• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Clubfoot: Mengenali dan Mengatasi Kelainan Kaki Pada Anak

Clubfoot Mengenali dan Mengatasi Kelainan Kaki Pada Anak

Clubfoot adalah kondisi yang mempengaruhi perkembangan kaki dan bisa berdampak pada kemampuan berjalan dan berdiri. Sebagai kelainan bawaan, kondisi ini membutuhkan perhatian dan penanganan medis demi menjaga kualitas hidup. Perawatan yang cepat dan tepat diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Clubfoot

Clubfoot atau talipes equinovarus adalah kondisi medis yang mempengaruhi perkembangan kaki pada bayi dan anak-anak. Kaki yang terkena clubfoot cenderung bengkok dan bentuknya tidak seperti kaki yang normal. Biasanya, kaki clubfoot menghadap ke arah dalam dan ke bawah sehingga individu yang mengalaminya sulit untuk berdiri dan berjalan dengan normal.

Clubfoot adalah kondisi bawaan yang terjadi tatkala bayi masih berada di dalam kandungan. Sejumlah faktor risiko yang bisa mempengaruhi kemungkinan bayi terkena clubfoot antara lain genetik, kelainan kromosom, dan lingkungan selama masa kehamilan. Kondisi clubfoot dapat terjadi pada satu kaki ataupun kedua kaki.

Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons, sekitar 1 dari setiap 1.000 kelahiran hidup bayi mengalami clubfoot. Karena itu, kondisi ini adalah salah satu kelainan bawaan pada kaki yang umum terjadi.

Clubfoot tidak menimbulkan rasa sakit saat bayi. Namun, jika kondisi ini tak mendapat penanganan, bentuk kaki tidak bisa normal dan anak tak dapat berjalan dengan normal. Dengan perawatan yang tepat, sebagian besar anak yang terkena clubfoot masih bisa melakukan banyak aktivitas fisik dengan baik.

 

Gejala

Gejala clubfoot bisa berbeda antarindividu, bergantung pada tingkat keparahan kondisi. Gejala umumnya meliputi:

  • Kaki cenderung bengkok ke dalam dan ke bawah. Kaki yang terpengaruh bisa hanya satu, bisa juga kedua-duanya.
  • Kaki terlihat lebih pendek atau lebih kecil dari kaki yang normal.
  • Telapak kaki melengkung dan terlihat seperti huruf “C”.
  • Kejang pada jari dan otot kaki.
  • Kaki kaku.
  • Kesulitan berjalan dan berdiri karena bentuk kaki yang tidak normal.
  • Postur tubuh tidak seimbang.

 

Penyebab

Penyebab clubfoot tidak diketahui dengan pasti. Namun ada beberapa faktor risiko yang mungkin berpengaruh terhadap terjadinya kondisi ini:

  • Genetik: clubfoot bisa jadi merupakan kondisi medis terjadi secara turun-temurun dalam keluarga. Risiko terjadinya clubfoot pada anak meningkat dua kali lipat jika salah satu orang tua atau saudara kandung memiliki kondisi yang sama.
  • Kelainan neurologis: sejumlah kelainan neurologis, seperti spina bifida, dapat mempengaruhi perkembangan kaki dan menyebabkan clubfoot.
  • Lingkungan: faktor lingkungan, seperti merokok saat hamil atau terkena paparan zat kimia, bisa meningkatkan risiko bayi terkena clubfoot.
  • Kelainan kromosom: beberapa jenis kelainan kromosom, seperti trisomy 18 dan trisomy 13, dapat berpengaruh terhadap terjadinya clubfoot.

 

Baca Juga:  Benarkah Jantung Manusia Kebal terhadap Kanker?

Cara Dokter Mendiagnosis Clubfoot

Dokter bisa mendiagnosis clubfoot ketika bayi lahir. Namun banyak kasus clubfoot pertama kali teridentifikasi pada saat pemeriksaan kehamilan dengan ultrasonografi (USG). Dokter anak atau ahli ortopedi akan menegakkan diagnosis dengan melakukan pemeriksaan fisik yang mencakup pemeriksaan terhadap:

  • Penampilan visual kaki
  • Gerakan kaki
  • Otot dan jaringan lunak di sekitar kaki

Dokter akan mengecek seberapa fleksibel kaki dan bagaimana fungsi kaki tersebut. Selain itu, dokter mungkin juga melakukan pemeriksaan radiologi, seperti sinar-X atau pencitraan resonansi magnetik (MRI), untuk memeriksa struktur kaki lebih detail dan memastikan tak ada kelainan lain, misalnya fraktur tulang. Dokter juga akan menanyakan apakah ada riwayat clubfoot atau kelainan kaki lain dalam keluarga untuk mendukung diagnosis.

