• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Apakah Dermatitis Kontak Menular? Berikut Faktanya!

dermatitis kontak

Dari beberapa jenis dermatitis, ada salah satu satu tipe yang paling sering dijumpai yaitu dermatitis kontak. Seperti namanya, kondisi ini terjadi ketika penderita mengalami kontak sentuhan langsung antara kulit dengan zat tertentu. Akibatnya, akan timbul ruam kulit gatal kemerahan.

Lalu, apakah dermatitis kontak menular? Kondisi ini tidak bersifat menular dan tidak pula berbahaya sampai mengancam nyawa. Hanya saja, kondisinya menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderitanya. Yuk cari tahu lebih mendalam seputar kondisi ini dalam artikel berikut.

buat jani dokter primaya

Apa Itu Dermatitis Kontak?

Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak yaitu kondisi peradangan pada kulit dengan gejala berupa ruam kemerahan setelah bersentuhan dengan zat alergen/iritan. Berdasarkan zat yang memicunya, kondisi ini terbagi menjadi dua yaitu dermatitis kontak alergi dan dermatitis kontak iritan.

Selain karena kontak zat tertentu, kondisi ini juga dipengaruhi oleh suhu. Contohnya paparan sinar matahari atau pun kondisi ruangan yang terlalu panas dapat menjadikan seseorang terkena kondisi ini. Bahkan, gesekan juga dapat mengakibatkan kondisi ini.

Walaupun bukan tergolong sebagai kondisi serius yang sampai mengancam nyawa, namun dermatitis kontak cukup membuat tidak nyaman penderitanya apabila tidak mendapatkan penanganan yang optimal. Kondisi ini bahkan bisa diperparah dengan jenis dermatitis lainnya.

Gejala yang kerap muncul pada kondisi ini meliputi gatal, perih, kemerahan kulit kering, kulit tampak gelap, sensitif cahaya matahari, kulit melepuh,

Nama Dermatitis Kontak
Gejala Utama Kulit kering, melepuh, perih, gatal, sensitif cahaya
Dokter Spesialis Dokter spesialis kulit dan kelamin
Penyebab Utama Paparan zat iritan atau alergen
Diagnosis Cek fisik, wawancara medis, dan patch test
Faktor Risiko Faktor genetik, faktor lingkungan (zat alergen/iritan)
Pengobatan Memberikan obat sesuai faktor yang mendasarinya
Pencegahan Menghindari faktor pencetus
Komplikasi Infeksi kulit, terganggunya aktivitas sehari-hari

Faktor Risiko

Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang berpotensi untuk terkena dermatitis kontak seperti halnya berikut ini:

  • Pekerja medis (karyawan kesehatan, termasuk perawatan gigi)
  • Mekanik
  • Cleaning service
  • Pekerja konstruksi dan logam
  • Pekerja di bidang pertanian
  • Tukang yang berhubungan dengan makanan
    Baca Juga:  Mengenal Penyakit Sifilis Pada Wanita

    Penyebab  

    Untuk mengetahui penyebabnya, maka perlu memahami bahwa kondisi ini terbagi menjadi 2 kategori yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi. Berikut rinciannya:

    Dermatitis Kontak Iritan

    Hampir 80% kasus contact dermatitis merupakan berasal dari kategori ini. Seperti namanya, jadi zat iritan akan mengiritasi kulit yang menjadikan inflamasi atau peradangan. Berikut beberapa di antaranya:

    • Zat kimia
    • Panas
    • Gesekan

    Dermatitis Kontak Alergi

    Yaitu ketika kulit memiliki hipersensitivitas terhadap terhadap zat alergi tertentu. Ini biasanya terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap substansi tertentu yang bersentuhan dengan kulit. Contohnya meliputi:

    • Klorin
    • Detergent
    • Antibakteri
    • Karet/lateks
    • Logam
    • Semen
    • Klorin/pemutih
    • Cat
    • Tumbuhan

    Gejala 

    Gejala dermatitis kontak yang paling terasa yaitu akan menimbulkan tanda berupa reaksi gatal, ruam, dan pembengkakan di sertai rasa nyeri. Kondisi ini dapat timbul setelah penderita terekspos langsung dengan zat tersebut. Biasanya, gejala hilang dalam beberapa menit hingga jam, namun dapat menetap antara 2-4 minggu.

