
Batuk berdahak ย tak kunjung sembuh bisa jadi bukan sekadar keluhan biasa loh, keluhan ini bisa juga merupakan gejala dari gangguan paru-paru yang lebih kompleks, misalnya berupa infeksi kronik, kelainan parenkim paru, hingga berhubungan dengan penyakit sistemik. Pemeriksaan yang lebih lengkap diperlukan oleh dokter untuk mengetahui penyebab batyk berdahak tersebut. Jadi, yuk cari tahu lebih lengkap mengenai kondisi ini dalam artikel yang akan kami bahas berikut!
Mengenal Apa itu Batuk Berdahak
Batuk berdahak adalah keluhan batuk produktif (batuk yang mengeluarkan dahak atau sputum). Pada keadaan batuk berdahak selama >3 minggu dan tak kunjung sembuh, keadaan ini dikenal secara medis sebagai batuk kronik produktif. Berbeda dengan batuk akut akibat flu biasa yang umumnya dapat sembuh dalam 7โ14 hari, batuk kronik produktif dapat menandakan proses patologis paru persisten seperti gangguan pada sistem pernapasan atas, bawah, maupun dari luar sistem pernapasan.
Pada dasarnya, batuk berdahak merupakan mekanisme respon fisiologis tubuh untuk membersihkan saluran napas dari lendir, mikroorganisme, maupun zat asing. Namun, jika berlangsung lama dan disertai dahak yang berubah warna, bau, atau bercampur darah, maka diperlukan pemeriksaan yang lebih lengkap untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit kronik seperti bronkitis kronik, TBC atau bahkan kanker paru.
ย Berbagaiย Gejalaย danย Penyebabย Batukย Kronikย Produktif | |
Gejalaย yangย dapatย menyertai | Batuk dahak terus-menerus, pilek, sulit menelan, suara serak, nyeri dada, sesak nafas, dada terasa berat, demam ringan, meriang, penurunan BB, penurunan nafsu makan. |
Penyebab | TBC,ย PPOK,ย asma,ย GERD,ย rhinitis,ย sinusitis,ย postnasalย drip,ย alergi,ย kankerย paru,ย pneumonia,ย efekย obatย tertentu,ย pajananย polusi,ย pajananย rokok,ย dll. |
Dokter | Dokterย spesialisย paru |
Pengobatan | Sesuaiย penyebabย sepertiย antibiotik,ย OAT,ย bronkodilator,ย kortikosteroidย inhalasi,ย antasida,ย fisioterapiย dada,ย nebulisasi,ย berhentiย merokok |
Pencegahan | Berhentiย merokok,ย vaksinasi,ย lingkunganย sehat,ย giziย baik,ย hidrasiย adekuat,ย pengobatanย lebihย awalย keย dokter,ย olahragaย yangย memperkuatย pernapasan. |
Komplikasi | Bronkiektasis,ย gagalย napas,ย sepsis,ย hipoksiaย kronik,ย penurunanย kualitasย hidup,ย risikoย kankerย paru |
Gejala Penyerta
Gejala-gejala yang dapat menyertai batuk kronik produktif ini meliputi:
- Batuk dengan dahak yang terus-menerus, terutama di pagi hari/ malam hari
- Pilek, hidung berlendir
- Nyeri menelan, suara serak, nyeri tenggorok
- Warna dahak yang bervariasi: jernih, kuning, kehijauan, atau bercamput darah (hemoptisis)
- Sesak napas
- Napas berbunyi (wheezing) atau ronki basah saat diperiksa.
- Nyeri dada ringan akibat batuk berulang
- Demam ringan (jika ada infeksi aktif)
- Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
- Keringat malam (jika mengarah ke TBC atau infeksi kronik tertentu)
Penyebab Batuk Kronik Produktif
Penyebab umum yang menyebabkan seseorang mengalami batuk berdahak tidak kunjung sembuh meliputi:
- Infeksi kronikContohnya ย tuberkulosis paru, bronkiektasis, pneumonia.
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), sering terjadi pada perokok jangka panjang/pajanan polusi jangkw panjang, dapat disertai dengan emfisema atau bronkitis kronik.
- Asma bronkial. Sering disertai napas berbunyi (mengi), umumnya lebih buruk malam atau dini hari dan memiliki pemicu tertentu.
- Refluks gastroesofageal. Disebut juga GERD, dapat terjadi ketika asam lambung yang naik lalu menyebabkan iritasi kronik di saluran napas
- Postnasal drip syndrome. Ketika lendir dari hidung dan sinus mengalir ke tenggorokan, memicu batuk terus-menerus.
- Kanker paru. Terjadi terutama pada pasien usia >40 tahun, terutama dengan riwayat merokok dan riwayat hemoptisis sebelumnya
- Faktor lingkungan. Contohnya karena paparan debu, polusi, bahan kimia dan ย alergen tertentu.
Faktor risiko yang menyebabkan seseorang berpotensi terkena kondisi ini meliputi:
- Riwayat kontak erat atau riw keleluarga dengan TBC atau PPOK.
- Kebiasaan merokok aktif atau pajanan sebagai perokok pasif.
