Pernah tiba-tiba merasa nyeri dada saat sedang duduk-duduk?ย Orang sering menyebut gejala tersebut adalah angin duduk dan mengatasinya dengan kerokan atau minum obat masuk angin. Gejala ini sebenarnya bisa muncul kapan saja, baik saat beraktivitas maupun ketika tengah bersantai dan bukan berarti ada angin yang masuk ke tubuh ketika kita tengah duduk. Gejala nyeri dada tersebut ย bisa jadi menandakan serangan jantung yang mengancam nyawa sehingga tidak dapat dianggap remeh.
Mengenal Angin Duduk (Angina)
Dalam istilah medis, angin duduk disebut angina pektoris atau angina. Kondisi ini terjadi ketika pasokan darah ke otot jantung terhambat atau terhenti. Darah tersebut mengandung oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan berbagai organ tubuh untuk bekerja, termasuk jantung. Gangguan pada pasokan darah umumnya muncul akibat masalah penyempitan atau pengerasan pembuluh darah arteri di sekitar jantung.
Kemunculan angina ditandai dengan nyeri pada dada yang mungkin menjalar hingga rahang, bahu, lengan, atau punggung. Angina bisa membahayakan, bisa pula bersifat ringan. Kelompok dewasa yang paling umum mengalaminya. Ketika terjadi angina, artinya jantung memerlukan oksigen lebih banyak. Orang yang mengalaminya harus segera menghentikan kegiatan, beristirahat, dan/atau mengonsumsi obat. Angina biasanya berlangsung singkat, hanya dalam beberapa menit.
Terdapat dua jenis utama angina, yaitu:
1. Angina Stabil
Angina stabil ditandai dengan gejala nyeri yang berkembang perlahan seiring dengan waktu dan memiliki pola. Misalnya nyeri terasa saat menaiki tangga atau sedang dalam situasi tertekan atau stres. Gejala ini tidak berlangsung lama dan bisa diringankan dengan beristirahat atau meminum obat golongan nitrat (seperti ISDN). Angina stabil tidak mengancam nyawa, tapi bisa menjadi tanda awal suatu ย kondisi lain yang membahayakan, seperti serangan jantung. Ciri-ciri angina stabil:
- Biasanya berlangsung 5 menit, jarang sampai lebih dari 15 menit
- Pemicunya aktivitas fisik, stres, makanan berat, cuaca ekstrem dingin atau panas
- Bisa reda dalam 5 menit dengan istirahat, minum obat golongan nitrat, atau keduanya
- Nyeri di dada menjalar hingga rahang, leher, lengan, dan punggung
- Rasa sakit di dada seperti terbakar, mirip maag
2. Angina Tidak Stabil
Jika mengalami angina tidak stabil, gejalanya bisa berkembang dengan cepat dan muncul tiba-tiba bahkan saat tidak melakukan apa-apa. Rasa nyeri ini juga berlangsung lebih lama dan tak bisa diredakan dengan obat golongan nitrat. Orang bisa mengalami angina tidak stabil setelah mendapati gejala angina stabil sebelumnya. Namun bisa juga orang langsung terkena angina tidak stabil. Angina tidak stabil tergolong situasi darurat medis karena pasokan darah terganggu sehingga jantung terancam tak bisa berfungsi. Ciri-ciri angina tidak stabil:
- Sering terjadi saat rehat
- Terjadi tiba-tiba bahkan ketika tak pernah merasa nyeri dada sebelumnya
- Rasa tidak nyaman di dada berlangsung lama, bisa lebih dari 20 menit
- Gejala kian memburuk dari waktu ke waktu
Selain kedua jenis utama angina itu, terdapat jenis lain, yakni variant angina dan angina mikrovaskular. Kedua jenis angina ini jarang terjadi. Variant angina biasanya muncul saat beristirahat, terutama pada malam hari. Angina yang terjadi akibat konstriksi pada arteri koroner ini bisa diredakan dengan obat golongan nitrat. Sedangkan angina mikrovaskular terjadi ketika cabang-cabang pembuluh darah kecil di jantung tak dapat berfungsi. Jenis angina ini biasanya muncul tiba-tiba dan tak bisa reda dengan obat serta lebih banyak menimpa perempuan ketimbang laki-laki.
