Dari beberapa jenis dermatitis, ada salah satu satu tipe yang paling sering dijumpai yaitu dermatitis kontak. Seperti namanya, kondisi ini terjadi ketika penderita mengalami kontak sentuhan langsung antara kulit dengan zat tertentu. Akibatnya, akan timbul ruam kulit gatal kemerahan.
Lalu, apakah dermatitis kontak menular? Kondisi ini tidak bersifat menular dan tidak pula berbahaya sampai mengancam nyawa. Hanya saja, kondisinya menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderitanya. Yuk cari tahu lebih mendalam seputar kondisi ini dalam artikel berikut.
Apa Itu Dermatitis Kontak?
Dermatitis kontak yaitu kondisi peradangan pada kulit dengan gejala berupa ruam kemerahan setelah bersentuhan dengan zat alergen/iritan. Berdasarkan zat yang memicunya, kondisi ini terbagi menjadi dua yaitu dermatitis kontak alergi dan dermatitis kontak iritan.
Selain karena kontak zat tertentu, kondisi ini juga dipengaruhi oleh suhu. Contohnya paparan sinar matahari atau pun kondisi ruangan yang terlalu panas dapat menjadikan seseorang terkena kondisi ini. Bahkan, gesekan juga dapat mengakibatkan kondisi ini.
Walaupun bukan tergolong sebagai kondisi serius yang sampai mengancam nyawa, namun dermatitis kontak cukup membuat tidak nyaman penderitanya apabila tidak mendapatkan penanganan yang optimal. Kondisi ini bahkan bisa diperparah dengan jenis dermatitis lainnya.
Gejala yang kerap muncul pada kondisi ini meliputi gatal, perih, kemerahan kulit kering, kulit tampak gelap, sensitif cahaya matahari, kulit melepuh,
Nama | Dermatitis Kontak |
Gejala Utama | Kulit kering, melepuh, perih, gatal, sensitif cahaya |
Dokter Spesialis | Dokter spesialis kulit dan kelamin |
Penyebab Utama | Paparan zat iritan atau alergen |
Diagnosis | Cek fisik, wawancara medis, dan patch test |
Faktor Risiko | Faktor genetik, faktor lingkungan (zat alergen/iritan) |
Pengobatan | Memberikan obat sesuai faktor yang mendasarinya |
Pencegahan | Menghindari faktor pencetus |
Komplikasi | Infeksi kulit, terganggunya aktivitas sehari-hari |
Faktor Risiko
Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang berpotensi untuk terkena dermatitis kontak seperti halnya berikut ini:
- Pekerja medis (karyawan kesehatan, termasuk perawatan gigi)
- Mekanik
- Cleaning service
- Pekerja konstruksi dan logam
- Pekerja di bidang pertanian
- Tukang yang berhubungan dengan makanan
Penyebab Â
Untuk mengetahui penyebabnya, maka perlu memahami bahwa kondisi ini terbagi menjadi 2 kategori yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi. Berikut rinciannya:
Dermatitis Kontak Iritan
Hampir 80% kasus contact dermatitis merupakan berasal dari kategori ini. Seperti namanya, jadi zat iritan akan mengiritasi kulit yang menjadikan inflamasi atau peradangan. Berikut beberapa di antaranya:
- Zat kimia
- Panas
- Gesekan
Dermatitis Kontak Alergi
Yaitu ketika kulit memiliki hipersensitivitas terhadap terhadap zat alergi tertentu. Ini biasanya terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap substansi tertentu yang bersentuhan dengan kulit. Contohnya meliputi:
- Klorin
- Detergent
- Antibakteri
- Karet/lateks
- Logam
- Semen
- Klorin/pemutih
- Cat
- Tumbuhan
GejalaÂ
Gejala dermatitis kontak yang paling terasa yaitu akan menimbulkan tanda berupa reaksi gatal, ruam, dan pembengkakan di sertai rasa nyeri. Kondisi ini dapat timbul setelah penderita terekspos langsung dengan zat tersebut. Biasanya, gejala hilang dalam beberapa menit hingga jam, namun dapat menetap antara 2-4 minggu.
