Dalam dunia medis, terdapat banyak sekali obat yang dapat digunakan untuk membantu mengurangi rasa nyeri pada tubuh. Salah satunya yaitu obat golongan NSAID (Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs) yang termasuk di dalamnya obat cataflam. Untuk mengetahui apa itu cataflam dan juga efek sampingnya, yuk cek rinciannya berikut.
Apa itu Cataflam?
Cataflam adalah obat golongan anti inflamasi non steroid atau NSAID dengan kandungannya yaitu diclofenac potassium. Fungsi utamanya yaitu sebagai pereda nyeri mulai dari nyeri gigi, nyeri otot, nyeri sendi, hingga nyeri haid.
Obat ini masuk dalam golongan obat keras. Jadi, penggunaannya hanya boleh dilakukan dengan resep dokter. Untuk bentuk obat yang tersedia pun sangat beragam mulai dari tablet, kaplet, drops, serbuk, hingga tablet dispersible.
Untuk jenis obatnya sendiri disesuaikan dengan bentuk obat tersebut. Untuk versi tablet dan puyer (powder) umumnya menggunakan diclofenac potassium, untuk tablet dispersible (mudah larut) menggunakan diclofenac sodium, dan untuk versi drops menggunakan diclofenac resinate.
Nama Obat | Cataflam |
Kategori Obat | Obat anti inflamasi non steroid (NSAID) |
Golongan Obat | Obat keras, obat resep |
Bentuk Obat | Tablet, puyer, tablet dispersible, drops |
Manfaat/Indikasi | Anti nyeri |
Dikonsumsi Oleh | Anak usia > 6ย tahun, dewasa |
Kategori Ibu Hamil | Kategori C (trimester 1-2), kategori D (trimester 3) |
Peringatan Ibu Menyusui | Tidak boleh menggunakan cataflam saat sedang masa menyusui, kecuali konsultasi dulu ke dokter |
Manfaat Cataflam
Cataflam bermanfaat untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan yang berhubungan dengan kondisi berikut:
- Nyeri otot
- Nyeri perut
- Osteoarthritis
- Nyeri haid
- Rematik
- Sakit gigi
- Ankylosing spondylitis
- Nyeri pasca operasi
- Dismenore
Dosis dan Aturan Pakai Cataflam
A. Dosis Obat Tablet
Meredakan nyeri (nyeri gigi, perut haid, sendi, pasca operasi)
- Dewasa: 50 mg 3 kali sehari
ย Mengatasi rheumatoid arthritis
- Dewasa: 50 mg 2 โ 3x sehari
Mengatasi ankylosing spondylitis
- Dewasa: 50 mg 2 kali sehari
ย Mengatasi osteoarthritis
- Dewasa: 50 mg, 2 โ 3x sehari
B. Dosis Cataflam Drop
Meredakan nyeri (nyeri gigi, perut haid, sendi, pasca operasi)
- Anak > 6 tahun: 0,5 โ 2 mg/kgBB/ hari, 2 โ 3x sehari
- Anak >14 tahun: 75 – 100 mg/hari, 2 – 3 kali sehari
- Dewasa: 50 – 150 mg/hari, 2 โ 3x sehari
C. Dosis Kemasan Sachet
Meredakan nyeri (nyeri gigi, perut haid, sendi, pasca operasi)
- Anak >14 tahun: 50 – 100 mg/hari, 1 โ 2x sehari. Dosis maksimum 100 mg/hari
- Dewasa: 50 – 100 mg/hari, 1 โ 2x sehari. Dosis maksimum 100 mg/hari
Bagaimana Cara Menggunakan Cataflam?
Mengingat cataflam tergolong sebagai obat keras, maka penggunaannya hanya boleh dengan resep atau pengawasan dari dokter. Penggunaannya pun harus sesuai petunjuk dokter karena beda jenis obat beda pula cara pemakaiannya.