 

Cara Mengatasi Clubfoot

Penanganan clubfoot mesti dilakukan sesegera mungkin setelah bayi lahir untuk mencapai hasil yang optimal. Terdapat dua cara utama untuk mengatasi clubfoot, yakni non-operasi dan operasi. Dokter akan menentukan jenis penanganan yang tepat bergantung pada tingkat keparahan kondisi pasien.

Metode non-operasi untuk mengatasi clubfoot disebut dengan Ponseti yang meliputi:

  • Terapi fisik yang mencakup peregangan, manipulasi, dan pelatihan otot untuk memperbaiki fleksibilitas dan kekuatan otot kaki untuk kasus ringan hingga sedang.
  • Penggunaan alat orthosis atau brace untuk menjaga kaki dalam posisi yang benar. Alat ini bisa digunakan selama beberapa bulan atau lebih dari setahun, sesuai dengan keparahan kondisi kaki.
  • Kasting, yakni teknik untuk menarik kaki secara perlahan ke posisi yang benar dengan menggunakan gips.
  • Achilles tenotomy, yaitu prosedur bedah kecil untuk melepaskan ketegangan pada tendon Achilles sehingga kaki dapat ditekuk ke arah yang benar.

Metode Ponseti memerlukan peran aktif orang tua karena berlangsung secara bertahap dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Jika metode Ponseti tidak berhasil, dokter mungkin merekomendasikan operasi untuk memperbaiki posisi kaki. Operasi dijalankan untuk memperbaiki struktur kaki yang tak normal, contohnya tendon atau ligamen yang tidak terbentuk dengan baik. Seusai operasi, anak perlu menjalani rehabilitasi fisik untuk membantu pemulihan fungsi kaki.

Baca Juga:  Tak Perlu Panik! Ketahui Penyebab BAB Berdarah & Penangannya

 

Komplikasi

Jika clubfoot tak mendapat penanganan yang baik, bisa terjadi komplikasi seperti:

  • Kesulitan berjalan dan berdiri
  • Gangguan keseimbangan
  • Kelainan postur tubuh
  • Masalah kaki lainnya, seperti arthritis
  • Gangguan emosional karena penampilan kaki yang berbeda
  • Masalah sosial karena kurangnya kepercayaan diri

 

Pencegahan

Tidak ada cara terbukti bisa mencegah clubfoot. Meski begitu, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terkena kondisi ini, misalnya:

  • Menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin guna memantau perkembangan bayi dalam kandungan
  • Memperhatikan kesehatan selama kehamilan
  • Menghindari faktor risiko clubfoot, seperti merokok selama kehamilan
  • Mengantisipasi penyakit neurologis yang bisa mempengaruhi perkembangan kaki

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera datangi dokter jika merasa ada yang janggal pada bentuk kaki bayi. Penting untuk digarisbawahi bahwa clubfoot terjadi bukan karena kesalahan atau ketidakmampuan orang tua dalam merawat anak. Clubfoot juga tidak disebabkan oleh aktivitas atau gerakan bayi dalam kandungan. Karena itu, sulit untuk mencegah terjadinya clubfoot. Namun, dengan diagnosis dini dan penanganan yang tepat dan sesegera mungkin, anak dengan clubfoot bisa memiliki kaki dengan fungsi yang optimal.

 

Narasumber

dr. Hanindya Prasojo, Sp.OT

Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi

Primaya Hospital Depok

Referensi:

  • Clubfoot. https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases–conditions/clubfoot/. Diakses 6 Mei 2023
  • Genetics of Clubfoot. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3229717/. Diakses 6 Mei 2023
  • Clubfoot: Etiology and treatment. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2759597/. Diakses 6 Mei 2023
  • Assessing public awareness of clubfoot and knowledge about the importance of early childhood treatment: a cross-sectional survey. https://bmcpediatr.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12887-019-1740-z. Diakses 6 Mei 2023
  • Clubfoot treatment with Ponseti method—parental distress during plaster casting. https://josr-online.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13018-020-01782-8. Diakses 6 Mei 2023
  • Prenatal Diagnosis of Clubfoot: Where Are We Now? Systematic Review and Meta-Analysis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8700252/. Diakses 6 Mei 2023
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below