
Selain kanker serviks, salah satu jenis gangguan sistem reproduksi wanita lainnya yang dapat terjadi yaitu kanker ovarium. Seperti namanya, kanker ini tumbuh pada ovarium atau indung telur yang fungsinya sebagai penghasil sel telur untuk pembuahan.
Kanker ovarium umumnya terjadi pada wanita dengan usia di atas 50 tahun. Namun, dalam beberapa kasus bisa terjadi pada usia muda. Lalu, apa penyebab kanker ovarium di usia muda dan bagaimana penanganannya? Jika ingin tahu selengkapnya, yuk cek rinciannya di bawah ini.
Apa Itu Kanker Ovarium?
Kanker ovarium yaitu salah satu tipe kanker di mana terjadi pertumbuhan sel abnormal pada indung telur (ovarium). Ovarium yaitu organ reproduksi wanita yang berperan dalam menghasilkan sel telur
Mengutip dari ClevelandClinic, bahwa penyakit ini memiliki tingkat survival rateย sebesar 49% setelah 5 tahun sejak awal diagnosis. Tentunya, angka ini terbilang besar dan mengindikasikan bahwa kanker ovarium tergolong sebagai penyakit mematikan yang membutuhkan penanganan sedini mungkin.
Pada stadium awal, kanker ovarium tidak memiliki gejala apa pun atau hanya bersifat samar-samar. Namun, jika sudah mulai masuk stadium lanjut, maka akan muncul gejala seperti perut yang terjadi pembengkakan, nyeri panggul, sembelit, hingga penurunan brat badan.
Jika dibedakan berdasarkan lokasi awal tumbuhnya sel kanker, maka kondisi ini terbagi menjadi tiga tipe yaitu:
- Kanker ovarium epitel. Yaitu tipe yang paling umum di mana lokasinya berkembang gpada jaringan epitel (lapisan yang melapisi ovarium). Kanker ini juga terbagi lagi menjadi karsinoma musin dan karsinoma serosa.
- Tipe kanker yang menyerang sel yang berguna untuk memproduksi hormon reproduksi. Kondisi ini jarang terjadi namun kerap bisa didiagnosis pada stadium awal.
- Tumor sel germinal. Tipe kanker yang asalnya dari sel yang berperan dalam memproduksi ovum (sel telur). Kerap terjadi pada usia muda.
Nama | Kanker Ovarium |
Gejalaย Utama | Perutย yangย membengkak,ย mual,ย nyeriย perut,ย kembung |
Dokterย Spesialis | Dokterย spesialisย onkologi |
Penyebabย Utama | Adanyaย mutasiย genetikย padaย selย ovarium |
Diagnosis | Pemeriksaanย fisik,ย wawancaraย medis,ย pemeriksaanย panggul,ย tesย darah |
Faktorย Risiko | Lanjutย usia,ย kebiasaanย merokok,ย belumย pernahย hamil,ย haidย pertamaย diย bawahย 12ย tahun |
Pengobatan | Operasi,ย radioterapi,ย kemoterapi |
Pencegahan | Lakukanย polaย hidupย sehat,ย periksaย kesehatanย reproduksiย rutin |
Komplikasi | Punyumbatanย usus,ย lubangย padaย usus,ย efusiย pleura |
Faktor Risiko Kanker & Penyebab Kanker Ovarium
Terdapat beberapa risiko yang meningkat peluang seseorang terkena kanker ovarium. Di antaranya yaitu:
- Usia lanjut (di atas 50 tahun).
- Menjalani terapi hormon ketika menopause.
- Punya keluarga dengan riwayat kanker payudara/ovarium.
- Penderita obesitas.
- Penderita sindrom Lynch.
- Hamil setelah usia 35 tahun.
- Pernah menjalani radioterapi.
Lalu, apa penyebab kanker ovarium di usia muda? Umumnya, kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko berikut:
- Menstruasi pertama kali di bawah usia 12 tahun.
- Menderita endometriosis.
- Memiliki riwayat keluarga dengan kanker ovarium.
- Memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.
- Kehamilan pertama kali setelah 35 tahun.
- Punya latar belakang Eropa Timur.
