Haemophilus influenza tipe B atau Hib adalah penyakit serius yang bisa menyebabkan kematian pada anak hingga orang dewasa. Penyebabnya adalah bakteri yang berada di saluran pernapasan bagian atas. Transmisi bakteri Hib melalui droplet dari orang yang terinfeksi. Namun orang yang terinfeksi tidak selalu menunjukkan gejala. Inilah yang membuatnya berbahaya. Orang mungkin telah terinfeksi bakteri Hib tanpa sadar. Untuk itu, imunisasi anak menggunakan vaksin Hib penting guna mengurangi risiko tertular bakteri Haemophilus influenza tipe B.
Penyakit Hib bisa menyerang orang dari segala umur. Tapi 90 persen lebih kasus invasif Hib terjadi pada anak berusia kurang dari 5 tahun. Itu sebabnya butuh imunisasi anak dengan vaksin Hib. Hib menjadi kasus invasif ketika bakteri masuk ke aliran darah. Kasus invasif Hib dapat memicu pneumonia (radang paru), meningitis (radang otak), sepsis, dan berbagai penyakit serius lain. Jika bakteri menyebar hingga ke rongga sinus atau bagian tengah telinga, dapat timbul infeksi telinga yang parah atau sinusitis. Di antara sejumlah penyakit akibat bakteri Hib tersebut, meningitis bisa berujung pada komplikasi yang menyebabkan kebutaan, tuli, dan kematian.
Apa Manfaat Imunisasi HIB
Dengan menerima vaksin Hib, anak akan terlindungi dari sederet penyakit akibat bakteri Hib. Itulah manfaat utama imunisasi Hib. Manfaat lainnya termasuk mengurangi risiko beban keuangan untuk merawat anak yang menderita penyakit akibat Hib.
Meski namanya mengandung kata “influenza”, vaksin anak Hib bukanlah vaksin untuk mencegah flu. Selain itu, imunisasi anak Hib tidak bisa mencegah pneumonia dan meningitis akibat kuman pneumokokus. Vaksin ini hanya bisa mengatasi bakteri Hib.
Kapan Waktu yang tepat Memberikan Imunisasi HIB?
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, imunisasi anak dengan vaksin Hib dapat diberikan pertama kali ketika berumur 2 bulan. Anak lalu mendapat vaksin Hib lagi saat usianya 4 dan 6 bulan. Sebagai tambahan, anak kembali menerima vaksin Hib tatkala umurnya 15-18 bulan.
Imunisasi anak Hib umumnya dikombinasikan dengan DPT dan HB. Anak dapat memperolehnya secara gratis di fasilitas pelayanan kesehatan yang telah mendapatkan akreditasi. Anak berumur 5 tahun ke atas sebagian besar tidak membutuhkan vaksin Hib. Namun dokter mungkin akan merekomendasikan imunisasi Hib bila:
- Memiliki penyakit sel sabit atau limpa
- Pernah menjalani transplantasi sumsum tulang
- Mengidap HIV
Berapa Kali Vaksin HIB Diberikan?
Pemberian vaksin anak Hib sebanyak 3 kali. Dengan menghitung imunisasi tambahan pada usia 15-18 bulan sebanyak 1 kali, berarti total vaksinasi Hib sebanyak 4 kali. Bila baru akan menerima vaksin anak Hib saat usianya 1-5 tahun, imunisasi cukup hanya 1 kali. Sebab, penyakit Hib sebagian besar menyerang anak berumur kurang dari 5 tahun.
Imunisasi tambahan atau booster bagi anak yang berumur 15-18 bulan berguna untuk memberikan perlindungan lebih dalam jangka panjang. Ini sesuai dengan hasil penelitian serta rekomendasi imunisasi IDAI.
Efek Samping Vaksin HIB
Vaksin anak Hib melalui suntikan pada paha atau lengan anak. Pemberian vaksin anak Hib, baik berupa vaksin monovalen maupun kombinasi dengan antigen lain, pada dasarnya aman. Sebanyak 20-25 persen penerimanya mengalami rasa nyeri pada bagian yang mendapat suntikan dalam 24 jam.
Anak mungkin akan menangis dan demam setelah imunisasi. Area tubuh yang disuntik juga memerah dan bengkak. Gejala ini umumnya ringan dan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam beberapa hari. Efek samping yang serius sangat jarang terjadi.
Ditinjau oleh:
dr. Dedi Kurniawan Saputra, Sp.A
Dokter Spesialis Anak
Referensi:
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-idai-2014
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/tanya-jawab-hib-haemophilus-influenza-tipe-b
https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/vis/vis-statements/hib.html
https://www.vaccines.gov/diseases/hib