Propranolol merupakan salah satu obat golongan penyekat beta yang diindikasikan untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Namun, obat ini juga memiliki beberapa fungsi lain, khususnya yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah. Oleh karena itu, dokter sering meresepkan, khususnya kepada penderita gangguan jantung.
Untuk mengetahui seperti apa saja cara kerja obat ini, dosis, dan aturan pakainya, yuk simak dulu rinciannya di bawah ini.
Apa itu Propranolol?
Propranolol adalah obat dari golongan penyekat beta yang biasanya diindikasikan untuk mengobati masalah jantung, tekanan darah tinggi, kecemasan, hingga migrain. Beberapa kondisi lain yang dapat di atasi dengan propranolol yaitu nyeri dada, aritmia, fibrilasi atrium, dan mencegah stroke maupun serangan jantung.
Cara kerja obat ini yaitu dengan menghambat reseptor beta pada jantung dan pembuluh darah. Sehingga, denyut jantung akan lebih stabil, lambat, dan teratur. Pembuluh darah pun dapat melebar sehingga aliran darah akan menjadi lebih lancar.
Obat ini tergolong penyekat beta non selektif. Jadi, efek samping yang ditimbulkan akan lebih banyak bila dibandingkan dengan penyekat beta selektif. Contohnya memengaruhi sistem pernafasan sehingga tidak diperkenankan bila mengalami serangan asma.
Propranolol termasuk obat yang membutuhkan resep sehingga harus didapatkan dengan resep. Sediaan Propanolol di Indonesia ada yang dalam bentuk 10 mg dan 40 mg.
Nama Obat | Propranolol |
Kategori Obat | Penyekat beta |
Golongan Obat | Obat resep, obat keras |
Bentuk Obat | Tablet, kapsul slow release, liquid oral, injeksi (suntik) |
Manfaat/Indikasi | Mengatasi hipertensi dan gangguan jantung |
Dikonsumsi Oleh | Anak dan dewasa |
Kategori Ibu Hamil | Kategori C: tidak ada efek samping pada binatang percobaan, belum ada studi pada ibu hamil |
Peringatan Ibu Menyusui | Dapat terserap ke ASI |
Manfaat Propranolol
Propranolol bermanfaat untuk mengatasi beberapa kondisi seperti:
- Tatalaksana tekanan darah tinggi
- Tatalaksana tremor
- Tatalaksana gangguan irama jantung, salah satunya fibrilasi atrium
- Tatalaksana angina pektoris
- Tatalaksana gangguan kecemasan
- Tatalaksana migrain
- Tatalaksana hipertiroidisme
- Tatalaksana pheochromocytoma
Dosis dan Aturan Pakai Propranolol
Pemberian dosis propranolol harus sesuai dengan resep dokter. Biasanya, dokter akan memberikan berdasarkan kondisi penyakit, usia, respons terhadap obat, dan karakteristik masing-masing pasien.
1. Tatalaksana Hipertensi
- Dewasa: 40 – 80 mg, 2x per hari
- Dosis perawatan: 160 – 320 mg dalam sehari
- Dosis maksimal: 640 mg dalam sehari
2. Tatalaksana Hipertensi Portal
- Dosis Awal: 40 mg, 2x per hari, dapat ditingkatkan 80 mg
- Dosis maksimal: 320 mg dalam sehari
3. Tatalaksana Aritmia
- Anak-anak: 0,25 – 0,5 mg/kgBB, 3-4x per hari
- Dewasa: 10 – 40 mg, 3-4x per hari
4. Tatalaksana Angina Pektoris
- Dewasa: 40 mg, 2-3x per hari
- Dosis perawatan: 120 – 240 mg dalam sehari
- Dosis maksimal: 320 mg dalam sehari
5. Tatalaksana Tremor
- Dewasa: 40 mg, 2-3x per hari
- Dosis perawatan: 80 – 160 mg dalam sehari
6. Mencegah Migrain
- Anak ≤12 tahun: 10–20 mg, 2–3x per hari
- Anak >12 tahun: 40 mg, 2-3x per hari
- Dewasa: 40, 2-3x per hari, dapat ditingkatkan hingga 160 mg/hari
7. Tatalaksana Gangguan Kecemasan
- Dosis dewasa: 40 mg per hari, dapat ditingkatkan 40 mg 2-3x per hari
8. Tatalaksana Hipertirodisme
- Dosis Dewasa: 10-40 mg, 3-4x per hari
- Dosis maksimal: 240 mg dalam sehari
9. Tatalaksana Pheochromocytoma
- Anak-Anak: 0,25 – 0,5 mg/kgBB, 3-4x per hari
- Dewasa: 60 mg, 1x per hari selama 3 hari menuju operasi
Bagaimana Cara Menggunakan Propranolol?
