
Cedera memar mungkin tampak biasa. Tapi cedera ini tetap membutuhkan perhatian untuk mengantisipasi dampak lanjutan yang lebih serius. Setiap individu hendaknya memiliki pengetahuan tentang pertolongan pertama pada cedera memar yang berguna untuk memastikan cedera dapat ditangani dengan baik.
Mengenal Cedera Memar
Cedera memar umumnya diartikan sebagai cedera yang ditandai dengan munculnya warna biru keunguan atau lebam pada kulit. Cedera yang juga disebut ekimosis ini terjadi karena pecahnya pembuluh darah kapiler di bawah jaringan kulit. Darah yang keluar lantas terperangkap di area tertentu. Selain di kulit, kumpulan darah itu bisa berada di dalam otot, dalam atau sekitar tulang, atau di dalam tubuh.
Memar pada kulit menyebukan perubahan warna dari semula agak merah muda menjadi biru keunguan, lalu kuning kehijauan. Setelah beberapa waktu, tergantung tingkat keparahan dan lokasi cedera, darah yang terkumpul akan menyebar dan warna kulit kembali normal.
Cedera memar sering kali disertai dengan rasa nyeri. Jika yang memar adalah tulang, rasa nyeri itu lebih hebat. Pembengkakan kadang juga muncul, terutama bila memar terjadi di bawah kulit. Memar biasanya dapat hilang sendiri dalam hitungan hari hingga bulan. Umumnya hanya dibutuhkan pertolongan pertama yang sederhana pada memar tanpa perlu ke rumah sakit.
Penyebab Cedera Memar
Penyebab cedera memar yang utama adalah trauma benda tumpul, misalnya akibat benturan atau pukulan. Berikut ini beberapa peristiwa yang bisa menyebabkan memar:
- Tindak kekerasan
- Kecelakaan lalu lintas
- Insiden olahraga
- Jatuh
- Terantuk sesuatu
- Pekerjaan tertentu
- Perkelahian
Selain sejumlah penyebab yang berkaitan dengan trauma benda tumpul di atas, ada beberapa penyebab cedera memar yang lebih serius dan memerlukan perhatian lebih. Cedera ini bisa terjadi secara spontan tanpa pemicu yang jelas. Contohnya:
- Sindrom cushing: kelainan yang menyebabkan tingginya kadar kortisol yang beredar
- Hemofilia: kelainan langka di mana darah tak bisa membeku secara normal
- Leukemia: kanker darah
- Penyakit ginjal
- Trombositopenia: jumlah trombosit darah rendah
- Pembuluh darah vena rusak atau bocor
- Penyakit Von Willebrand: kelainan perdarahan
Untuk beberapa penyebab memar itu, dibutuhkan penanganan yang lebih mendalam oleh dokter di rumah sakit karena bukan memar biasa.
Pertolongan Pertama Pada Cedera Memar
Pertolongan pertama pada cedera memar biasa hanya memerlukan teknik sederhana yang dapat dipelajari secara mandiri. Caranya:
- Istirahatkan bagian tubuh yang memar jika memungkinkan. Bila kaki tertendang saat bermain bola, misalnya, segeralah menepi ke lapangan dan berhenti bermain. Dengan begitu, aliran darah ke area yang memar akan melambat. Jika terus bermain, memar akan menjadi lebih parah.
- Balut atau tempelkan kantong es dengan handuk pada area tubuh yang memar dan biarkan selama kira-kira 10 menit. Ulangi beberapa kali dalam satu-dua hari atau selama diperlukan. Cara ini akan mengurangi ukuran memar dan membuatnya sembuh lebih cepat. Suhu dingin dari es akan membuat aliran darah di area memar lebih lambat dan mengurangi darah yang keluar dari pembuluh.
- Kompres area yang memar jika membengkak dengan perban elastis. Kompres dapat meredakan bengkak yang terjadi dalam cedera memar.
- Naikkan atau tempatkan bagian yang memar lebih tinggi dari tubuh. Dengan demikian, pembengkakan bisa berkurang dan memar tidak menyebar.
Bila merasa nyeri, boleh mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual di apotek. Setelah satu atau dua hari, Anda juga bisa menempelkan kain hangat untuk membantu sirkulasi darah dan membersihkan darah yang terperangkap setelah terjadi memar.
Berikut Ini yang Bukan Termasuk Cara Penanggulangan Cedera Memar
Memar bisa pulih dengan cepat jika mendapat penanganan yang tepat. Karena itu, perhatikan penanganan untuk cedera tersebut. Berikut ini yang bukan termasuk cara penanggulangan cedera memar:
- Menempelkan es langsung pada area yang memar. Bila terkena es langsung dan dalam waktu lama, hal itu justru bisa berbahaya bagi kulit. Lindungi kulit dari paparan dingin es dengan kain atau handuk.
- Membiarkan es lama di atas kulit hingga lebih dari 20 menit. Seperti poin pertama, paparan es dalam jangka waktu lama bisa merusak kulit. Sebaiknya ambil jeda setidaknya selama 30 menit-1 jam setelah menaruh es selama sekitar 10 menit.
- Mengikat perban pada memar kuat-kuat. Perban yang terlalu kuat justru bisa membuat memar lebih parah.
- Memijat area yang memar. Pijatan pada kulit yang memar malah dapat memperparah cedera karena bisa jadi pembuluh darah yang pecah makin banyak dan area yang memar makin melebar.
Kapan Harus ke Dokter?
Ketika mengalami cedera memar, coba lihat dulu kadar keparahan dan penyebabnya. Sebagian besar cedera memar dapat ditangani sendiri di rumah. Berkonsultasilah dengan dokter jika:
- Merasa sangat sakit pada area yang memar
- Ada pembengkakan berukuran cukup besar
- Masih merasa sakit setelah tiga hari perawatan, mengalami demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius
- Keluar darah yang mengucur dari area yang memar
- Tidak sanggup bergerak
- Ada dugaan patah tulang
- Mengalami syok
Gejala syok antara lain kulit memucat, detak jantung cepat, nyeri dada, kebingungan, keringat bercucuran, dan pusing. Segera datangi instalasi gawat darurat jika terjadi syok setelah mengalami cedera memar.
Ditinjau oleh
Dokter Spesialis Bedah Orthopedi & Traumatologi.
Primaya Hospital Bekasi Timur
Referensi:
- Bruises. https://medlineplus.gov/bruises.html. Diakses 19 Februari 2022
- Bruise: First aid. https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-bruise/basics/art-20056663. Diakses 19 Februari 2022
- Bruises. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/bruises-article. Diakses 19 Februari 2022
- A Simple Solution to the Common Problem of Ecchymosis. https://jamanetwork.com/journals/jamadermatology/fullarticle/420893. Diakses 19 Februari 2022
- Bruises. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=90&contentid=P02795. Diakses 19 Februari 2022