
Jantung merupakan organ paling krusial dari tubuh kita. Dalam jantung sendiri terdapat beberapa bagian, salah satunya yaitu katup aorta. Fungsinya yaitu untuk mengalirkan darah dari ventrikel kiri menuju pembuluh darah aorta. Nah, di saat katup ini menyempit, maka dinamakan sebagai stenosis aorta.
Setiap katup di dalam jantung memiliki tutup yang dapat membuka dan menutup setiap kali jantung berdetak. Kadang-kadang, katup-katup ini tidak dapat berfungsi dengan baik seperti tidak dapat membuka sepenuhnya atau tidak menutup dengan rapat. Ketika hal ini terjadi, aliran darah menjadi terganggu dan tidak lancar.
Jantung penderita stenosis aorta, jantung akan dipaksa bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh melalui katup yang menyempit ini. Seiring berjalannya waktu, jantung akan mengalami pembengkakan akibat beban kerja yang semakin memberat. Kondisi ini dapat membahayakan nyawa penderita jika tidak ditangani dengan tepat.
Salah satu valvular heart diseaseย (penyakit katup jantung seperti stenosis aorta dapat membahayakan nyawa bila tidak segera mendapatkan perawatan optimal. Oleh karena itu, yuk cari tahu lebih mendalam seputar penyakit ini dan ragam pengobatannya.
Apa Itu Stenosis Aorta?
Stenosis aorta yaitu suatu kondisi ketika katup aorta (katup penghubung ventrikel kiri dengan pembuluh darah aorta mengalami penyempitan. Karena penyempitan ini, maka akan mengakibatkan jantung bekerja lebih keras dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Katup jantung yang normal sejatinya memiliki tutup yang mampu membuka dan menutup setiap kali jantung berdenyut. Namun, pada stenosis aorta tutup tersebut tidak menutup dengan rapat. Akibatnya, aliran peredaran darah yang mengalir dari jantung untuk dialirkan ke seluruh tubuh menjadi terganggu.
Seiring waktu, kondisi ini akan semakin membebani kinerja jantung. Akibatnya, terjadi pembengkakan yang bisa berpotensi mengakibatkan gagal jantung. Oleh karena itu, perawatan secara tepat diperlukan agar seseorang terhindari dari risiko yang membahayakan nyawa akibat penyakit ini.
Nama | Stenosis Aorta |
Gejalaย Utama | Nyeriย dada,ย detakย jantungย takย beraturan,ย kelelahan,ย sesakย napas,ย kesulitanย berjalan |
Dokterย Spesialis | Dokterย spesialisย jantung |
Penyebabย Utama | Penumpukanย kalsium,ย demamย rematik,ย bicuspidย katupย aorta |
Diagnosis | Pemeriksaanย fisik,ย wawancaraย medis,ย danย ekokardiogram,ย elektrokardiogram |
Faktorย Risiko | Orangย lanjutย usia |
Pengobatan | Pemberianย obat-obatan,ย operasiย penggantianย katupย aorta |
Pencegahan | Rawatย demamย rematik,ย jagaย kesehatanย jantung,ย gigi,ย danย gusi |
Komplikasi | Gagalย jantung,ย penggumpalanย darah,ย stroke,ย perdarahan |
Faktor Risiko
Seseorang dapat lebih berisiko terkena stenosis katup aorta apabila mereka memiliki beberapa kondisi berikut:
- Usia di atas 65 tahun.
- Riwayat genetik keluarga.
- Penderita demam rematik.
- Tinggi kolesterol.
- Hipertensi
- Obesitas
- Kebiasaan merokok.
- Sindrom metabolik.
Penyebab Stenosis Aorta
Beberapa penyebab yang menjadikan penyempitan katup aorta yaitu meliputi:
- Cacat jantung bawaan. Terjadi sejak lahir ketika anak hanya memiliki 2 daun katup atau disebut katup aorta bikuspid.
- Kalsifikasi katup aorta. Penumpukan kalsium pada darah sehingga kalsium mengendap pada katup.
- Demam rematik. Yaitu komplikasi radang tenggorokan yang mengakibatkan jaringan parut di katup aorta.
Gejala Stenosis Aorta
Mengutip dari situs Mayoclinic, bahwasanya gejala yang dapat timbul dari kondisi ini meliputi:
- Nyeri dada ketika beraktivitas.
- Sesak napas.
- Detak jantung meningkat.
- Kelelahan tanpa sebab.