Pastikan untuk mengonsumsi obat ini sesuai anjuran dokter. Hindari menambah dosis, mengurangi, atau menghentikan tiba-tiba pengobatan.
Obat ini dapat dikonsumsi sebelum makan ataupun setelah makan. Minumlah dengan segelas air putih sesuai jadwal yang telah diberikan.
Cara Penyimpanan
Simpanlah propranolol pada ruangan tertutup rapat, aman dari jangkauan anak-anak, tidak terkena percikan air dan terlalu lembab, serta tidak terkena sinar matahari langsung.
Interaksi Propranolol dengan Obat Lain
- Penggunaan dengan obat golongan NSAID dapat mengurangi efek propranolol.
- Obat asma (contoh theophylline)
- Golongan obat penurun tekanan darah penyekat beta lainnya
- Obat anti aritmia
Peringatan dan Perhatian Menggunakan Propranolol
Pastikan untuk memberi tahu dokter apabila Anda memiliki beberapa kondisi di bawah ini:
- Punya riwayat alergi terhadap propranolol
- Sedang minum obat atau suplemen tertentu
- Mengalami hipotensi, penyakit ginjal, hati, jantung, dan metabolik
- Sedang hamil, sedang menyusui, atau berencana hamil
- Akan menjalani perawatan medis tertentu seperti operasi
Efek Samping dan Bahaya Propranolol
Menurut laman www.nhs.uk, bahwa efek samping yang kerap terjadi pada penderita yang mengonsumsi obat ini meliputi:
- Sakit kepala
- Pusing
- Kelelahan
- Ujung jari dingin
- Nyeri perut
- Diare
- Mual
- Muntah
Efek Samping Serius
Walau jarang terjadi, namun ada beberapa efek samping serius akibat penggunaan obat ini seperti halnya:
- Penyakit kuning
- Mimisan
- Mudah berdarah
Alternatif Obat Sejenis Propranolol
- Atenolol
- Metoprolol
- Bisoprolol
- Sotalol
- Nebivolol
- Carvedilol
Kapan Harus ke Dokter?
Kunjungi dokter apabila Anda merasakan gejala efek samping serius akibat penggunaan propranolol, termasuk saat Anda mengalami alergi, ataupun overdosis.
Narasumber:
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Primaya Hospital Depok
Referensi:
- https://www.nhs.uk/medicines/propranolol/#:~:text=Propranolol%20belongs%20to%20a%20group,treat%20high%20blood%20pressure. Diakses pada 28 Maret 2024.
- Propranolol hydrochloride. https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/fda/fdaDrugXsl.cfm?setid=14d0c95d-418f-40a8-bad3-e20c82424960. Diakses pada 28 Maret 2024.
- Propranolol, Oral Tablet. https://www.healthline.com/health/drugs/propranolol-oral-tablet#drug-images. Diakses pada 28 Maret 2024.
- Propranolol for the treatment of anxiety. https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/0269881115612236. Diakses pada 28 Maret 2024.