Beberapa gejala yang umum dari kondisi ini meliputi:
- Ruam merah
- Perasaan gatal, nyeri, dan rasa aterbakar
- Kulit kering dan pecah-pecah
- Kulit bersisik
- Timbul lepuhan dan disertai cairan
- Pembengkakan kulit
Cara Dokter Mendiagnosis
Untuk mendiagnosis kondisi ini, maka dokter akan melakukan beberapa macam tindakan. Di antaranya yaitu dengan:
- Wawancara medis
- Pemeriksaan fisik
- Tes darah
- Patch alergi test
PencegahanÂ
Untuk mencegah terkena dermatitis kontak atau mencegah agar hal ini tidak kambuh lagi, maka ada beberapa upaya yang perlu dilakukan:
- Mengidentifikasi dan menghindari papara zat iritan/alergen
- Menggunakan pelembab secara teratur.
- Gunakan krim pelindung kulit sensitif.
Pengobatan Â
Terdapat beberapa penanganan pada dermatitis kontak :
- Penggunaan moisturizer untuk mengatasi mengatasi dry skin akibat dermatitis kontak
- Penggunakan topikal steroid : diberikan untuk mengatasi kulit yang meradang
- Konsumsi obat kortikosteroid
- Fototerapi
- Terapi imunosupresan
Komplikasi
Walau jarang menimbulkan komplikasi, namun kondisi ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi para penggunanya. Bahkan dalam beberapa kasus dapat mengakibatkan infeksi kulit. Oleh karena itu, penting sekali untuk segera memberikan perawatan yang optimal guna terhindar dari dermatitis kontak yang lebih parah.
Kapan Harus ke Dokter?
Hubungi atau kunjungi dokter spesialis Dermatovenerologi & Estetik (Sp.DVE/Sp.KK) apabila gejala dermatitis kontak sampai menimbulkan perasaan tidak nyaman yang mengganggu aktivitas sehari-hari Anda. Walau bukan tergolong kondisi serius, namun kondisi ini tetap membutuhkan perawatan untuk menghindari komplikasi yang muncul.
Narasumber:
Spesialis Kulit dan Kelamin
Primaya Hospital Makassar
Referensi:
- Contact dermatitis. https://nationaleczema.org/eczema/types-of-eczema/contact-dermatitis/. Diakses pada 09 Juli 2024.
- Allergic contact dermatitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK447113/ . Diakses pada 09 Juli 2024.
- Contact dermatitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459230/. Diakses pada 09 Juli 2024.
- Contact dermatitis: Causes. https://www.nhs.uk/conditions/contact-dermatitis/causes/. Diakses pada 09 Juli 2024.
- Allergic skin conditions. https://www.aaaai.org/tools-for-the-public/conditions- Contact dermatitis. https://www.aad.org/dermatology-a-to-z/diseases-and-treatments/a—d/contact-dermatitis. Diakses pada 09 Juli 2024.
- Photocontact dermatitis. https://dermnetnz.org/topics/photocontact-dermatitis. Diakses pada 09 Juli 2024.
- Treatment: Contact dermatitis. https://www.nhs.uk/conditions/contact-dermatitis/treatment/. Diakses pada 09 Juli 2024.
- Contact dermatitis. https://nationaleczema.org/eczema/types-of-eczema/contact-dermatitis/. Diakses pada 09 Juli 2024.
- Contact dermatitis. http://acaai.org/allergies/types/skin-allergies/contact-dermatitis. Diakses pada 09 Juli 2024.
- Contact dermatitis: Overview. https://www.nhs.uk/conditions/contact-dermatitis/. Diakses pada 09 Juli 2024.
- Eczema types. https://www.aad.org/public/diseases/eczema/types/contact-dermatitis. Diakses pada 09 Juli 2024.
- Irritant contact dermatitis. https://dermnetnz.org/topics/irritant-contact-dermatitis. Diakses pada 09 Juli 2024.
- Topical steroid. https://dermnetnz.org/topics/topical-steroid. Diakses pada 09 Juli 2024.
- Patch testing. https://www.aad.org/public/diseases/eczema/types/contact-dermatitis/patch-testing-rash. Diakses pada 09 Juli 2024.
- Open application test. https://dermnetnz.org/topics/open-application-test. Diakses pada 09 Juli 2024.