Banyak pekerja yang tidak menyadari saat dirinya memiliki gangguan kesehatan mental. Gangguan mental ini dapat terjadi akibat beban pekerjaan yang terlalu berat dan berkepanjangan. Umumnya, ini disebut stres kerja. Salah satu faktor utama yang memengaruhi kesehatan mental pekerja adalah tempat kerja.
Alvina, SpKJ selaku Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dari Primaya Hospital Bekasi Barat menjelaskan bahwa stres kerja berkaitan dengan burnout, kepuasan kerja dan kesehatan fisik maupun mental. Penyebabnya adalah:
- Pengawasan yang buruk
- Konflik dengan teman kerja
- Tuntutan kerja yang tinggi
- Lembur
Definisi Burnout dalam Stres Kerja Menurut Dokter Primaya Hospital
“Burnout adalah suatu keadaan penurunan kondisi fisik dan emosional akibat pemaparan diri yang berkepanjangan seperti terhadap lingkungan kerja yang penuh tekanan/stres,” ujar dokter spesialils kesehatan jiwa tersebut. Pemaparan berkepanjangan terhadap stressor lingkungan dan situasi dapat menyebabkan kelelahan emosional, tidak nyaman dengan diri serta kurangnya pencapaian personal.
Stres kerja terjadi karena beban kerja yang meningkat ataupun problem tenaga kerja misalnya, Kekurangan tenaga kerja yang kemudian mengakibatkan kepuasan atas pekerjaan menjadi buruk. Stressor pun dapat terjadi karena merupakan suatu kondisi yang penuh dengan tekanan seperti adanya konflik dengan teman kerja, beban kerja dan tuntutan kerja yang tinggi, buruknya pengawasan, kurangnya dukungan. Hal yang mengakibatkan kesehatan fisik dan mental yang buruk.
Tidak Semua Stres Kerja Buruk
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dari Primaya Hospital Bekasi Barat, dr. Alvina, SpKJ mengatakan bahwa pemaparan stressor berkepanjangan dapat menyebabkan rusaknya sistem biologis yang dapat menghambat mekanisme kompensasi dan antisipasi. Hal-hal tersebut dapat berakibat pada kesehatan memburuk seperti sakit kepala, insomnia, disfungsi sosial dan depresi.
Burnout secara langsung dapat memengaruhi keluaran kesehatan melalui penurunan sumber daya yang dibutuhkan untuk coping. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan, fatigue, berbagai keluhan fisik dan penarikan diri dari sosial.
Pada dasarnya tidak semua stres itu buruk. “Stres yang positif justru dapat menjadi motivasi. Dapat juga meningkatkan performa kognitif dan meningkatkan kapasitas fisik,” terang dokter spesialis kesehatan jiwa tersebut.
Cara mengatasi burnout yaitu dengan recognize (mengenali), reverse (membalikan) dan resilience (ketahanan). Burnout tersebut dapat diatasi selama kita mampu untuk mengelola stres, memiliki manajemen waktu yang baik, melakukan olahraga secara teratur. Makan makanan yang sehat, Tidur dalam waktu yang cukup dan berkualitas, mengetahui kapan harus meminta dukungan baik dari jaringan sosial, maupun teman kerja dan atasan serta mencari waktu untuk istirahat sejenak untuk pergi berlibur atau menjalankan hobi Anda.
Dengan kesehatan mental pekerja yang baik diharapkan para pekerja bisa memiliki kinerja yang baik dan performa yang optimal. Perusahaan dapat secara aktif berpartisipasi menjaga kesehatan mental para pekerjanya dengan :
– meninjau kembali beban kerja dan kecukupan tenaga kerja
– memberikan cuti pada pekerja
– menjamin tersedianya waktu untuk istirahat pada jam kerja
– melaksanakan olahraga bersama secara rutin
– menyediakan fasilitas untuk relaksasi seperti taman, ruang untuk beribadah
– menyediakan wadah untuk menampung keluhan dan aspirasi para pekerja serta menindaklanjutinya
Ilustrasi gambar oleh freepik.
Artikel terkait:
- Apa Beda Perilaku Kompulsif dan Impulsif?
- Jangan Sampai Pekerjaan Membuat Kesehatan Jiwa Terganggu
- Ayo Kenali Gejala Depresi