Stres bisa menimpa siapa saja dan kapan saja. Di tengah situasi pandemi Covid-19, risiko mengalami stres pun meningkat. Stres bisa berkembang menjadi depresi yang membahayakan jiwa bila tak mendapat penanganan yang tepat. Sebenarnya ada beragam cara untuk mengendalikan masalah tekanan itu, bahkan lewat asupan makanan. Mau tahu makanan untuk mengobati stres? yuk simak artikelnya.
Mengenal Stres
Stres adalah ketegangan emosional atau fisik yang muncul akibat adanya tantangan, tuntutan, atau ancaman yang dirasakan. Ada banyak hal yang bisa memicu ketegangan ini, dari yang sederhana hingga kompleks. Ketika seseorang merasa terancam, tertantang, atau kewalahan dalam mengerjakan sesuatu, tubuh memiliki mekanisme untuk memberikan respons.
Setiap orang memiliki respons berbeda atas situasi tersebut. Namun semua orang merasakan sesuatu ketika dalam situasi stres. Perasaan yang disebut reaksi stres ini bisa berkembang selama beberapa menit, jam, atau hari.
Perasaan ini sebetulnya adalah respons alami dalam tubuh sehingga setiap orang pada dasarnya akan mengalami stres di titik tertentu dalam hidup mereka. Tapi, jika tak terkendali, reaksi itu bisa berlangsung selama berminggu-minggu, bahkan lebih lama, dan menyebabkan masalah lain. Memahami penyebab dan respons tubuh adalah langkah penting untuk mengendalikan stres.
Salah satu strategi untuk menjinakkan stres bisa lewat asupan makanan yang bisa mendatangkan ketenangan. Ada makanan tertentu yang bisa meningkatkan kadar serotonin, yakni zat kimia dalam otak yang menenangkan. Ada juga makanan yang mampu menurunkan kadar adrenalin dan kortisol, yang merupakan hormon stres. Pola makan sehat juga bisa membantu mengatasi dampak stres karena dapat mengurangi kadar kolesterol dan tekanan darah yang bisa memicu stres.
Gejala Stres
Gejala stres pada setiap orang bervariasi karena respons setiap orang pun berlainan. Berikut ini beberapa gejala yang kerap muncul ketika seseorang dalam situasi tertekan:
- Pusing atau mual
- Masalah perut seperti diare atau sembelit
- Nyeri dada
- Detak jantung meningkat
- Kehilangan selera makan
- Menjadi mudah frustrasi, murung, atau kesal
- Merasa kewalahan atau kurang kontrol
- Kesulitan bersantai
- Lemas
- Insomnia
- Sering melamun
- Lebih sering sakit
- Pikiran melayang ke mana-mana
- Kekhawatiran terus-menerus
Penyebab Stres
Situasi dan kondisi yang menyebabkan stres disebut stressor. Ada dua macam stressor, yakni eksternal atau dari luar dan internal atau dari dalam diri sendiri.
Penyebab eksternal meliputi:
- Perubahan besar dalam hidup, misalnya ada anggota keluarga yang meninggal
- Masalah di kantor atau sekolah
- Problem dalam hubungan dengan orang lain
- Masalah keuangan
- Terlalu sibuk
- Anak-anak dan keluarga
Penyebab internal antara lain:
- Pesimisme
- Ketidakmampuan untuk menerima ketidakpastian
- Berpikir kaku, kurang fleksibel
- Berpikir negatif
- Harapan yang tidak realistis
Diagnosis Stres
Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis stres. Biasanya, dokter akan menjalankan berbagai tes, seperti pemeriksaan riwayat kesehatan pasien dan keluarga, tes darah dan urine, serta asesmen lain. Karena gejala yang dialami mungkin mirip dengan depresi, dokter juga harus mengevaluasi kondisi mental pasien untuk melihat apakah ada gangguan depresi atau kecemasan.
Gejala yang terkait dengan stres, seperti insomnia dan khawatir berlebih, misalnya, biasanya mereda ketika pemicunya lenyap atau reda. Namun, jika disebabkan oleh depresi, gejala tersebut mungkin tidak akan hilang tanpa pengobatan atau terapi.
Makanan untuk Mengobati Stres
Ada begitu banyak makanan yang bisa menjadi obat pereda stres. Kuncinya ada pada kandungan makanan tersebut. Carilah makanan yang mengandung bahan berikut ini untuk mengobati stres:
- Vitamin B, khususnya B12 yang bisa membantu mengendalikan kortisol alias hormon stres. Contohnya daging sapi, ayam, telur, dan sereal yang diperkaya dengan berbagai nutrisi.
- Asam lemak omega-3 untuk mengurangi peradangan. Di antaranya ikan teri, kembung, salmon, tuna, alpukat, minyak zaitun, dan kenari.
- Magnesium yang dapat mengurangi peradangan, menurunkan kortisol, serta menenangkan tubuh dan pikiran. Contohnya pisang, brokoli, bayam, cokelat hitam, alpukat, dan biji labu.
- Protein untuk menyeimbangkan kadar gula darah. Misalnya almond, dada ayam, telur, daging sapi tanpa lemak, kacang-kacangan, polong-polongan, tuna, dan udang.
- Kaya probiotik yang dapat menyeimbangkan gula darah dan mengurangi kolesterol, seperti kol, yoghurt Yunani, tempe, keju, dan acar timun.
Kapan Harus ke Dokter
Anda harus menghubungi dokter jika tidak dapat menemukan sumber stres atau gejala yang dialami terus-menerus datang dan pergi. Dokter memiliki banyak sumber daya untuk membantu menemukan asal stres.
Anda harus mencari pertolongan atau datang ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat jika stres menyebabkan salah satu dari gejala berikut ini:
- Pikiran tentang menyakiti diri sendiri
- Pikiran tentang menyakiti orang lain
- Nyeri dada
- Detak jantung berdebar atau cepat
- Sakit kepala tidak seperti biasanya
Stres adalah salah satu pemicu utama depresi yang lebih membutuhkan penanganan medis oleh ahlinya. Depresi bisa berujung pada bermacam masalah medis lain, bahkan kematian. Mengonsumsi makanan pereda stres bisa menjadi langkah awal yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya masalah ini.
Narasumber
dr.Dina Elizabeth Sinaga, SpKJ
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Primaya Hospital Betang Pambelum
Referensi:
Stress. https://www.emedicinehealth.com/stress_health/article_em.htm. Diakses 3 Januari 2022
Using food to reduce stress: Effects of choosing meal components.
and preparing a meal. http://www.behaviorlab.org/Papers/FoodStress.pdf. Diakses 3 Januari 2022
Stress and Food Choice: A Laboratory Study. https://www.researchgate.net/publication/12190228_Stress_and_Food_Choice_A_Laboratory_Study. Diakses 3 Januari 2022
Food and stress management: Combating stress with a balanced nutritional diet. https://www.researchgate.net/publication/336252178_Food_and_stress_management_Combating_stress_with_a_balanced_nutritional_diet. Diakses 3 Januari 2022
Nutrient and Stress Management. https://www.researchgate.net/publication/306007566_Nutrient_and_Stress_Management. Diakses 3 Januari 2022
Eat These Foods to Reduce Stress and Anxiety. https://health.clevelandclinic.org/eat-these-foods-to-reduce-stress-and-anxiety/. Diakses 3 Januari 2022