- Kesadaran berkurang.
Khusus untuk anak-anak, biasanya mereka akan kehilangan nafsu makan. Berat badan pun susah sekali bertambah.
Cara Dokter Mendiagnosis
Dokter dapat mendiagnosis kondisi ini melalui beberapa tahapan seperti:
- MRI jantung.
- Rontgen dada.
- Ekokardiografi
- Kateterisasi jantung
- Elektrokardiografi
Pencegahan Stenosis Aorta
Ada beberapa pencegahan yang mungkin berguna untuk mencegah seseorang terkena stenosis aorta yaitu:
- Pastikan untuk menjaga kesehatan jantung. Caranya dengan rutin olahraga, kontrol hipertensi, kontrol kolesterol tinggi, dan jaga berat badan ideal.
- Jika sakit tenggorokan dalam waktu lama, segera periksakan. Hal ini berguna untuk mengidentifikasi demam rematik yang berpotensi merusak katup jantung.
- Selalu jaga kebersihan gigi dan gusi. Jika ada yang terinfeksi, maka bisa mengakibatkan infeksi jantung atau endokarditis yang merupakan pemicu dari kondisi ini.
Pengobatan Stenosis Aorta
Saat Anda tidak merasakan gejala apa pun dari kondisi ini, maka tidak perlu mendapatkan perawatan apa pun. Namun, jika memiliki gejala tertentu, maka segera periksakan ke dokter. Mereka nantinya akan memberikan pengobatan meliputi:
Obat-obatan
Obat-obatan berperan dalam meminimalisir gejala yang muncul. Beberapa pengobatan yang kerap dokter resepkan meliputi:
- Antibiotik. Jika penderitanya memiliki demam rematik sehingga infeksinya tidak menyebabkan gangguan jantung.
- Obat hipertensi. Obat penurunan tekanan darah seperti ACE inhibitor dapat membantu menurunkan tekanan darah sehingga jantung tidak bekerja terlalu ekstra.
- Antiaritmia. Apabila disertai perubahan irama jantung, maka dokter dapat meresepkan obat antiaritmia.
- Pengencer darah. Obat ini dapat dokter resepkan bila pasien tersebut menderita penggumpalan darah.
Prosedur Medis
- TAVR (Transcatheter aortic valve replacement). Yaitu prosedur minim invasif yang berguna untuk mengganti katup aorta yang rusak dengan jaringan baru dari binatang.
- SAVR (Surgical aortic valve replacement). Prosedur bedah jantung terbuka dengan mengganti katup yang rusak dengan katup mekanik, dari hewan, atau dari donor manusia.
- Valvuloplasty. Yaitu tindakan perbaikan katup yang ada dedngan operasi minim invasif sehingga lebih cepat proses penyembuhannya.
Komplikasi
Saat kondisi sudah parah namun tidak kunjung mendapatkan perawatan optimal, maka akan mengakibatkan beberapa komplikasi seperti halnya:
- Gagal jantung.
- Penggumpalan darah.
- Stroke.
- Perdarahan.
- Aritmia
- Infeksi jantung.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri Anda ke dokter spesialis jantung apabila Anda mengalami beberapa kondisi berikut:
- Sesak napas.
- Mudah lelah.
- Nyeri dada.
- Kehilangan kesadaran.
- Detak jantung tidak teratur.
- Demam tinggi.
- Pembengkakan kaki.
- Berat badan turun drastis.
Apabila gejala menyebabkan kondisi yang membutuhkan kegawatdaruratan, maka segera hubungi IGD terdekat.
Narasumber:
dr. Daniel Doddy Dermawan, Sp. Jp
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Primaya Hospital Depok
Referensi:
- Aortic stenosis overview. https://www.heart.org/en/health-topics/heart-valve-problems-and-disease/heart-valve-problems-and-causes/problem-aortic-valve-stenosis. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- Aortic Valve Stenosis. https://www.healthline.com/health/aortic-stenosis. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- Aortic valve stenosis. https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/aortic-valve-stenosis. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- Heart murmurs. http://www.childrensheartinstitute.org/content/heart-murmur.html. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- Aortic stenosis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9551229/. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- Aortic stenosis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557628/. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- The treatment of aortic valve stenosis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8877402/. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- Transcatheter aortic valve replacement (TAVR). https://www.nhlbi.nih.gov/health/tavr. Diakses pada 19 Oktober 2024.
- Aortic valve disease. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542205/. Diakses pada 19 Oktober 2024.