Gejala Angina pada Wanita
Gejala angina berlainan antara satu orang dan orang lain. Demikian pula antara perempuan dan laki-laki. Pada perempuan, gejala yang muncul bisa berbeda, misalnya:
- Terasa sakit di leher atau tenggorokan
- Rasa nyeri samar di tengah dada
- Berdebar disertai berkeringat di malam hari
- Lebih cepat lelah
- Pingsan mendadak
Penyebab Angina
Angina terjadi tatkala pasokan darah ke jantung tak memadai akibat masalah seputar jantung dan pembuluh darah. Tanpa cukup darah, jantung tak memperoleh oksigen yang diperlukan sehingga menyebabkan rasa nyeri. Pemicu angina antara lain:
- Aktivitas fisik
- Olahraga
- Stres
- Cuaca ekstrem baik panas maupun dingin
- Makanan berat
- Minum alkohol
- Kebiasaan merokok
Adapun kondisi kesehatan yang bisa menjadi penyebab angina meliputi:
- Penyakit jantung koroner: sumbatan pada arteri akan menghambat pasokan darah
- Konstriksi pada pembuluh darah yang memasok jantung bisa membuat aliran darah berkurang, bahkan terhenti
- Kadar tekanan darah tinggi tak terkendali
- Pendangkalan katup jantung
- Pembengkakan jantung
Pemeriksaan yang harus dilakukan bila mengalami angina
Seyogianya, semua keluhan nyeri dada dikonsultasikan kepada dokter. Dokter spesialis jantung akan memeriksanya untuk mendeteksi apakah itu gejala angina atau bukan. Bila angina, dokter juga perlu mengetahui apa tipenya sehingga bisa memberikan penanganan medis yang tepat untuk mencegah serangan jantung.
Pertama-tama, dokter akan memeriksa fisik pasien, menanyakan gejala, dan meminta informasi mengenai faktor risiko penyakit jantung pasien. Adapun tes untuk diagnosis meliputi:
Elektrokardiogram (EKG): memantau kinerja jantung dengan melihat aktivitas sinyal kelistrikannya
Radiografi dada: pemeriksaan dada dengan teknologi radiasi, misalnya sinar-X
Stress test bertingkat: tes untuk mengevaluasi respons kinerja jantung terhadap beban yang berasal dari aktivitas fisik secara bertahap
Angiografi: memeriksa anatomi dan tingkat keparahan penyakit jantung koroner
Pengobatan Angina
Dokter bisa memberikan penanganan untuk angina dengan kombinasi obat-obatan dan nasihat untuk mengubah gaya hidup. Dalam beberapa kasus, angina memerlukan pembedahan.
Penanganan angina bertujuan mengurangi frekuensi dan keparahan gejala yang muncul. Juga untuk menekan risiko terkena serangan jantung. Opsi penanganan angina antara lain:
1. Perubahan gaya hidup
Gaya hidup tidak sehat bisa memicu angina stabil ataupun tidak stabil. Perubahan gaya hidup mencakup menambah aktivitas fisik, menghindari makanan tak menyehatkan, dan mengendalikan stres.
2. Obat-obatan
Terdapat beberapa macam obat yang bisa menekan risiko angina dengan cara meningkatkan pasokan darah ke jantung. Salah satunya nitrat. Sediakan selalu obat ini sesuai dengan resep dokter bila kerap mengalami nyeri dada akibat angina.
3. Operasi
Dokter mungkin menyarankan operasi setelah memeriksa kondisi jantung. Tujuannya adalah memulihkan suplai darah ke jantung.
Pencegahan Angina
Untuk mencegah angina, perlu tahu dulu faktor risiko yang dimiliki. Langkah pencegahan yang utama menargetkan faktor tersebut, misalnya tekanan darah tinggi, diabetes, atau kolesterol tak terkontrol. Terdapat enam langkah pencegahan yang sederhana untuk menjaga jantung tetap sehat dan menjauhi angina:
- Konsumsi makanan dan minuman yang baik untuk jantung
- Luangkan waktu lebih banyak untuk beraktivitas secara fisik
- Berhenti merokok dan hindari asap rokok
- Kendalikan kadar kolesterol dan gula
- Kontrol tekanan darah
- Kelola stres
Kapan Harus ke Dokter?
Nyeri dada akngina sebaiknya tidak disepelekan. Meski terasa samar dan singkat, pemeriksaan oleh dokter ahli jantung tetap diperlukan. Terutama ย bila memiliki faktor risiko penyakit jantung yang membahayakan. Deteksi dini akan membantu dokter menentukan opsi penanganan yang sesuai. Peluang pemulihan bagi pasien pun lebih besar daripada masalah yang ditimbulkan akibat keterlambatan deteksi.
Narasumber:
dr. Wira Kimahesa A, SpJP, FIHA
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Referensi:
https://www.webmd.com/heart-disease/heart-disease-angina#1
https://www.nhs.uk/conditions/angina/
https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/angina-chest-pain