• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Kenali Gejala Angioedema, Kondisi Wajah Bengkak dan Gatal secara Tiba-Tiba

Angioedema

Pembengkakan pada area wajah dan sekitarnya bisa diakibatkan oleh banyak hal. Salah satunya yaitu karena suatu kondisi yang disebut dengan angioedema. Walaupun mirip dengan gejala sengatan lebah, namun kondisi pembengkakannya terjadi di bawah jaringan kulit, bukan di permukaannya.

Penyebab utamanya yaitu karena reaksi alergi dan beberapa bagian yang sering kali terkena yaitu pada area bibit, kelopak mata, tenggorokan, dan lidah. Tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini dapat mengakibatkan penderitanya kesulitan bernafas. Jadi, yuk kita simak sama-sama seputar angioedema berikut ini.

buat jani dokter primaya

Apa itu Angioedema?

Gejala angioedema

Angioedema yaitu kondisi pembengkakan di area wajah dan sekitarnya (khususnya di bibir, lidah, kelopak mata, tenggorokan) di bawah lapisan kulit. Umumnya, kondisi ini terjadi akibat seseorang mengalami reaksi alergi entah karena makanan, obat, maupun paparan benda tertentu.

Walau tergolong ringan, namun kondisi ini dapat mengakibatkan komplikasi yang membutuhkan kegawatdaruratan. Contohnya apabila pembengkakan terjadi pada saluran pernafasan yang menyebabkan seseorang kesulitan bernafas.

Dalam kebanyakan kasus, gejala angioedema akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Jadi, tanpa perawatan dokter pun, kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya. Tapi, dalam kasus tertentu seperti kondisi yang parah, maka peran dokter sangatlah dibutuhkan.

Penyakit Angioedema
Gejala Utama Pembengkakan pada area wajah dan tenggorokan
Dokter Spesialis Dokter spesialis kulit dan kelamin (dermatologi) atau dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi dan imunologi
Penyebab Utama Reaksi alergi
Diagnosis Pemeriksaan fisik, wawancara medis, dan cek tahap lanjut
Faktor Risiko Riwayat keturunan keluarga, alergi terhadap makanan dan obat-obatan
Pengobatan Pengobatan sesuai dengan gejala dan tingkat keparahan
Pencegahan Mengeliminasi faktor penyebab reaksi alergi
Komplikasi Kesulitan bernafas, kesulitan berbicara

Faktor Risiko

Mengacu pada informasi yang kami kutip dari Medicalnewstoday, bahwa angioedema menjangkit setidaknya 10-20% dari total populasi dunia. Beberapa kondisi yang dapat menjadikan seseorang rentan terhadap penyakit ini yang meliputi:

  • Punya riwayat angioedema
  • Paparan suhu ekstrem (terlalu panas/dingin)
  • Riwayat keturunan keluarga
  • Punya alergi terhadap obat
  • Punya alergi terhadap jenis makanan
  • Pernah menjadi penerima transfusi darah
  • Konsumsi obat golongan ARB atau ACE inhibitor
  • Memiliki penyakit tertentu seperti asma, tiroid, lupus, HIV
  • Memiliki riwayat hepatitis, limfoma, infeksi virus Epstein-Barr

    Penyebab Angioedema

    Gejala angioedema

    Berdasarkan penyebabnya, angioedema terbagi jadi 4 jenis yaitu:

    Baca Juga:  Gastroenteritis: Gejala, Mencegah dan Mengobati

    Allergic Angioedema

    • Serbuk bunga
    • Makanan  (susu, telur, seafood, dll)
    • Lateks
    • Obat-obatan
    • Gigitan serangga

    Hereditary Angioedema

    Bersifat turunan atau riwayat keluarga yang mengakibatkan tubuh kekurangan protein sehingga memicu pembengkakan. Hal ini biasanya akan timbul saat dalam kondisi:

    • Stres
    • Perawatan gigi
    • Prosedur operasi
    • Cedera atau infeksi
    • Konsumsi pil KB
    • Kehamilan

    Drug Induced Angioedema

    • Obat-obatan ACE Inhibitor
    • Antihipertensi golongan ARB
    • NSAID atau obat antiinflamasi nonsteroid

    Idiopathic Angioedema

    • Cuaca ekstrem
    • Stres
    • Infeksi ringan
    • Limfoma
    • Mastocytosis
    • Olahraga berlebihan
    • Lupus

