• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Serangan Jantung: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Serangan Jantung Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Setiap tahun, angka penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia kian bertambah. Faktor risiko yang mempengaruhi peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler ini antara lain umur, berat badan, tekanan darah, dan kadar kolesterol. Serangan jantung termasuk penyakit kardiovaskuler yang banyak terjadi dan berdampak fatal. Dari sekitar 17 juta orang yang meninggal per tahun akibat penyakit kardiovaskuler secara global menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), sebagian besar dipicu serangan jantung dan stroke.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Serangan Jantung

Serangan jantung adalah kondisi medis yang gawat ketika pasokan darah ke jantung mendadak terhenti. Istilah medis untuk gagal jantung adalah infark miokard. Kurangnya aliran darah ke jantung bisa menyebabkan kerusakan serius pada otot jantung. Bila tanpa penanganan memadai, otot itu bisa mati.

Kebanyakan serangan jantung terjadi pada orang yang memiliki penyakit jantung koroner yang antara lain disebabkan oleh aterosklerosis. Aterosklerosis adalah kondisi serius ketika arteri atau pembuluh darah di sekitar jantung mengeras dan menyempit akibat tumpukan plak yang terdiri atas beragam zat, terutama kolesterol.

Serangan jantung terbagi menjadi dua jenis berdasarkan keparahannya, yakni:

  • ST-segment-elevation myocardial infarction (STEMI) untuk serangan yang parah. Arteri sepenuhnya tersumbat gara-gara pembekuan darah sehingga otot jantung mulai mati karena tak menerima pasokan darah.
  • Non-ST-segment-elevation myocardial infarction (NSTEMI) jika hanya sebagian arteri yang tersumbat sehingga otot jantung masih bisa mendapat aliran darah walau lebih sedikit.

Meski mematikan, pasien serangan jantung masih dapat terselamatkan kalau secepatnya dibawa ke rumah sakit. Orang yang pernah pulih dari serangan jantung bisa memperbaiki kondisi kesehatannya hingga seperti sedia kala, bahkan lebih sehat, dengan menjalani terapi pengobatan yang sesuai.

 

Gejala Serangan Jantung

Serangan jantung bisa datang tiba-tiba. Tapi sebagian besar serangan terjadi secara perlahan dengan gejala utama berupa rasa sakit ringan atau tidak nyaman pada dada. Bahkan gejala yang muncul kerap disalahpahami sebagai tanda penyakit lain, seperti masalah pencernaan.

Gejala antara pria dan wanita pun kerap berbeda. Demikian pula kadar rasa sakit yang dirasakan. Beberapa orang menyebutkan rasa sakit itu terasa seperti ada gajah yang duduk di atas dada. Namun dada yang terasa nyeri sedikit pun bisa jadi merupakan tanda adanya serangan. Jika nyeri bertahan dalam waktu lebih dari lima menit, besar kemungkinan itu adalah gejala serangan jantung.

Baca Juga:  Diagnostic Coronary Angiography: Deteksi Penyumbatan Pembuluh Darah

Karakter nyeri yang merupakan gejala serangan jantung antara lain:

  • Awalnya datang dan pergi
  • Menjalar ke salah satu atau kedua lengan, umumnya lengan kiri
  • Merambat hingga leher, punggung, rahang, dan perut
  • Dada seperti ditekan atau diremas, terasa penuh dan kencang

Gejala itu diikuti:

  • Banyak berkeringat
  • Tubuh terasa lemas
  • Pingsan
  • Mual dan muntah
  • Sesak napas
  • Jantung berdegup keras

Namun perempuan kerap tidak merasakan nyeri atau tidak nyaman pada dada.

 

Penyebab Serangan Jantung

Banyak serangan jantung terjadi karena pembuluh darah arteri yang tersumbat sepenuhnya atau sebagian. Sumbatan itu mencegah darah yang kaya oksigen dan nutrien menjangkau bagian jantung. Ketika darah tak sampai ke otot jantung, otot akan rusak dan akhirnya mati. Sekali otot rusak, kerusakan itu bersifat permanen.

Berikut ini beberapa penyebab serangan jantung:

  • Tumpukan plak dalam pembuluh darah.
  • Bekuan darah dari bagian tubuh lain yang terbawa aliran darah dan menambah sumbatan dalam pembuluh darah.
  • Bekuan darah di lokasi tumpukan plak.
  • Kejang arteri koroner, yakni pembuluh darah mengalami kejang dan menyempit sehingga aliran darah terganggu. Bisa terjadi dengan ataupun tanpa tumpukan plak.

