Seseorang yang positif terjangkit Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 bisa sembuh jika mendapat perawatan yang tepat dan kondisi tubuhnya mendukung. Namun terdapat kemungkinan parahnya penyakit akibat corona yang berdampak fatal. Penyakit ini umumnya sudah diderita oleh orang tersebut atau sering dikatakan sebagai penyakit penyerta.
Covid-19 disebabkan oleh virus corona yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, pada Desember 2019. Seperti virus lain, virus ini bisa mati sendiri bila daya tahan tubuh orang yang terpapar dalam kondisi baik dan pasien dirawat secara intensif. Sebaliknya, risiko tertular penyakit hingga berakibat meninggal sangat besar jika orang tersebut tengah sakit.
Belum ada vaksin untuk corona saat ini. Pencegahan menjadi cara utama untuk mengatasi penyebaran corona di setiap negara yang terkena dampak. Menurut WHO, tingkat kematian pasien corona sekitar 4 persen secara global. Risiko lebih besar dihadapi pasien dengan usia lebih tua, di atas 60 tahun. Sebab, ada potensi bertambah parahnya penyakit akibat corona yang sebelumnya mereka idap.
Komplikasi Penyakit Akibat Corona
Orang yang positif terjangkit corona bisa jadi tak menunjukkan gejala sama sekali. Ini kebanyakan dialami oleh orang berusia muda. Bagi orang-orang ini, penanganan bisa dilakukan secara mandiri lewat isolasi di rumah. Tapi orang yang sebelumnya punya penyakit bawaan berpotensi mengalami komplikasi penyakit akibat corona yang lebih serius sehingga butuh perawatan di rumah sakit.
Berikut ini komplikasi penyakit akibat corona yang mesti diwaspadai karena bisa berujung fatal pada pasien Covid-19:
1. Gagal napas akut
Virus corona menyerang sistem pernapasan, terutama paru-paru. Salah satu komplikasi penyakit akibat corona adalah gagal napas akut. Ketika terjadi gagal napas akut, paru-paru tak bisa memompa cukup oksigen ke dalam darah atau tak dapat mengeluarkan cukup karbon dioksida. Bisa jadi dua hal itu terjadi secara berbarengan sehingga nyawa pasien tak terselamatkan.
2. Pneumonia
Di China, lonjakan kasus pneumonia adalah tanda awal menyebarnya virus corona. Pneumonia membuat kantong udara di paru-paru meradang sehingga susah bernapas. Ilmuwan yang mempelajari paru-paru pasien Covid-19 menemukan banyak cairan dan nanah di dalam paru-paru, terutama yang sakitnya parah.
3. Sindrom gangguan pernapasan akut
Ini juga salah satu komplikasi penyakit akibat corona yang paling umum terjadi. Paru-paru yang terserang corona akan makin rusak dengan adanya sindrom ini. Pasien akan membutuhkan alat bantu napas seperti ventilator hingga pulih.
4. Sakit jantung akut
Penelitian terhadap pasien Covid-19 di China menemukan adanya masalah jantung akut, termasuk aritmia. Pasien di Washington, DC, juga menunjukkan komplikasi penyakit akibat corona serupa.
5. Sepsis
Sepsis terjadi ketika tubuh salah bereaksi terhadap infeksi. Zat kimia yang dilepaskan ke aliran darah untuk melawan penyakit tidak memicu respons yang tepat, dan justru membuat organ rusak. Jika proses ini tidak berhenti, pasien bisa mengalami syok sepsis yang ditandai dengan turunnya tekanan darah. Menurut penelitian yang dimuat di jurnal The Lancet, sepsis merupakan komplikasi penyakit akibat corona yang banyak menimbulkan kematian. Pasien yang rentan adalah yang sebelumnya menderita diabetes atau penyakit jantung serta punya daya tahan tubuh yang kurang kuat.
Berdasarkan sejumlah penelitian, virus corona lebih berbahaya bagi orang yang sistem imunnya tak memadai, terutama orang tua. Upaya pencegahan bisa dilakukan dengan menguatkan sistem imun dan menjaga pola hidup sehat sehingga terhindar dari penyakit. Bila merasa ada gejala, segera datang ke rumah sakit yang punya fasilitas tes corona baik yang rujukan maupun swasta seperti Primaya Hospital. Makin cepat ditangani, risiko makin bisa dikendalikan.
Ditinjau oleh:
dr. Fajar Budiono, Sp.P
Dokter Spesialis Paru
Sumber:
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronavirus/symptoms-causes/syc-20479963
https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/coronavirus
https://www.webmd.com/lung/coronavirus-complications#1
https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(20)30920-X/fulltext