• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Cyclist’s Palsy: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Cyclistโ€™s palsy

Cyclist’s Palsy: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Bersepeda termasuk olahraga yang mudah, menyenangkan, dan sangat bermanfaat untuk kesehatan. Namun, seperti aktivitas fisik lain, bersepeda dapat mendatangkan risiko cedera bagi pengendaranya bila dilakukan dengan cara yang kurang tepat. Salah satu yang umum adalah cyclist’s palsyย yang bisa sangat mengganggu aktivitas. Mari kenali lebih dalam seputar gejala, penyebab, serta cara mencegah dan mengobati kondisi ini.

Mengenal Cyclist’s Palsy

Cyclistโ€™s palsyย adalah kondisi medis akibat tekanan berulang dan berlebih pada saraf ulnaris. Saraf ini berasal dari leher terentang hingga ke tangan dan melewati bagian dalam siku sampai pergelangan tangan disisi jari kelingking. Dalam istilah medis, kondisi ini sering disebut sebagai ulnar neuropathy atau neuropati ulnaris, terutama bila terjadi pada area pergelangan tangan, tepatnya di bagian yang disebut Guyonโ€™s canal.

buat jani dokter primaya

Cyclistโ€™s palsy terjadi ketika tekanan berlebih, terutama saat menggenggam setang sepeda dalam waktu lama, menyebabkan iritasi atau cedera pada saraf ulnaris. Kondisi ini bisa mengakibatkan mati rasa, kesemutan, bahkan kelemahan otot pada tangan.

Menurut studi di American Journal of Sports Medicine, jumlah insiden cyclist’s palsyย di kalangan pecinta sepeda yang berpengalaman maupun tak berpengalaman sama-sama tinggi. Pesepeda jarak jauh hingga lebih dari 50 kilometer atau 2 jam dalam satu sesi bersepeda adalah yang paling rentan mengalaminya.

Gejala

Gejala cyclist’s palsyย pada satu individu dan individu lainnya bisa berbeda. Gejala biasanya muncul secara bertahap, antara lain:

  • Nyeri di pergelangan tangan: muncul setelah bersepeda dalam waktu lama.
  • Kesemutan atau mati rasa: terutama di jari kelingking, dan jari manis.
  • Kelemahan pada tangan: pesepeda merasa genggaman tangannya lemah termasuk saat mengendalikan rem.
  • Keterbatasan gerakan: sulit menggerakkan jari-jari (terutama ibu jari) atau pergelangan tangan.

Dalam kasus yang ringan, gejala ini bisa hilang dalam beberapa jam atau hari. Namun, bila dibiarkan atau terus berulang, cyclist’s palsyย ini bisa menyebabkan kerusakan saraf permanen yang dapat menimbulkan gangguan yang signifikan dalam kegiatan sehari-hari.

Penyebab

Penyebab utama cyclist’s palsyย adalah kompresi saraf ulnaris pada pergelangan tangan (Guyonโ€™s canal) akibat tekanan terus-menerus saat bersepeda. Sederet faktor yang meningkatkan risiko terjadinya gangguan ini antara lain:

Posisi bersepeda

Posisi tangan yang salah atau cenderung membebani pergelangan dan telapak tangan, terutama pada setang sepeda datar, bisa meningkatkan tekanan pada saraf ulnaris. Posisi pesepeda yang terlalu membungkuk juga bisa menambah beban tubuh yang tertumpu pada pergelangan tangan.

Baca Juga:  Crush Injury: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Durasi dan intensitas bersepeda

Makin lama dan intens aktivitas bersepeda, makin besar risiko mengalami kompresi saraf karena menahan beban dan getaran. Pesepeda profesional dan peserta tur jarak jauh menjadi kelompok paling rentan.

Sarung tangan tidak memadai

Bersepeda tanpa sarung tangan atau bantalan setang membuat telapak dan pergelangan tangan menerima beban secara langsung, terutama bila genggaman terlalu kencang.

Permukaan jalan tidak rata

Getaran yang terus-menerus dari jalan berbatu atau tidak rata juga bisa memperparah tekanan pada saraf. Terlebih jika tanpa mengenakan sarung tangan atau suspensi sepeda yang digunakan tidak baik.