Untuk versi tablet, minumlah obat secara oral dengan menggunakan air putih sebanyak 1 gelas penuh (250 ml). Hindari menambah atau membagi dosis yang telah dokter resepkan. Minumlah sesuai petunjuk, hindari menghancurkannya, namun langsung telan dalam keadaan utuh.
Selama setidaknya minimum 10 menit setelah minum obat untuk tidak langsung berbaring. Untuk menghindari reaksi iritasi lambung, Anda bisa mengonsumsinya bersamaan dengan makanan maupun dengan antasida, namun hal tersebut akan menghambat penyerapan obat.
Pastikan untuk mengonsumsi obat ini pada jadwal yang tetap setiap harinya.
Cara Penyimpanan
Cataflam paling baik Anda simpan pada tempat dengan suhu ruangan 22-25 derajat celcius. Hindari tempat yang lembab dan terkena cahaya matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak maupun dari hewan peliharaan.
Bila Anda sudah tidak membutuhkannya atau telah habis masa berlakunya, maka buanglah ke tempat sampah dan jangan dibuang ke saluran pembuangan maupun toilet.
Interaksi Cataflam dengan Obat Lain
Hindari konsumsi cataflam bersamaan dengan obat antidepresi (antidepressant). Penggunaan obat tersebut secara bersamaan akan menimbulkan Anda mudah mengalami perdarahan. Selain itu, cataflam juga sebaiknya Anda hindari konsumsinya bersamaan dengan oabt:
- Pil diuretik
- Obat tekanan darah tinggi
- Pengencer darah
Peringatan dan Perhatian Menggunakan Cataflam
- Penderita asma dan urtikaria tidak boleh meminum obat ini, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu
- Hindari konsumsi bagi pengguna yang alergi dengan obat NSAID lain
- Informasikan ke dokter apabila Anda sedang hamil/menyusui
- Hindari konsumsi obat ini bersamaan dengan obat antidepresan
- Hindari minum cataflam bersamaan dengan alkohol
- Informasikan ke dokter apabila Anda punya gangguan ginjal, hati, & jantung
Efek Samping dan Bahaya Cataflam
Mengutip dari laman situs drugs.com, bahwa cataflam dapat menyebabkan beberapa efek samping bagi beberapa orang. Contoh efek samping yang kerap terjadi yaitu:
- Mual
- Sakit perut
- Diare
- Sembelit
- Refluks asam lambung
- Mengantuk
- Pusing
- Sakit kepala
- Tukak lambung
- Sendawa
Alternatif Obat Sejenis Cataflam
Terdapat beberapa alternatif obat sejenis cataflam yang masih dalam golongan sama yaitu NSAID atau obat anti inflamasi non steroid. Di antaranya yaitu:
- Piroxicam
- Meloxicam
- Aspirin
- Asam mefenamat
- Naproxen
- Nabumetone
- Etodolac
- Ketoprofen
- Indomethacin
- Dexketoprofen
- Ketorolac
Kapan Harus ke Dokter?ย ย ย ย ย ย
Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala efek samping serius akibat konsumsi cataflam yang meliputi:
- Nyeri dada
- Sesak nafas
- Edema (pembengkakan tangan/kaki)
- Telinga berdering
- Perubahan kemampuan mendengar
- Masalah keseimbangan
- Masalah penglihatan
- Kelelahan yang ekstrem
- Kenaikan berat badan mendadak
- Nyeri tenggorokan saat menelan
Narasumber:
Dokter Umum
Primaya Hospital Sukabumi
Referensi:
- Cataflam. http://www.webmd.com/drugs/2/drug-9836/cataflam-oral/details. Diakses pada 09 Februari 2024.
- Cataflam. https://www.drugs.com/cataflam.html. Diakses pada 09 Februari 2024.
- Cataflam. https://www.goodrx.com/cataflam/what-is. Diakses pada 09 Februari 2024.
- Cataflam. Food and Drugs Administration. (2011). Retrieved 6 February 2020, from https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2011/020142s021s022lbl.pdf. Diakses pada 09 Februari 2024.