Alat kontrasepsi merupakan jenis alat yang secara khusus dibuat untuk menunda ataupun mencegah kehamilan. Di antara sekian banyak jenis alat kontrasepsi, ada satu jenis alat yang cukup populer yakni KB Spiral atau disebut juga KB IUD.
Dibandingkan dengan jenis alat kontrasepsi lain, sejatinya seberapa efektifkah alat KB satu ini? Jika ingin tahu rincian lengkapnya, yuk simak rinciannya berikut!
Apa itu KB Spiral?
KB Spiral adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang yang dipasang di dalam rahim untuk mencegah terjadinya kehamilan. Alat ini dalam dunia medis sering disebut sebagai KB IUD (Intrauterine Device) dengan ciri khas berbentuk huruf T.
Efektivitas alat KB satu ini sangat tinggi. Jadi, apabila pemasangannya tepat, maka risiko terjadinya kehamilan setelah pemasangan alat ini hanya 0,2%. Walau demikian, alat KB satu ini tidak berperan dalam mencegah risiko penyakit menular seksual, jadi penggunaan kondom tetap diharuskan saat berhubungan seks yang gonta-ganti pasangan.
Pemasangan KB spiral dilakukan oleh dokter kandungan. Setelah pemasangan, dokter akan meminta pasien untuk kontrol dalam waktu 4 minggu kemudian.
Pengguna alat KB satu ini pun harus melakukan kontrol rutin untuk mencegah terjadinya infeksi ataupun pelubangan pada rahim serta untuk memastikan posisi alat nya tetap di tempat semula.
Cara kerja alat ini yaitu dengan mencegah bertemunya sel telur dan sperma. Nah, untuk cara kerja mendetailnya terbagi ke dalam 2 kategori sesuai dengan jenisnya seperti berikut:
- KB Spiral Non Hormonal. Jenis KB IUD yang memiliki spiral berlapis tembaga. Cara kerjanya dengan membuat sel telur dan sel sperma tidak dapat bertemu pada bagian saluran antara indung telur dan rahim sehingga tidak akan bisa dibuahi di dalam rahim.
- KB Spiral Hormonal. KB IUD yang mempunyai hormon progrestron sintetis. Cara kerjanya dengan mengentalkan lendir serviks sehingga sperma sulit berenang di rahim. Juga dengan menipiskan dinding rahim sehingga hasil pembuahan sulitย menempal dirahim untuk memulai kehamilan, dan menghentikan ovarium melepaskan sel telur.
Nama Obat |
KB Spiral |
Golongan |
Alat kontrasepsi |
Jenis |
Hormonal dan non hormonal |
Efektivitas |
Rata-rata tingkat kesuksesan 99,8% |
Manfaat/Indikasi |
Untuk menunda kehamilan |
Efek Samping |
Siklus haid yang tak teratur, gejala mirip PMS |
Komplikasi |
Penyakit radang panggul |
Manfaat dan Efektivitas KB Spiral
Seperti namanya, alat KB satu ini memang bermanfaat sebagai alat kontrasepsi atau penunda kehamilan. Dengan fungsinya yang instan, alat ini akan langsung bekerja begitu telah dipasang di dalam tubuh.
Daya tahannya pun sangatlah lama. Untuk versi KB IUD non hormonal dapat bertahan hingga 10 tahun setelah penggunaan. Sementara untuk versi IUD hormonal dapat bertahan antara 3 hingga 5 tahun.
Menurut sebuah jurnal yang dirilis dari Womenโs Health, diketahui bahwa tingkat kegagalan rata-rata pada terjadinya kehamilan hanya pada angka 0,2%. Dengan tingkat efektivitasnya yang sangat tinggi, tentunya obat ini sangat cocok digunakan untuk menunda kehamilan secara sementara.