Cara Dokter Mendiagnosis Cyclist’s Palsy

Dokter akan memulai langkah diagnosis dengan melakukan wawancara medis lengkap, antara lain tentang riwayat bersepeda, gejala, lokasi gejala, dan durasi gejala. Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap kekuatan otot, sensasi yang dirasakan, serta refleks pada tangan, siku atau bahu hingga leher. Guna memastikan diagnosis, dokter mungkin akan melakukan:

  • Tes konduksi saraf (nerve conduction study) untuk mengukur kecepatan impuls listrik di sepanjang saraf ulnaris.
  • Elektromiografi (EMG) untuk mengetahui aktivitas otot dan mendeteksi kerusakan saraf.
  • Ultrasonografi atau MRI untuk melihat kemungkinan kerusakan atau kompresi struktural pada saraf atau jaringan sekitarnya.

Penting untuk memastikan diagnosis yang akurat guna menentukan langkah penanganan selanjutnya serta menentukan apakah gejala disebabkan oleh cyclistโ€™s palsyย atau kondisi lain seperti carpal tunnel syndromeย dan cervical radiculopathy.

Cara Mengatasi Cyclist’s Palsy

Jika merasakan gejala cyclistโ€™s palsyย saat bersepeda, hal pertama yang mesti dilakukan adalah turun dari sepeda dan mengistirahatkan tangan hingga gejala mereda. Untuk kasus yang ringan, berhenti dari aktivitas bersepeda untuk sementara waktu bisa membantu penyembuhan disertai dengan penggunaan es untuk mengurangi peradangan. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen juga dapat digunakan buat mengurangi nyeri dan peradangan.

Selain itu, program rehabilitasi terapi fisik di rumah sakit mungkin diperlukan untuk pemulihan dan penguatan otot tangan. Penggunaan splint pada area yang terpengaruh juga bisa mempercepat penyembuhan dengan mengurangi tekanan pada saraf ulnaris.

Adapun dalam kasus yang berat atau gejala cyclistโ€™s palsyย tak kunjung membaik dengan pengobatan biasa, mungkin dibutuhkan operasi atau pembedahan dekompresi saraf ulnaris.

Baca Juga:  Operasi ACL pada Cedera Lutut: Prosedur, Tujuan dan Persiapannya

Komplikasi Cyclist’s Palsy

Cyclistโ€™s palsyย yang ringan umumnya dapat disembuhkan dengan perawatan di rumah. Namun bila penanganannya tidak tepat, bisa terjadi komplikasi yang meliputi:

  • Kelemahan otot permanen pada tangan terutama dalam aktivitas menggenggam
  • Atrofi otot atau penyusutan otot-otot kecil di tangan
  • Rasa sakit kronis atau neuropati

Pencegahan Cyclist’s Palsy

Jika sudah mengalami cyclistโ€™s palsy, pemulihannya akan memakan waktu sehingga tak bisa menjalani aktivitas bersepeda seperti biasanya. Maka penting untuk mengupayakan pencegahan, antara lain dengan cara:

  • Mengatur posisi bersepeda dengan benar untuk mengurangi tekanan pada pergelangan tangan, misalnya berganti posisi tangan secara berkala dan tidak menumpu terlalu berat pada setang
  • Menggunakan perlengkapan yang ergonomis, terutama pegangan setang dan sarung tangan yang memang dirancang untuk memberikan kenyamanan serta ban dengan ukuran dan tekanan yang sesuai untuk meredam getaran
  • Istirahat secara teratur untuk meregangkan otot-otot tangan setelah bersepeda
  • Lakukan latihan untuk memperkuat otot-otot tangan dan pergelangan tangan sebelum dan setelah bersepeda

Kapan Harus ke Dokter?

Sebaiknya segera kunjungi dokter jika mengalami gejala cyclist’s palsyย yang tidak kunjung membaik setelah istirahat atau gejala tersebut mulai mengganggu aktivitas sehari-hari. Menurut panduan dari American Academy of Orthopaedic Surgeons,ย jika merasakan kesemutan atau mati rasa lebih dari dua minggu, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

ย Narasumber:

dr. Benedictus Deriano, Sp. OT, AIFO-K

Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi

Primaya Hospital PGI Cikini

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below