Gejala batuk dan pilek yang terus ada bisa sangat merepotkan hingga membuat rutinitas terganggu secara signifikan. Untuk meredakannya, terdapat sejumlah obat yang kerap menjadi pilihan. Salah satunya adalah Dextral yang tersedia dalam bentuk kaplet, kapsul, hingga sirup.
Apa Itu Dextral
Dextral adalah obat bebas terbatas yang bermanfaat meringankan gejala batuk dan pilek. Obat ini mengandung kombinasi beberapa bahan aktif, yaitu dextromethorphan, guaifenesin (glyceryl guaiacolate), phenylpropanolamine, dan chlorpheniramine. Keempat bahan aktif ini bekerja sama untuk mengurangi batuk, mengencerkan dahak, melegakan hidung tersumbat, serta meredakan gatal-gatal di tenggorokan, bersin, dan hidung meler.
Dalam setiap dosis Dextral, terdapat kandungan dextromethorphan 10 mg, guaifenesin 50 mg, phenylpropanolamine 12,5 mg, dan chlorpheniramine 1 mg.
Pada sedian per kaps forte mengandung dextromethorphan HBr 15 mg, glyceryl guaiacolate 75mg, phenylpropanolamine 15 mg, dan chlorpheniramine maleate 2 mg. Menurut studi, kombinasi empat bahan ini efektif digunakan untuk mengatasi pilek dan batuk.
Sebagai obat bebas terbatas, Dextral bisa dibeli di apotek tanpa menggunakan resep dokter. Meski demikian, tetap diperlukan kewaspadaan dan kehati-hatian ketika hendak mengonsumsi obat ini baik untuk orang dewasa maupun anak-anak.
Manfaat Dextral
Berikut ini manfaat Dextral berdasarkan setiap bahan aktif yang terkandung di dalamnya:
Dextromethorphan
Dextromethorphan adalah obat antitusif (penekan batuk) yang berfungsi mengurangi refleks batuk dengan cara menekan pusat batuk di otak.
Guaifenesin
Guaifenesin merupakan ekspektoran yang berfungsi mengencerkan dahak atau lendir yang menyumbat saluran pernapasan sehingga lebih mudah dikeluarkan saat batuk.
Phenylpropanolamine
Phenylpropanolamine termasuk golongan obat dekongestan yang bermanfaat menyempitkan pembuluh darah di hidung sehingga bisa meredakan hidung tersumbat.
Chlorpheniramine
Chlorpheniramine adalah obat antihistamin yang berfungsi memblokir kerja histamin sehingga dapat meredakan gejala seperti bersin-bersin, hidung meler, mata berair, dan tenggorokan gatal.
Dosis dan Aturan Pakai Dextral
Obat ini dapat digunakan pada dewasa dan anak usia 6 tahun keatas. Dosis Dextral untuk meredakan gejala batuk dan pilek dibedakan menurut bentuk sediaan obat dan usia pasien. Setiap dosis umumnya diberikan 3 kali sehari. Rinciannya:
Dextral kaplet:
- Dewasa: 1 kaplet
- Anak usia 6-12 tahun: 1/2 kaplet
Dextral sirup:
- Dewasa: 1 sendok takar (5 ml)
- Anak usia 6-12 tahun: 1/2 sendok takar (2,5 ml)
Dextral forte (kapsul):
- Dewasa: 1 kapsul
Bagaimana Cara Menggunakan Dextral?
Dextral dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Namun, jika terjadi iritasi lambung, disarankan mengonsumsi obat ini bersama makanan atau susu. Pastikan mengocok botol sirup sebelum digunakan agar dosis yang diberikan merata. Gunakan sendok takar yang disediakan untuk mengukur dosis dengan tepat.
Adapun Dextral tablet atau kapsul harus dikonsumsi dengan cara ditelan langsung. Gunakan segelas air putih untuk membantu menelan tanpa menghancurkan atau mengunyahnya terlebih dahulu.
Jangan menggandakan dosis jika terlewat. Jika Anda lupa mengonsumsi satu dosis, segera minum dosis tersebut begitu ingat, kecuali jika sudah mendekati waktu untuk dosis berikutnya. Hindari minum lebih dari dosis yang dianjurkan.
Cara Penyimpanan
Dextral harus disimpan dalam suhu ruangan dan jauh dari sinar matahari langsung. Hindari menyimpan obat ini di tempat yang terlalu panas atau lembap. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Jangan membekukan sediaan sirup.
Jika obat sudah kedaluwarsa atau tidak digunakan lagi, jangan dibuang secara sembarangan. Tanyakan kepada apoteker cara membuang obat yang benar untuk membantu melindungi lingkungan.
Interaksi Dextral dengan Obat Lain
Ada sejumlah efek interaksi antarobat yang mungkin muncul ketika Dextral digunakan bersamaan dengan obat lain. Di antaranya:
- Peningkatan risiko efek samping hingga overdosis jika digunakan bersama obat batuk dan pilek lain.
- Bisa terjadi tekanan darah tinggi yang berbahaya (krisis hipertensi) jika digunakan dengan obat monoamine oxidase inhibitors(MAOI) yang biasa dipakai buat mengobati gejala depresi seperti sedih atau cemas.
- Peningkatan risiko hipertensi dan komplikasinya bila dikonsumsi bersama
- Efek kantuk meningkat bila dipakai bersama obat lain yang mengandung antihistamin, obat tidur, obat antipsikotik, atau obat pereda nyeri opioid.
- Risiko sindrom serotonin meningkat bila digunakan dengan obat golongan MAOI, antidepresan, atau obat penyakit Parkinson.
