Lipatan leher berwarna hitam atau gelap di bagian belakang tidak hanya menjadi masalah estetika, namun ada kemungkinan warna kulit yang berbeda itu menandakan problem kesehatan yang lebih serius. Apalagi jika warna yang sama muncul pada bagian tubuh lain, terutama di bagian lipatan-lipatan kulit. Bisa jadi itu adalah akantosis nigrikans, yang mungkin menandakan adanya penyakit kanker.
Mengenal Akantosis Nigrikans
Akantosis nigrikans adalah kondisi yang menyebabkan kulit berwarna gelap dan tebal seperti beludru di area lipatan tubuh. Bagian tubuh yang terpengaruh biasanya ketiak, selangkangan, dan leher belakang. Kadang-kadang kulit di persendian jari tangan dan kaki juga terpengaruh. Begitu pula bibir, telapak tangan, dan telapak kaki. Kondisi ini cenderung dialami orang-orang yang memiliki berat badan berlebih ataupun obesitas.
Perubahan warna kulit yang terjadi dalam akantosis nigrikans disebut hiperpigmentasi dan hiperkeratosis. Secara umum, kondisi ini bukanlah masalah kesehatan yang serius. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, akantosis adalah tanda adanya kanker pada organ internal, seperti lambung atau hati.
Proses munculnya bercak gelap dan bertekstur seperti beludru pada kulit biasanya berlangsung perlahan seiring dengan waktu. Bila bercak gelap pada kulit tumbuh dan menyebar dengan cepat, kemungkinan besar ada kaitan dengan kanker. Dalam hal ini, mulut, lidah, tenggorokan hidung, dan batang tenggorok juga bisa terkena.
Akantosis nigrikans bisa ditangani secara medis dengan terlebih dahulu diketahui penyebabnya. Biasanya gejalanya sudah bisa dideteksi saat masih berusia anak-anak. Bila tak segera ditangani sejak dini, anak dengan akantosis bisa mengalami masalah kesehatan yang lebih serius saat remaja hingga dewasa.
Gejala
Tanda khas akantosis nigrikans adalah bercak kulit yang menjadi lebih tebal, berwarna lebih gelap, dan bertekstur mirip beludru. Meskipun bisa muncul pada area tubuh mana pun, bercak itu paling sering didapati pada lipatan kulit seperti ketiak, selangkangan, atau bagian belakang leher. Begitu juga siku, lutut, dan di bawah payudara. Selain berwarna gelap, bercak itu mungkin terasa gatal dan menimbulkan bau tak sedap.
Tanda lainnya adalah adanya papilomatosis yang tampak seperti daging tumbuh yang berkelompok pada area bercak di kulit. Selain itu, mungkin muncul skin tag yang mirip kutil pada kulit. Lesi juga bisa muncul pada selaput lendir di mulut, hidung, laring, dan tenggorokan. Gejala ini cenderung lebih parah pada pasien akantosis nigrikans yang parah.
Penyebab
Penyebab pasti akantosis nigrikans tidak diketahui dengan jelas. Namun ada beberapa faktor risiko yang berkaitan dengan kelainan ini, seperti:
- Obesitas
- Resistansi insulin
- Sindrom Cushing (tingginya kadar hormon kortisol)
- Sindrom ovarium polikistik
- Kadar lipid yang abnormal
- Obat-obatan, seperti terapi hormon dan insulin
- Genetik atau keturunan
- Kanker
Cara Dokter Mendiagnosis Akantosis Nigrikans
Dokter dapat mendiagnosis akantosis nigrikans melalui pemeriksaan guna memastikan diagnosis, dokter mungkin perlu mengambil sampel kulit atau melakukan biopsi untuk memeriksanya di bawah mikroskop. Bisa jadi dibutuhkan tes lain untuk mengetahui apa yang menyebabkan munculnya gejala.
Langkah krusial dalam proses diagnosis akantosis nigrikans adalah membedakan antara kasus jinak dan ganas. Tumor ganas yang terkait dengan akantosis biasanya lebih agresif dengan gejala yang muncul dan berkembang secara cepat.
Penyebab lain akantosis seperti obesitas atau resistansi insulin bisa diidentifikasi dengan pemeriksaan yang sesuai. Karena itu, pemeriksaan medis yang lengkap, termasuk riwayat kesehatan keluarga dengan gejala yang mirip, mungkin diperlukan.