 

Deteksi Serangan Jantung

Nyeri dada tidak selalu menandakan serangan jantung. Deteksi pasti hanya bisa dilakukan oleh dokter spesialis jantung dengan serangkaian pemeriksaan, antara lain:

  • Elektrokardiogram (EKG): untuk memonitor irama detak jantung dan mengetahui pembuluh darah yang tersumbat
  • Tes darah: membantu menentukan tingkat kerusakan otot jantung lewat pemeriksaan enzim
  • Sinar-X: mengecek apakah jantung mengalami pembesaran atau paru-paru terisi cairan

Ketika kondisi pasien sudah lebih stabil, dokter menjalankan tes lanjutan, termasuk:

  • Nuclear stress test: menggunakan zat radioaktif yang disuntikkan ke aliran darah untuk mengetahui bagaimana darah mengalir guna melihat otot jantung mana yang rusak atau mati, juga untuk melihat seberapa serius penyempitan arteri
  • Echocardiogram: memakai gelombang suara untuk mengecek apakah ada kerusakan pada otot jantung
  • Angiografi: lewat prosedur kateterisasi dan sinar-X untuk mengecek aliran darah melewati arteri dan katup jantung

 

Pengobatan Serangan Jantung

Tujuan perawatan pada pasien serangan jantung adalah memulihkan aliran darah ke otot jantung dan mengembalikan irama detak jantung sehingga jantung dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pilihan pengobatan tergantung jenis serangan yang terjadi, apakah STEMI atau NSTEMI.

Baca Juga:  Sakit Dada Belum Tentu Sakit Jantung, Lalu Kenapa?

Untuk STEMI, misalnya, dokter akan mengombinasikan penggunaan obat-obatan untuk mengurai bekuan darah dan memulihkan aliran darah menuju jantung, yang sering disebut sebagai trombolisis. Juga operasi guna melebarkan pembuluh darah lewat prosedur angioplasti.

Sedangkan untuk NSTEMI, trombolisis umumnya menjadi opsi penanganan pertama yang direkomendasikan. Bila gejala tidak juga membaik, dokter bisa menjalankan prosedur angioplasti.

Namun kadang angioplasti tidak memungkinkan secara teknis karena anatomi pembuluh darah yang tidak normal. Misalnya banyak cabang arteri yang sempit atau tersumbat. Dalam kasus seperti ini, ada alternatif operasi dengan prosedur coronary artery bypass graft (CABG) atau operasi bypass jantung.

Caranya, dokter mengambil pembuluh darah dari bagian lain tubuh untuk menggantikan peran arteri yang tersumbat atau menyempit. Dokter menyambungkan pembuluh darah itu di bagian atas dan bawah sumbatan sehingga seolah-olah menjadi jalan pintas atau bypass buat aliran darah.

 

Pencegahan Serangan Jantung

Langkah pencegahan serangan jantung yang utama adalah mengendalikan faktor risikonya. Terdapat lima faktor risiko utama yang bisa berujung pada serangan jantung, yakni:

  • Kebiasaan merokok
  • Tidak banyak beraktivitas fisik
  • Tekanan darah tinggi
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Kadar kolesterol tinggi

Kementerian Kesehatan merekomendasikan metode “Cerdik” untuk mencegah serangan jantung. “Cerdik” merupakan akronim dari “Cek Kesehatan Secara Berkala, Enyahkan Asap Rokok, Rajin Aktivitas Fisik, Diet Sehat dengan Kalori Seimbang, Istirahat yang Cukup, dan Kendalikan Stres”.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Karena variatifnya gejala serangan jantung, sekecil apa pun rasa nyeri pada dada sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter. Terlebih bila memiliki faktor risiko penyakit jantung. Khususnya bila rasa nyeri terasa hingga lebih dari 10 menit. Segera telepon rumah sakit dan bilang mungkin terkena serangan jantung.

Bila di rumah ada aspirin, konsumsi satu butir kecuali ada larangan meminum aspirin oleh dokter. Selah itu, tetap tenang dan tunggu sampai tim medis datang. Ketenangan amat diperlukan dalam kejadian serangan jantung untuk mencegah masalah lain yang bisa turut mengikuti.

 

Ditinjau oleh:

dr. Darwin Maulana, Sp. JP

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

Primaya Hospital Makassar

 

 

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.