- Peningkatan kadar dextromethorphandalam darah jika digunakan dengan quinidine, amiodarone, atau haloperidol.
Peringatan dan Perhatian Menggunakan Dextral
Terdapat sejumlah poin peringatan dan perhatian yang perlu diketahui sebelum menggunakan Dextral:
- Riwayat kesehatan: beri tahu dokter jika ada riwayat penyakit hati, penyakit paru-paru (seperti asma atau bronkitis kronis), atau batuk berdahak.
- Kehamilan dan menyusui: Dextral harus digunakan secara hati-hati selama periode kehamilan dan menyusui untuk mencegah efek yang merugikan.
- Penyalahgunaan obat: dengan adanya kandungan dextromethorphan, obat ini sangat berpotensi disalahgunakan, terutama oleh remaja dan anak muda.
- Reaksi alergi: segera hentikan penggunaan dan cari bantuan medis jika mengalami reaksi alergi seperti ruam, gatal, pembengkakan, atau kesulitan bernapas.
- Dextral tidak boleh dikonsumsi oleh anak usia di bawah 6 tahun.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Dextral. Obat ini dapat menyebabkan kantuk.
Penggunaan Dextral pada Ibu Hamil dan Menyusui?
Dextral merupakan obat yang termasuk kedalam kategori C oleh FDA : menurut studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Konsultasikan kepada dokter jika anda akan mengonsumsi Dextral saat hamil atau sedang merencanakan kehamilan. Kandungan pada Dextral yaitu Phenylpropanolamine dan guaifenesin di dalam obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Sedangkan pada ibu menyusui, bedasarkan studi kandungan pada dextral seperti : Dextromethorphan HBr pada Dextral yang dapat terserap ke dalam ASI. Oleh sebab itu, jangan gunakan obat ini jika sedang menyusui tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Kandungan lain guaifenesin, phenylpropanolamine, dan chlorpheniramine tidak ada data tentang ekskresi kandungan pada dextral ke dalam ASI. Produsen merekomendasikan bahwa karena potensi reaksi merugikan yang serius pada bayi yang sedang menyusui, keputusan harus diambil untuk menghentikan menyusui atau menghentikan obat, dengan mempertimbangkan pentingnya obat tersebut bagi ibu. Informasi tentang penggunaan chlorpheniramine selama menyusui terbatas. Tidak ada efek samping yang dilaporkan pada 5 bayi yang terpapar klorfeniramin saat menyusui. Klorfeniramin dapat menyebabkan kantuk pada orang dewasa dan dapat menyebabkan efek yang sama pada bayi yang sedang disusui. Jika Anda menduga bayi memiliki gejala apa pun (mengantuk, mudah tersinggung), hubungi penyedia layanan kesehatan anak. Jika Anda perlu mengonsumsi antihistamin secara teratur saat menyusui, segera konsultasikan ke dokter.
Efek Samping dan Bahaya Dextral
Di samping manfaatnya yang dapat meredakan gejala batuk dan pilek, ada potensi efek samping dan bahaya Dextral yang patut menjadi perhatian. Di antaranya:
- Mulut kering
- Mengantuk
- Pusing
- Sakit perut
- Mual atau muntah
- Diare atau sembelit
- Ruam kulit
Selain itu, ada risiko terjadinya efek samping yang lebih serius, seperti:
- Reaksi alergi parah
- Gangguan irama jantung
- Jantung berdebar-debar
- Kejang
- Tremor
- Halusinasi
Alternatif Obat Sejenis Dextral
Berikut ini beberapa obat yang bisa menjadi alternatif Dextral:
- Decolsin
- Intunal
- Flucadex
- Demacolin
- Paratusin
- Mextril
- Fludane
Kapan Harus ke Dokter?
Jika gejala batuk dan pilek tidak kunjung reda dalam 7 hari setelah penggunaan obat Dextral atau disertai demam, ruam, atau sakit kepala yang persisten, segera hubungi dokter. Begitu pula bila mengalami efek samping serius seperti kesulitan bernapas, detak jantung tidak teratur, atau reaksi alergi. Batuk yang berlanjut atau memburuk mungkin menandakan adanya kondisi medis yang lebih serius dan memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
Narasumber:
Dokter Umum
Primaya Hospital Bekai Utara
Referensi:
- Method development for simultaneous determination of active ingredients in cough and cold pharmaceuticals by high performance liquid chromatography. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6909059/. Diakses 17 Juni 2024
- Antitussives. https://www.drugs.com/drug-class/antitussives.html. Diakses 17 Juni 2024
- Guaifenesin. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682494.html. Diakses 17 Juni 2024
- Chlorpheniramine. https://www.drugs.com/mtm/chlorpheniramine.html. Diakses 17 Juni 2024
- Dextromethorphan. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682492.html. Diakses 17 Juni 2024
- Phenylpropanolamine. https://go.drugbank.com/drugs/DB00397. Diakses 17 Juni 2024
- Dextral. https://hellosehat.com/obat-suplemen/dextral/. Diakses 17 Juni 2024
- Dextral/Dextra forte, MIMS https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dextral-dextral%20forte/dextral-dextral%20forte?lang=id. Diakses 14 Agustus 2024
- chlorpheniramine in pregnancy and while breastfeeding (2023). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK582633/. Diakses 14 Agustus 2024
- Guaifenesin. https://www.drugs.com/pregnancy/guaifenesin.html#ref_breastfeeding. Diakses 14 Agustus 2024.
- Phenylpropanolamine. https://www.drugs.com/pregnancy/phenylpropanolamine.html. Diakses 14 Agustus 2024.