Bila penyebab masih belum bisa dipastikan, dokter bisa meminta pasien menjalani tes darah untuk mengecek kadar gula darah dan hormon serta tes tambahan seperti endoskopi atau sinar-X.
Cara Mengatasi Akantosis Nigrikans
Tidak ada pengobatan spesifik untuk akantosis nigricans, namun jika akantosis nigricans disebabkan oleh penyakit tertentu maka bisa dilakukan terapi terhadap penyakit penyebabnya tersebut. Penanganan yang dilakukan umumnya bertujuan mengatasi dampak akantosis di kulit, seperti gatal-gatal dan bau tak sedap, dengan krim kulit, sabun khusus, obat-obatan, atau terapi laser.
Adapun penanganan utama ditujukan untuk mengatasi penyebab akantosis sehingga disesuaikan dengan hasil diagnosis dokter. Misalnya:
- Menurunkan berat badan bila mengalami obesitas
- Menghentikan konsumsi obat atau suplemen yang memicu akantosis
- Menjalani terapi untuk kanker, termasuk operasi bila diperlukan
Komplikasi
Komplikasi akantosis nigrikans bisa terjadi berdasarkan penyebabnya. Kebanyakan kasus akantosis terjadi karena resistansi insulin sehingga berkaitan dengan komplikasi berupa diabetes melitus. Menurut penelitian, orang yang mengalami akantosis lebih mungkin mengalami diabetes melitus tipe 2. Munculnya bercak hitam pada kulit bisa jadi merupakan indikasi adanya penyakit tersebut.
Komplikasi lainnya termasuk masalah estetika karena penampilan jadi terganggu akibat adanya bercak di bagian tubuh tertentu. Selain itu, penderita akantosis bisa mengalami tekanan psikologis karena kemunculan bercak dan turunnya kepercayaan diri.
Pencegahan
Strategi untuk mencegah akantosis nigrikans umumnya difokuskan pada penerapan pola makan sehat dan gizi seimbang. Sebab, akantosis erat kaitannya dengan kelebihan berat badan akibat kurangnya kesadaran untuk menjaga asupan makanan dan minuman sehari-hari. Bila orang tua atau anggota keluarga lain pernah mengalami akantosis, seorang anak perlu mendapat pemantauan dan bimbingan yang tepat mengenai pola makannya guna menghindari risiko yang sama.
Kapan Harus ke Dokter?
Pada umumnya akantosis nigrikans tidak berbahaya bagi kesehatan. Namun tetap ada risiko masalah kesehatan yang lebih serius, terutama kanker, sehingga ada baiknya memeriksakan diri ke dokter segera bila mendapati bercak gelap di beberapa bagian tubuh tertentu, terutama area lipatan. Dengan penanganan yang tepat, bercak itu akan memudar seiring dengan perawatan medis untuk mengatasi penyebabnya.
Reviewed by
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Primaya Hospital Bekasi Utara
Referensi:
- Acanthosis Nigricans in Pre-diabetic states. https://www.bjmp.org/content/acanthosis-nigricans-pre-diabetic-states. Diakses 30 Desember 2022
- Acanthosis nigricans: A dermatologic marker of metabolic disease. https://ijdvl.com/acanthosis-nigricans-a-dermatologic-marker-of-metabolic-disease/. Diakses 30 Desember 2022
- Acanthosis nigricans. https://www.nhs.uk/conditions/acanthosis-nigricans/. Diakses 30 Desember 2022
- Waspadalah jika Anak Anda mengalami Acanthosis Nigricans yang disebabkan Obesitas. https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/waspadalah-jika-anak-anda-mengalami-acanthosis-nigricans-yang-disebabkan-obesitas. Diakses 30 Desember 2022
- Acanthosis Nigricans dan Hubungannya dengan Resistensi Insulin pada Anak dan Remaja. https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/524. Diakses 30 Desember 2022
- Acanthosis Nigricans: Diagnosis and Treatment. https://www.aad.org/public/diseases/a-z/acanthosis-nigricans-treatment. Diakses 30 Desember 2022
- Acanthosis Nigricans Terkait dengan Resistensi Insulin pada Anak Obesitas. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1199. Diakses 30 Desember 2022