    Beberapa gejala yang umum dari kondisi ini meliputi:

    • Ruam merah
    • Perasaan gatal, nyeri, dan rasa aterbakar
    • Kulit kering dan pecah-pecah
    • Kulit bersisik
    • Timbul lepuhan dan disertai cairan
    • Pembengkakan kulit

    Cara Dokter Mendiagnosis

    Untuk mendiagnosis kondisi ini, maka dokter akan melakukan beberapa macam tindakan. Di antaranya yaitu dengan:

    • Wawancara medis
    • Pemeriksaan fisik
    • Tes darah
    • Patch alergi test

    Pencegahan 

    Untuk mencegah terkena dermatitis kontak atau mencegah agar hal ini tidak kambuh lagi, maka ada beberapa upaya yang perlu dilakukan:

    • Mengidentifikasi dan menghindari papara zat iritan/alergen
    • Menggunakan pelembab secara teratur.
    • Gunakan krim pelindung kulit sensitif.
    Baca Juga:  Cara Menghilangkan Bekas Luka di Kaki

    Pengobatan  

    Dermatitis Kontak

    Terdapat beberapa penanganan pada dermatitis kontak :

    • Penggunaan moisturizer untuk mengatasi mengatasi dry skin akibat dermatitis kontak
    • Penggunakan topikal steroid : diberikan untuk mengatasi kulit yang meradang
    • Konsumsi obat kortikosteroid
    • Fototerapi
    • Terapi imunosupresan

    Komplikasi

    Walau jarang menimbulkan komplikasi, namun kondisi ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi para penggunanya. Bahkan dalam beberapa kasus dapat mengakibatkan infeksi kulit. Oleh karena itu, penting sekali untuk segera memberikan perawatan yang optimal guna terhindar dari dermatitis kontak yang lebih parah.

    Kapan Harus ke Dokter?

    Dermatitis Kontak

    Hubungi atau kunjungi dokter spesialis Dermatovenerologi & Estetik (Sp.DVE/Sp.KK) apabila gejala dermatitis kontak sampai menimbulkan perasaan tidak nyaman yang mengganggu aktivitas sehari-hari Anda. Walau bukan tergolong kondisi serius, namun kondisi ini tetap membutuhkan perawatan untuk menghindari komplikasi yang muncul.

    Narasumber:

    dr. Mutmainnah, Sp. KK

    Spesialis Kulit dan Kelamin

    Primaya Hospital Makassar

    Referensi:

    • Contact dermatitis. https://nationaleczema.org/eczema/types-of-eczema/contact-dermatitis/. Diakses pada 09 Juli 2024.
    • Allergic contact dermatitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK447113/ . Diakses pada 09 Juli 2024.
    • Contact dermatitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459230/. Diakses pada 09 Juli 2024.
    • Contact dermatitis: Causes. https://www.nhs.uk/conditions/contact-dermatitis/causes/. Diakses pada 09 Juli 2024.
    • Allergic skin conditions. https://www.aaaai.org/tools-for-the-public/conditions- Contact dermatitis. https://www.aad.org/dermatology-a-to-z/diseases-and-treatments/a—d/contact-dermatitis. Diakses pada 09 Juli 2024.
    • Photocontact dermatitis. https://dermnetnz.org/topics/photocontact-dermatitis. Diakses pada 09 Juli 2024.
    • Treatment: Contact dermatitis. https://www.nhs.uk/conditions/contact-dermatitis/treatment/. Diakses pada 09 Juli 2024.
    • Contact dermatitis. https://nationaleczema.org/eczema/types-of-eczema/contact-dermatitis/. Diakses pada 09 Juli 2024.
    • Contact dermatitis. http://acaai.org/allergies/types/skin-allergies/contact-dermatitis. Diakses pada 09 Juli 2024.
    • Contact dermatitis: Overview. https://www.nhs.uk/conditions/contact-dermatitis/. Diakses pada 09 Juli 2024.
    • Eczema types. https://www.aad.org/public/diseases/eczema/types/contact-dermatitis. Diakses pada 09 Juli 2024.
    • Irritant contact dermatitis. https://dermnetnz.org/topics/irritant-contact-dermatitis. Diakses pada 09 Juli 2024.
    • Topical steroid. https://dermnetnz.org/topics/topical-steroid. Diakses pada 09 Juli 2024.
    • Patch testing. https://www.aad.org/public/diseases/eczema/types/contact-dermatitis/patch-testing-rash. Diakses pada 09 Juli 2024.
    • Open application test. https://dermnetnz.org/topics/open-application-test. Diakses pada 09 Juli 2024.
    Share to :

    Promo

    Login to your account below

    Fill the forms bellow to register

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Select an available coupon below