Keunggulan dan Kekurangannya
Dibandingkan dengan jenis alat KB lainnya, bisa dikatakan bahwa KB IUD ini memiliki beberapa keunggulan seperti halnya:
Keunggulan
Terdapat beberapa keunggulan KB spiral yang mungkin tidak akan Anda temukan di jenis alat konotrasepsi lainnya:
- Tingkat efektivitasnya yang sangat tinggi hingga 98,8%
- Dapat berguna sebagai alat KB darurat dalam rentang 5 hari setelah berhubungan seksual tanpa kondom
- Dapat dipasang maupun dilepas kapan pun sesuai keinginan tanpa rasa sakit atau efek samping seperti penggunaan alat KB lainnya
- Efek samping yang timbul rendah (untuk tipe non hormonal)
- Kesuburan pengguna akan cepat kembali normal apabila sudah tidak menggunakannya lagi
- Risiko terkena kanker serviks maupun kanker rahim berkurang (tipe hormonal)
- Dapat mengurangi nyeri haid akibat endometriosis (tipe hormonal)
Kekurangan
Selain keunggulan yang dimilikinya, ada juga beberapa kekurangan yang mestinya Anda perhatikan apabila tertarik untuk menggunakannya. Berikut ini beberapa di antaranya:
- Biaya pemasangan yang lebih mahal dibandingkan jenis KB susuk atau tipe alat kontrasepsi lainnya
- Harus menggunakan bantuan dokter kandungan atau bidan bila ingin memasang maupun melepaskannya
- Risiko kehamilan ektopik (tipe kehamilan di luar rahim) akan meningkat, terutama bila punya riwayat hamil ektopik sebelumnya
- Tidak mencegah terjangkitnya penyakit menular seksual untuk jenis hubungan seksual yang sering gonta-ganti pasangan
- Risiko terkena kista ovarium akan meningkat khususnya untuk tipe IUD hormonal
- Dapat menimbulkan gejala PMS (Pre Menstrual Syndrome) seperti jerawat, perubahan mood, sakit kepala, perut kram, nyeri payudara khususnya untuk tipe IUD hormonal
- Terjadinya haid dalam waktu yang lama yakni lebih dari 15 hari khususnya untuk tipe IUD hormonal
Bagaimana Cara Menggunakan KB Spiral?
Pemasangan KB Spiral haruslah dilakukan oleh ahlinya yaitu bidan ataupun dokter kandungan. Sejatinya, proses pemasangannya sendiri sangat singkat karena hanya butuh waktu sekitar 15 hingga 20 menit saja.
Alat ini punya seutas tali yang dapat menggantungkan ujung alat ini dari leher rahim menuju vagina. Inilah beberapa tahapan-tahapan yang kerap dilakukan oleh dokter:
- Pasien berbaring dengan posisi kaki yang lebih tinggi
- Dokter akan melebarkan vagina dengan memasukkan spekulum
- Proses pembersihan leher rahim menggunakan antiseptik
- Pemeriksaan posisi rahim dan ukurannya menggunakan alat khusus
- Memasukkan alat kontrasepsi dengan bantuan tabung aplikator
- Menarik tabung aplikator sehingga alat kontrasepsi akan tertinggi di dalamnya
- Potong benang yang menghubungkan KB spiral dengan sisa 1-2 cm
Kapan Harus ke Dokter?ย ย ย ย ย ย
Periksakan ke dokter kandungan atau ke bidan tempat Anda memasang KB spiral apabila alatnya lepas, merasakan efek samping seperti yang telah disebutkan, ataupun saat mengalam haid terus menerus tanpa henti selama lebih dari 2 minggu.
Narasumber:
Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Primaya Hospital Inco Sorowako
Referensi:
- Intrauterine Device (IUD). https://uhs.umich.edu/contraception-iud. Diakses pada 26 Februari 2024.
- Intrauterine contraceptive device (IUD). https://www.healthdirect.gov.au/intrauterine-contraceptive-device-iud. Diakses pada 26 Februari 2024.
- The IUD (for Teens). https://kidshealth.org/en/teens/contraception-iud.html. Diakses pada 26 Februari 2024.
- Intrauterine devices (IUD). https://medlineplus.gov/ency/article/007635.htm. Diakses pada 26 Februari 2024.
- IUD Birth Control. https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/iud. Diakses pada 26 Februari 2024.
- Intrauterine Device (IUD).https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/24441-intrauterine-device-iud. Diakses pada 26 Februari 2024.