Gejala Kanker Ovarium
Saat stadium awal, umumnya tidak akan nampak gejala apa pun. Namun, ketika sudah pada tahap stadium akhir, akan timbul beberapa gejala seperti:
- Sakit perut.
- Perut kembung.
- Cepat kenyang.
- Mual
- Sembelit
- Sering buang air kecil.
- Perut bengkak.
- Nyeri saat berhubungan seksual.
- Berat badan menurun.
- Vagina mengeluarkan darah bukan haid.
- Punggung bagian bawah nyeri/sakit.
Cara Dokter Mendiagnosis
Dokter umumnya akan melakukan anamnesis atau wawancara medis terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan fisik. Setelah pemeriksaan fisik, maka untuk menjalankan tata laksana diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti:
- Tes darah untuk mendeteksi protein CA-125.
- USG perut.
- CT scan.
- MRI scan.
- Biopsi
Pencegahan Kanker Ovarium
Terdapat beberapa pencegahan kanker ovarium yang dapat Anda lakukan. Di antaranya yaitu:
- Periksa skrinning genetik.
- Lakukan pemeriksaan pap smear.
- Lakukan USG ginekologi.
- Kenali gejala seperti benjolan di perut.
- Gunakan pil KB sesuai petunjuk dokter.
- Pastikan jaga berat badan tetap ideal.
- Rutin olahraga.
- Makan-makanan sehat dan bergizi.
- Diskusikan ke dokter terkait terapi hormon.
- Obati kista ovarium bila memilikinya.
Pengobatan Kanker Ovarium
Pengobatan terhadap kanker ovarium dapat bervariasi satu sama lain tiap kondisi pasien. Umumnya, dokter akan melakukan penanganan sebagai berikut:
- Operasi pengangkatan sel kanker.
- Operasi pengangkatan rahim (untuk kasus yang berat).
- Kemoterapi
- Radioterapi
Komplikasi
Saat masih stadium awal, Anda mungkin tidak merasakan adanya komplikasi apa pun. Namun, jika sudah masuk stadium lanjut, maka dapat menimbulkan komplikasi seperti halnya:
- Penyumbatan usus.
- Efusi pleura (penumpukan cairan di selaput paru-paru).
- Penyumbatan saluran kemih.
- Usus yang berlubang.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera kunjungi dokter spesialis onkologi apabila Anda mengalami salah satu gejala kanker ovarium di atas. Khususnya, jika Anda punya faktor risiko untuk terkena kondisi ini serta telah mengalami keluhan setidaknya 2 minggu tanpa sembuh.
Narasumber:
Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Primaya Hospital Bekasi Utara
Referensi:
- Basic Information About Ovarian Cancer. https://www.cdc.gov/cancer/ovarian/basic_info/index.htm. Diakses pada 22 Oktober 2024.
- Ovarian Cancer. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4447-ovarian-cancer. Diakses pada 22 Oktober 2024.
- Can ovarian cancer be prevented? https://www.cancer.org/cancer/ovarian-cancer/causes-risks-prevention/prevention.html. Diakses pada 22 Oktober 2024.
- Key statistics for ovarian cancer. https://www.cancer.org/cancer/ovarian-cancer/about/key-statistics.html. Diakses pada 22 Oktober 2024.
- Ovarian cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ovarian-cancer/symptoms-causes/syc-20375941. Diakses pada 22 Oktober 2024.
- Ovarian cancer. http://www.foundationforwomenscancer.org/types-of-gynecologic-cancers/ovarian/. Diakses pada 22 Oktober 2024.
- Survival rates for ovarian cancer, bystage. https://www.cancer.org/cancer/ovarian-cancer/detection-diagnosis-staging/survival-rates.html. Diakses pada 22 Oktober 2024.
- Types & stages of ovarian cancer. http://ovarian.org/about-ovarian-cancer/what-is-ovarian-cancer/types-a-stages. Diakses pada 22 Oktober 2024.
- What causes ovarian cancer? https://www.cancer.org/cancer/ovarian-cancer/causes-risks-prevention/what-causes.html. Diakses pada 22 Oktober 2024.
- Ovarian Cancer. https://www.acog.org/Patients/FAQs/Ovarian-Cancer?IsMobileSet=false. Diakses pada 22 Oktober 2024.