsi jantung yang berguna sebagai panduan bagi dokter dalam membuat keputusan klinis terbaik. Dengan sifat noninvasif dan tidak menggunakan radiasi, prosedur ini pun sangat aman untuk pasien dari segala usia, termasuk ibu hamil.
Adapun manfaat utamanya meliputi:
- Menentukan ukuran bilik-bilik jantung (atrium dan ventrikel) serta ketebalan dinding otot jantung
- Menilai fungsi pompa jantung lewat penghitungan persentase darah yang dipompa keluar dari setiap detak
- Memeriksa katup jantung apakah ada kebocoran, kaku, atau tak menutup rapat
- Mendeteksi gumpalan darah di bilik jantung
- Mengecek penumpukan cairan di selaput jantung
- Memperkirakan tekanan arteri paru
Dari serangkaian manfaat itu, ekokardiografi dapat menjadi cara untuk mendiagnosis kelainan jantung seperti:
- Penyakit jantung koroner
- Gagal jantung
- Penyakit katup jantung
- Penyakit jantung bawaan
- Kardiomiopati (kelainan otot jantung)
- Cairan di sekitar jantung
- Gumpalan darah atau tumor jantung
- Aneurisma (pelebaran) aorta
Selain itu, dokter dapat memanfaatkan ekokardiografi untuk memantau perkembangan penyakit dan efektivitas pengobatan dan memandu prosedur medis.
Persiapan Sebelum Menjalani Ekokardiografi
Persiapan menjalani ekokardiografi bervariasi, tergantung jenisnya. Namun biasanya persiapan ini sangat sederhana, terutama untuk jenis yang paling umum, yaitu ekokardiografi transthoracicย (TTE). Berikut ini rinciannya:
- Mengenakan baju yang memudahkan akses ke area dada
- Tidak perlu berpuasa, kecuali ekokardiografi transesofageal di mana transduser dimasukkan lewat mulut karena mungkin terhalang tulang di dada, biasanya 6 jam sebelum prosedur pasien mesti berpuasa agar kerongkongan kosong
- Pengobatan rutin bisa diteruskan, kecuali ada instruksi dokter
- Hindari penggunaan losion, krim, atau minyak pada area dada pada hari pemeriksaan
- Menjaga ketenangan dan rileks karena stres bisa mempengaruhi detak jantung
Prosedur dan Pelaksanaan Ekokardiografi
Ada beberapa jenis ekokardiografi, masing-masing dengan langkah berbeda:
Ekokardiografi transthoracicย
Inilah yang paling umum. Pasien berbaring di meja periksa, lalu gel dioleskan di dada dan transduser digerakkan di beberapa posisi. Tidak sakit, biasanya 30โ45 menit.
Ekokardiografi transesofageal (TEE)
Transduser tipis dimasukkan ke kerongkongan. Karena letaknya dekat jantung, gambarnya lebih detail. Sebelumnya, pasien akan diberi obat penenang ringan dan anestesi lokal di tenggorokan.
Ekokardiografi stres (stress echo)
Dilakukan sebelum dan setelah aktivitas fisik (treadmill) atau dengan obat yang membuat jantung berdetak lebih cepat. Tujuannya melihat perubahan fungsi saat jantung bekerja keras.
Perawatan Pasca-Ekokardiografi
Secara umum, setelah menjalani ekokardiografi, pasien bisa langsung pulang dan beraktivitas normal. Tapi ada pengecualian:
- Pasca-TEE: pasien dianjurkan tidak makan/minum selama 1โ2 jam hingga refleks menelan kembali normal.
- Pasca stress echo: dianjurkan istirahat sebentar, apalagi bila ada gejala lelah.
Dokter biasanya mendiskusikan hasil ekokardiografi alam beberapa hari atau saat pertemuan berikutnya.
Adakah Efek Samping Setelah Ekokardiografi?
Ekokardiografi dianggap prosedur amat aman. Efek samping yang mungkin tapi jarang terjadi termasuk:
- Iritasi ringan di kulit akibat gel atau tekanan transduser
- Ketidaknyamanan tenggorokan hingga mual dan muntah seusai TEE, biasanya hilang dalam 1โ2 hari
- Aritmia sementara pada stress echo, jarang terjadi dan ditangani segera bila muncul
Ekokardiografi di Primaya Hospital
Primaya Hospital menyediakan layanan ekokardiografi untuk diagnosis kelainan jantung dengan fasilitas modern dan tenaga ahli kardiologi berpengalaman. Pasien dapat menjalani berbagai jenis ekokardiografi di sini dengan prosedur terstandardisasi dan aman serta nyaman. Bagi pasien ataupun keluarga yang cemas dengan adanya gejala masalah jantung, pemeriksaan ekokardiografi di Primaya dapat membantu meringankan kekhawatiran sekaligus mempercepat deteksi dan penanganan.
Narasumber:
dr. Willis Kwandou, Sp. JP, FIHA
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Primaya Hospital Makassar
Referensi:
- Echocardiography: Past, Present, and Future. https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/CIRCIMAGING.124.016517. Diakses 8 September 2025
- Understanding the echocardiogram. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK2215/. Diakses 8 September 2025
- Different Types of Echocardiogram. https://stanfordhealthcare.org/medical-tests/e/echocardiogram/types.html. Diakses 8 September 2025
- Echocardiogram. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558940/. Diakses 8 September 2025
- What to Expect During an Echocardiogram. https://www.webmd.com/heart-disease/diagnosing-echocardiogram. Diakses 8 September 2025
- The role of echocardiography in the diagnosis and management of patients with pulmonary hypertension. https://publications.ersnet.org/content/errev/19/118/288. Diakses 8 September 2025
- Echocardiogram. https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/16947-echocardiogram. Diakses 8 September 2025
- Role of echocardiography in diagnosis and risk stratification in heart failure with left ventricular systolic dysfunction. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC2064911/. Diakses 8 September 2025
- The role of echocardiography in the diagnosis of heart failure with preserved ejection fraction. https://link.springer.com/article/10.1007/s10741-025-10516-z. Diakses 8 September 2025


