• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Vitreo Retina Apa Penyebabnya?

vitreo retina

Mata adalah salah satu organ yang paling vital dalam tubuh kita. Dengan mata yang sehat, kita bisa melihat dan memahami dunia sekitar. Namun mata juga sangat rentan terhadap berbagai penyakit. Salah satunya penyakit vitreo retina yang bisa memicu gangguan penglihatan hingga kebutaan permanen.

Mengenal Penyakit Vitreo Retina

Mata kita terdiri atas beragam komponen yang mempunyai peran dan fungsi masing-masing dalam menunjang penglihatan. Dua di antaranya adalah vitreo dan retina. Vitreo atau vitreous adalah gel bening mengisi bola mata. Sedangkan retina adalah lapisan sel saraf yang peka terhadap cahaya. Penyakit vitreo retina mengacu pada kondisi yang mempengaruhi kedua komponen mata tersebut.

buat jani dokter primaya

Gel vitreo terdapat di bagian tengah bola mata untuk menjaga bentuk mata serta menyalurkan cahaya ke retina. Adapun retina berperan menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal yang diteruskan ke otak lewat saraf optik. Keduanya sama-sama memiliki fungsi yang tak tergantikan dalam kemampuan penglihatan.

Karena itu, ketika terjadi penyakit vitreo retina, penglihatan akan mengalami gangguan dari ringan hingga berat. Terdapat sejumlah jenis penyakit yang bisa mempengaruhi vitreo retina, antara lain retinopati diabetik, degenerasi makula terkait usia, dan ablasio retina. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), masalah mata ini adalah penyebab utama kebutaan permanen di seluruh dunia. Karena itu, penting untuk memahami penyakit vitreo retina sejak dini.

Gejala Penyakit Vitreo Retina

Penyakit vitreo retina seringnya menimbulkan gejala yang bervariasi, tergantung kondisi dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala yang umum meliputi:

  • Penglihatan kabur atau ganda: biasanya menjadi gejala utama yang dikeluhkan pasien, terutama pada retinopati diabetik atau degenerasi makula. Kondisi ini bisa membuat penglihatan tidak jelas bahkan ketika sudah memakai kacamata terutama saat malam.
  • Muncul floatersatau kilatan cahaya: floaters adalah bayangan kecil atau titik-titik gelap yang tampak bergerak dalam penglihatan. Adapun kilatan cahaya atau flash biasanya terjadi lantaran adanya tarikan pada retina akibat pelepasan vitreo. Kilatan ini bisa menjadi pertanda ablasio retina yang serius.
  • Penurunan kemampuan penglihatan: gejala ini terutama terjadi pada kasus ablasio retina atau degenerasi makula baik mendadak maupun perlahan seiring dengan waktu.
  • Lingkaran hitam di tengah penglihatan(skotoma): biasanya terjadi pada degenerasi makula, seolah-olah ada bayangan gelap atau “lingkaran hitam” yang menutupi bagian tengah penglihatan.
Baca Juga:  Sering Cemas dan Depresi Sebabkan Gangguan Jantung

Penyebab Penyakit Vitreo Retina

Ada beragam faktor risiko yang bisa memicu penyakit vitreo retina, antara lain:

  • Diabetes mellitus: kondisi ini bisa mempengaruhi pembuluh darah retina dan menyebabkan kerusakan
  • Usia: makin bertambah usia, risiko mengalami masalah pada retina, seperti degenerasi makula terkait usia, makin tinggi
  • Genetik: beberapa jenis penyakit vitreo retina lebih mungkin terjadi pada orang dengan riwayat keluarga yang memiliki kondisi serupa
  • Trauma mata: cedera fisik atau benturan pada mata bisa menyebabkan robekan atau pelepasan retina yang disebut ablasio retina yang merupakan kondisi gawat darurat sehingga memerlukan penanganan yang cepat
  • Infeksi dan peradangan: kondisi seperti uveitis atau infeksi dalam mata yang jarang terjadi juga dapat menyebabkan perubahan pada struktur vitreous dan retina
  • Kebiasaan merokok: merokok telah terbukti meningkatkan risiko masalah kesehatan mata, termasuk kerusakan retina

