Sanitasi yang buruk bisa mengakibatkan munculnya banyak penyakit, terutama yang berhubungan dengan sistem pencernaan. Salah satunya adalah amebiasis. Penyakit ini bisa didapati di berbagai penjuru dunia, tapi lebih lazim terjadi di wilayah yang memiliki sanitasi buruk. Bila tak mendapat penanganan, penderitanya bisa mengalami komplikasi yang lebih serius dan meninggal.
Mengenal Amebiasis
Amebiasis adalah penyakit yang muncul karena infeksi parasit Entamoeba histolytica. Seseorang bisa terkena penyakit ini ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang mengandung parasit tersebut. Penularan juga bisa terjadi dari orang ke orang lewat kontak langsung.
Amebiasis alias disentri amuba lebih umum terjadi pada anak-anak. Baik laki-laki maupun perempuan bisa mengalaminya. Menurut penjelasan di National Library of Medicine, diperkirakan 50 juta orang di seluruh dunia terkena infeksi amebiasis tiap tahun dan terjadi 100 ribu kematian termasuk akibat komplikasi yang berkaitan dengan amebiasis.
Parasit Entamoeba histolytica lebih mudah berkembang dan menyebabkan infeksi di kawasan tropis dengan sanitasi buruk dan akses terbatas terhadap toilet. Orang yang terinfeksi parasit itu bisa jadi tak menunjukkan gejala terutama pada beberapa hari pertama setelah tertular. Jika mencapai menjangkau aliran darah, parasit bisa menyebar ke banyak bagian tubuh hingga ke hati dan menyebabkan abses hati amuba yang membahayakan.
Gejala
Gejala amebiasis bisa mulai muncul pada 2-4 pekan setelah terinfeksi. Menurut CDC, hanya 10-20 persen penderitanya yang menunjukkan gejala. Gejalanya biasanya ringan, termasuk:
- Kelelahan
- Diare berair atau berdarah
- Buang angin berlebihan
- Kram perut
- Penurunan berat badan
- Demam
Penyebab
Penyebab amebiasis yang menimbulkan gejala adalah infeksi oleh parasit Entamoeba histolytica. Jenis parasit lain yang bisa menyebabkan amebiasis adalah E. dispar, tapi infeksi umumnya tak menimbulkan gejala. Jenis Entamoeba lain penyebab infeksi disentri ini adalah E. moshkovskii dan E. Bangladeshi.
Terdapat setidaknya tiga cara infeksi, yakni:
- Menelan makanan atau minuman yang terkontaminasi parasit Entamoeba
- Memasukkan apa pun yang terkontaminasi feses orang yang terinfeksi parasit Entamoeba ke dalam mulut
- Menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi parasit Entamoeba dan memasukkan jari ke dalam mulut
Cara Dokter Mendiagnosis Amebiasis
Umumnya dokter mendiagnosis amebiasis dengan analisis feses. Parasit yang menempel pada feses bisa dilihat di bawah mikroskop. Teknik laboratorium juga bisa digunakan untuk mendeteksi protein atau fragmen gen parasit pada feses. Teknik ini disebut reaksi berantai polimerase (PCR). Cara diagnosis lainnya adalah dengan tes serologi untuk mendeteksi antibodi pada sampel darah.
Dalam beberapa kasus, tes lain mungkin diperlukan untuk melengkapi diagnosis. Contohnya:
- Fibrokolonoskopi untuk melihat bagian dalam saluran pencernaan
- Tes pencitraan untuk mengidentifikasi lesi yang disebabkan oleh parasit pada organ, misalnya ultrasonografi perut atau jantung atau pemindaian sinar-X pada toraks
Cara Mengatasi Amebiasis
Amebiasis umumnya ditangani dengan menggunakan obat antibiotik. Terdapat sejumlah jenis antibiotik untuk infeksi parasit ini. Penggunaan obat ini harus sesuai dengan resep dokter. Pasien yang tidak sampai jatuh sakit akibat infeksi E. histolytica biasanya hanya memerlukan satu jenis antibiotik. Sedangkan bila jatuh sakit, pasien mungkin memerlukan dua tahap pemberian antibiotik.
Misalnya pada tahap pertama pasien mendapat obat antibiotik seperti metronidazole atau tinidazole yang berperang menghancurkan amuba. Lalu pada tahap kedua pasien diberi paramomisin guna mengeliminasi parasit yang tidak aktif alias kista dan mencegahnya berkembang lagi.
Dalam sejumlah kasus, pasien mungkin memerlukan tindakan bedah. Kondisi pasien yang kerap mendasari keputusan dokter melakukan bedah antara lain:
- Perdarahan gastrointestinal yang masif atau tak terkendali
- Kolitis atau usus berlubang
- Megakolon toksik (pelebaran atau pembesaran usus besar yang menyebabkan tersebarnya racun ke seluruh tubuh)
- Tak ada reaksi dari pemberian metronidazole setelah empat hari perawatan
- Abses hati amuba berukuran lebih dari 10 cm
Komplikasi
Walau jarang, ada kemungkinan terjadinya komplikasi serius amebiasis. Komplikasi yang paling utama adalah abses hati. Abses ini bisa berkembang tanpa gejala khas seperti diare. Komplikasi lainnya termasuk:
- Abses paru-paru
- Abses otak
- Ameboma (lesi besar di usus yang disebabkan oleh respons terhadap parasit yang menginfeksi)
- Kolitis
- Fistula rektal (terbentuknya saluran abnormal di dalam rektum)
- Diare berdarah
- Peningkatan risiko kanker
Pencegahan
Tidak ada vaksin untuk mencegah amebiasis. Langkah pencegahan yang bisa diambil berfokus pada penerapan pola hidup bersih dan higienis serta memastikan kebersihan makanan dan minuman. Contohnya:
- Makan makanan yang sudah matang sempurna, bukan setengah matang ataupun mentah seperti salad
- Gunakan air dalam kemasan untuk cuci mulut dan sikat gigi bila tengah mengunjungi kawasan yang rawan amebiasis
- Cuci buah dengan air mengalir dan kupas dengan pisau sebelum memakannya
- Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Kapan Harus ke Dokter?
Segera jadwalkan kunjungan ke dokter jika ada orang terdekat yang menunjukkan gejala amebiasis seperti diare berdarah, diare lebih dari 2 minggu, demam, perut membengkak, dan sakit perut. Terutama bila sebelumnya bepergian ke suatu wilayah di mana amebiasis banyak terjadi.
Reviewed by
dr. Jufriza Fathoni, MARS
Kepala Divisi Medik
Primaya Hospital Bekasi Utara
Referensi:
- Entamoeba histolytica Infection. https://www.cdc.gov/parasites/amebiasis/general-info.html. Diakses 23 Januari 2023
- Entamoeba Histolytica. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557718/. Diakses 23 Januari 2023
- Amebiasis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519535/. Diakses 23 Januari 2023
- Amebiasis (amebic dysentery). https://www.health.ny.gov/diseases/communicable/amebiasis/fact_sheet.htm. Diakses 23 Januari 2023
- Amebiasis. https://medlineplus.gov/ency/article/000298.htm. Diakses 23 Januari 2023
- Amebiasis. https://emedicine.medscape.com/article/212029-overview. Diakses 23 Januari 2023