- Penyakit kronik yang menyebabkan keadaan imunokompromais (HIV/AIDS, kanker, DM, gagal ginjal, dll)
- Riwayat infeksi paru sebelumnya.
- Lingkungan tempat tinggal padat, lembap, dan atau ventilasi buruk.
Diagnosis oleh Dokter
Dokter akan mendiagnosis melalui anamnesis atau wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan juga pemeriksaan penunjang seperti halnya:
Anamnesis
- Durasi batuk.
- Pemicu batuk.
- Karakteristik dahak (warna, jumlah, bau).
- Riwayat demam, keringat malam, penurunan BB.
- Riwayat merokok, pekerjaan, paparan zat berbahaya.
- Riwayat penyakit paru sebelumnya.
- Riwayat penyakit kronik yang dimiliki.
- Riwayat gizi.
- Riwayat alergi obat/makanan tertentu
- Riwayat dalam keluarga.
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan hidung, mulut dan tenggorokan pasien.
- Auskultasi paru berupa ronki basah, wheezing.
- Perkusi dan inspeksi untuk menilai ekspansi paru.
- Tanda-tanda kakeksia (jika gejala terjadi lama sekali).
Pemeriksaan Penunjang
- Foto Toraks, untuk mendeteksi infiltrat, kavitas, massa atau kemungkinan penyebab nonparu.
- Tes Dahak BTA, untuk skrining dan mendiagnosis TBC.
- Uji PCR TBC (Dahak GeneXpert, Kultur resistensi TB untuk diagnosis TBC)
- CT-scan Toraks untuk evaluasi menyeluruh seluruh rongga dada terutama organ paru, dapat memastikan kemungkinan bronkiektasis, tumor atau lesi kecil lainnya dan penyebab selain paru.
- Spirometri, menilai fungsi paru pasien dan mendiagnosis PPOK dan atau Asma.
- Tes alergi, untuk memastikan alergen penyebab.
Penanganan & Obat
Penanganan bergantung pada penyebab spesifiknya. Berikut beberapa di antaranya:
- Infeksi bakteri, diberikan antibiotik sesuai hasil kultur atau terapi empirik sesuai penyakit.
- TBC paru, diberikan terapi OAT selama min 6 bulan terapi.
- PPOK, diberikan bronkodilator, kortikosteroid inhalasi, terapi oksigen dan berhenti merokok.
- Asma, diberikan kortikosteroid inhalasi dan ย bronkodilator jangka pendek/panjang.
- GERD, diberikan antasida, proton pump inhibitor, diet ย sesuai anjuran dokter.
- Post nasal drip, diberikan antihistamin, dekongestan, terapi cuci hidung.
Terapi tambahan yang mungkin dokter lakukan yaitu berupa nebulisasi saline atau bronkodilator. Selain itu, ย dapat diberikan fisioterapi dada sebagai salah satu cara menghilangkan dahak di tenggorokan yang terbilang efektif.
Komplikasi
Batuk berdahak kronik yang tak tertangani dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang seperti halnya:
- Bronkiektasis progresif.
- Gagal napas kronik
- Pneumotoraks
- Penurunan kualitas hidup.
- Hipoksia kronik, cor pulmonale.
- Penyebaran infeksi ke jaringan paru.
- Risiko kanker paru.
Pencegahan
Mengutip dari situs nhs.uk, ย langkah preventif untjuk batuk berdahak kronik di antaranya yaitu dengan:
- Berhenti merokok total, berheni VAPE.
- Vaksinasi rutin seperti vaksin influenza, pneumokokus, dan COVID-19.
- Cuci tangan dan menjaga kebersihan saluran pernapasan.
- Ventilasi rumah yang baik untuk mencegah paparan debu/kapang.
- Gunakan masker jika terpapar zat iritan.
- Konsumsi gizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Minum cukup air agar mukus tidak kental.
- Obati infeksi saluran napas sampai tuntas.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasi ke dokter spesialis paru jika mengalami gejala batuk berdahak >3 minggu namun tak kunjung membaik, terutama jika disertai dengan tanda/gejala sbb:
- Dahak berwarna kuning kehijauan, bau busuk, atau bercampur darah.
- Disertai demam berkepanjangan, berat badan turun, dan keringat malam.
- Terdapat sesak napas atau napas brebunyi.
- Riwayat kontak dengan pasien TBC.
- Batuk mulai mengganggu tidur atau aktivitas sehari-hari.
Narasumber:
dr. Rizky Andriani, Sp.P, FAPSR
Spesialis Paru
Primaya Hospital Bekasi Timur
Referensi:
- https://www.nhs.uk/conditions/cough/. Diakses pada 25 Juni 2025.
- Wet cough. https://www.medicalnewstoday.com/articles/327442#causes. Diakses pada 25 Juni 2025.
- Chest infection. https://www.nhs.uk/conditions/chest-infection/. Diakses pada 25 Juni 2025.
- https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/copd. Diakses pada 25 Juni 2025.
- What Does My Type of Cough Mean? https://www.healthline.com/health/types-of-coughs. Diakses pada 25 Juni 2025.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7123091/. Diakses pada 25 Juni 2025.
- Pertussis (whooping cough). https://www.cdc.gov/pertussis. Diakses pada 25 Juni 2025.