    Gejala Angioedema

    Gejala yang muncul yaitu pembengkakan di area bawah lapisan kulit seperti di kelopak mata, lidah, tenggorokan, bibir, bahkan kadang terjadi di kelamin. Pembengkakan menimbulkan:

    • Kulit kemerahan
    • Terasa nyeri
    • Panas atau hangat
    • Bisa disertai biduran

    Cara Dokter Mendiagnosis

    Dokter akan mendiagnosis pasien apakah memang terkena kondisi ini atau tidak dengan cara berikut ini:

    • Wawancara medis
    • Pemeriksaan fisik
    • Tes tusuk kulit  
    • Tes darah
    • Tes tempel kulit

    Pencegahan

    Apabila angioedema terjadi akibat riwayat keturunan keluarga, maka tidak ada pencegahan khusus yang perlu dilakukan. Namun jika penyebabnya selain itu, maka ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya seperti:

    • Menghindari makanan penyebab alergi
    • Menghindari paparan benda atau hal tertentu yang berpotensi menimbulkan alergi
    • Selektif dalam memilih obat-obatan yang hendak dikonsumsi
    Baca Juga:  Botak: Penyebab, Mencegah dan Mengatasinya

    Pengobatan Angioedema

    Dokter akan memberikan pengobatan terhadap angioedema tergantung pada penyebab, jenis, dan juga kondisi maupun usia pasien. Sebelum memberikan pengobatan, dokter akan mengidentifikasi alergen apa saja yang berpotensi menyebabkan kondisi ini sehingga hal serupa tidak terulang lagi ke depannya.

    Dalam kebanyakan kasus, angioedema akan membaik atau sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan apa pun. Walau demikian, beberapa pengobatan kadang tetap bersifat perlu seperti penggunaan:

    • Kortikosteroid
    • Antihistamin
    • Epinephrine

    Anda dapat melakukan pengobatan secara mandiri di rumah dengan melakukan beberapa upaya seperti:

    • Kompres dengan air dingin (pada area yang bengkak)
    • Hindari makanan pemicu alergi
    • Hindari paparan benda pemicu alergi
    • Jangan menggaruk garuk area yang bengkak
    • Hindari iritasi dengan memakai pakaian longgar
    • Hindari tidur tengkurap dengan wajah ke bawah

    Komplikasi

    Komplikasi paling umum dari edema yaitu terjadinya pembengkakan pada tenggorokan dan saluran pernafasan. Hal ini dapat berakibat pada berkurangnya oksigen yang masuk ke paru-paru.

    Kondisi ini dapat tergolong sebagai kondisi darurat. Tanpa perawatan yang tepat, hal ini dapat mengakibatkan kematian. Antara tahun 1979 – 2010 saja sudah tercatat ada 5.768 kematian akibat kesulitan bernafas yang diakibatkan oleh angioedema.

    Kapan Harus ke Dokter?

    Gejala angioedema

    Periksakan diri Anda ke dokter kulit dan kelamin atau dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi dan imunologi apabila mengalami gejala pembengkakan pada wajah. Jika angioedema mengakibatkan kondisi kesulitan bernafas, mengi, dan kesulitan berbicara, maka segera bawa ke IGD.

    Narasumber:

    dr. Asvina Anis Anwar, Sp. DV

    Spesialis Dermatovenerologi

    Pimaya Hospital Hertasning

    Referensi:

    • What is angioedema? https://www.medicalnewstoday.com/articles/216095#summary. Diakses pada 07 Mei 2024.
    • Angioedema. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/skin-hair-and-nails/angioedema. Diakses pada 07 Mei 2024.
    • Angioedema. https://www.nhs.uk/conditions/angioedema/. Diakses pada 07 Mei 2024.
    • Angioedema in the emergency department. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5389952/. Diakses pada 07 Mei 2024.
    • Angioedema. https://www.msdmanuals.com/professional/immunology-allergic-disorders/allergic,-autoimmune,-and-other-hypersensitivity-disorders/angioedema. Diakses pada 07 Mei 2024.
    • Angioedema deaths in the US, 1979-2010. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25280464/. Diakses pada 07 Mei 2024.
    • Hereditary angioedema. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9671542/. Diakses pada 07 Mei 2024.
    • Angioedema. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22632-angioedema. Diakses pada 07 Mei 2024.
    Share to :

    Promo

    Login to your account below

    Fill the forms bellow to register

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Select an available coupon below