Mendiagnosis Penyakit Vitreo Retina

Untuk mendiagnosis penyakit vitreo retina, dokter akan menggunakan peralatan modern untuk memeriksa kondisi mata secara detail dan terukur. Berikut ini sejumlah cara diagnosis yang biasa dilakukan:

  • Oftalmoskopi atau funduskopi: pemeriksaan mata untuk mengidentifikasi adanya robekan, ablasio, atau kelainan pada retina
  • Tomografi koherensi optik (OCT):teknik pencitraan untuk menghasilkan gambar detail lapisan retina sehingga bisa mendeteksi perubahan kecil apa pun pada retina
  • Angiografi fluoresen: penggunaan pewarna fluoresen yang disuntikkan ke pembuluh darah untuk menilai aliran darah di retina
  • Ultrasonografi B-scan: metode pencitraan untuk mengecek kondisi bagian belakang mata, digunakan terutama bila mata sulit diamati secara langsung karena kekeruhan

Cara Mengatasi Penyakit Vitreo Retina

Penanganan penyakit vitreo retina bergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Untuk kasus ringan, dokter mungkin hanya perlu melakukan pemantauan kondisi secara berkala. Untuk kasus yang lebih berat, pilihan penanganannya antara lain:

  • Laser fotokoagulasi: prosedur laser untuk memperbaiki robekan retina atau masalah pembuluh darah.
  • Vitrektomi: prosedur bedah untuk mengganti vitreo yang bermasalah
  • Suntikan intravitreal: pemberian obat langsung ke dalam mata, terutama untuk kasus yang terkait dengan diabetes

Komplikasi Penyakit Vitreo Retina

Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit vitreo retina dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, di antaranya:

  • Pengelupasan retina: retina bisa terlepas dari lapisan di belakang mata sehingga menyebabkan penglihatan kabur atau hilang
  • Perdarahan di dalam mata: rusaknya pembuluh darah bisa menyebabkan perdarahan di vitreo atau retina
  • Glaukoma: kondisi ketika tekanan intraokular meningkat sehingga dapat merusak saraf optik dan menyebabkan kebutaan
  • Katarak: kekeruhan lensa mata bisa berkembang akibat perubahan pada vitreo
  • Retinopati diabetik: untuk penderita diabetes, komplikasi vitreo retina bisa memperburuk retinopati diabetik
  • Kehilangan penglihatan permanen: jika kondisi vitreo retina tidak ditangani dengan cepat dan tepat, dapat menyebabkan kebutaan yang tidak dapat diobati
Baca Juga:  Hepatitis Fulminan: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Pencegahan Penyakit Vitreo Retina

Walau tidak semua kasus vitreo retina bisa dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko, di antaranya:

  • Mengendalikan diabetes: bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula darah tetap stabil bisa membantu mencegah komplikasi pada mata, termasuk penyakit vitreo retina
  • Melindungi mata dari cedera: gunakan pelindung mata saat melakukan aktivitas yang berisiko tinggi, seperti olahraga kontak
  • Mengontrol berat badan: obesitas bisa meningkatkan risiko komplikasi mata, termasuk masalah pada vitreo retina
  • Pemeriksaan mata rutin: memeriksakan mata secara rutin bisa membantu mendeteksi masalah pada vitreo retina sejak dini
  • Menerapkan gaya hidup sehat: di antaranya dengan tidak merokok dan berolahraga secara teratur

Kapan Harus ke Dokter?

Penyakit vitreo retina memerlukan penanganan medis segera. Ketika penglihatan mengalami gangguan, sebaiknya segera datangi dokter untuk berkonsultasi dan menjalani pemeriksaan. Terlebih bila sudah muncul gejala yang berkaitan dengan masalah vitreo retina.

Narasumber:

dr. Agung Fujiyono, Sp. M

Spesialis Mata

Primaya Hospital Bekasi Timur

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below