
Apakah Anda akhir-akhir ini merasakan perut tidak nyaman, perih, mudah merasa kenyang padahal baru makan sedikit, atau pun sensasi panas pada ulu hati? Jika ya, maka itu bisa jadi tanda dari dispepsia.
Dispepsia sering di sebut juga sebagai indigestion atau yang sering disebut maag. Lalu, apakah kondisi ini bisa disembuhkan seperti sedia kala? Yuk cari tahu selengkapnya dalam rincian artikel yang akan kami di bawah ini!
Apa Itu Dispepsia?
Dispepsia yaitu sekumpulan gejala rasa tidak nyaman pada sistem pencernaan bagian atas. Kondisi ini umumnya ditandai dengan gejala sakit perut bagian atas dan kadang terasa hingga ke bagian dada. Kebanyakan orang lebih mengenal kondisi ini sebagai maag.
Gejala yang timbul sering kali berupa nyeri, sensasi panas pada perut bagian atas, mudah sekali merasa penuh ketika makan, merasa tidak enak setelah makan, atau perih. Bahkan, kondisi ini menyebabkan sensasi terbakar dari perut bagian atas hingga ulu hati atau ke dada bagian atas.
Dalam banyak kasus, dispepsia tergolong kondisi normal setelah seseorang makan makanan yang terlalu pedas atau terlalu asam. Namun, dalam kondisi lain dispepsia juga dapat terjadi secara  berulang-ulang yang bisa menjadi tanda dari suatu penyakit tertentu seperti halnya gangguan saluran empedu, GERD, atau ulcer.
Jadi, apabila Anda sering mengalami kondisi ini secara berulang-ulang, maka alangkah baiknya untuk segera mengunjungi dokter. Dengan begitu, bila terdapat suatu penyakit tertentu yang mungkin membahayakan, maka segera bisa dokter tangani secepat mungkin
Nama | Dispepsia (Indigestion) |
Gejala Utama | Nyeri pada perut bagian atas, mual, heartburn, perut kembung |
Dokter Spesialis | Dokter spesialis penyakit dalam |
Penyebab Utama | GERD, gaya hidup, efek samping obat tertentu |
Diagnosis | Wawancara medis, pemeriksaan fisik, tes darah, tes H. Pylori, endoskopi |
Pengobatan | Pemberian obat, pemberian terapi psikologis untuk kasus tertentnu |
Pencegahan | Hindari makanan terlalu pedas, hindari makanan dengan asam tinggi |
Komplikasi | Perdarahan pada saluran cerna, kanker lambung, luka pada lambung |
Penyebab Dispepsia
Sering kali, kondisi ini diawali dengan pola hidup yang tidak sehat. Namun bisa juga dari riwayat genetik atau bahkan penggunaan obat-obatan. Berikut ini beberapa macam penyebab secara keseluruhan:
Faktor Gaya Hidup
Faktor gaya hidup (lifestyle) sehari-hari memiliki pengaruh yang besar terhadap dispepsia. Di antaranya meliputi:
- Kecemasan
- Stres dan depresi.
- Makanan terlalu cepat atau terlalu banyak.
- Tidur langsung setelah makan.
- Minum kafein terlalu banyak.
- Minum-minuman alkohol.
- Merokok
Kondisi Kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan tertentu juga dapat memengaruhi seseorang terkena kondisi ini. Contohnya:
- Gerd
- Gastroparesis
- Ulkus lambung.
- IBS (Irritable Bowel Syndrome).
- Kanker lambung.
- Kelainan pada pankreas.
Penggunaan Obat-Obatan
Obat-obatan seperti halnya OAINS (obat anti inflamasi non steroid) layaknya ibuprofen, aspirin, atau naproxen terbukti meningkatkan risiko seseorang terkena dispepsia.
Beberapa jenis antibiotik oral juga berpotensi serupa karena dapat mengiritasi saluran pencernaan.
Gejala Dispepsia
Mengutip dari laman WebMD, bahwa secara umum gejala dispepsia yang seringkali dialami banyak orang meliputi:
- Sensasi perih dan panas pada perut bagian atas.
- Mudah merasa kenyang ketika makan.
- Perut tidak nyaman dan mual setelah makan.
- Kembung dan sering bersendawa.
- Asam lambung naik (acid reflux).
- Regurgitasi (makanan yang telah dimakan kembali ke kerongkongan).
- Perut sering berbunyi kencang.
Cara Dokter Mendiagnosis
Dokter dapat mendiagnosis kondisi ini dengan menanyakan gejalanya hingga menanyakan gaya hidup termasuk riwayat penyakit dalam keluarganya. Selain itu, dokter juga akan melakukan serangkaian pemeriksaan seperti:
- Pemeriksaan fisik bagian perut atau dada.
- Tes darah.
- Endoskopi
- Tes H. Pylori.
Pencegahan Dispepsia
Jika Anda memang sering menderita kondisi ini, maka alangkah baiknya untuk melakukan upaya pencegahan seperti halnya:
- Hindari makanan terlalu pedas dan asam.
- Makan dalam porsi kecil tapi sering.
- Makan lebih santai dan kunyah hingga halus.
- Jangan langsung berbaring setelah makan.
- Hindari atau kurangi kopi, alkohol, dan minuman soft drink.
- Hentikan merokok.
- Jaga berat badan ideal.
- Kurangi stres dan lakukan relaksasi.
Pengobatan Dispepsia
Untuk kondisi yang ringan, biasanya perawatannya cukup melalui pemberian obat penetral asam lambung yang tersedia bebas di apotek seperti halnya antasida. Perubahan gaya hidup juga bisa menjadi faktor penting untuk proses kesembuhan. Jika memeriksakan ke dokter dokter mungkin akan memberikan obat berupa:
- PPI (proton pump inhibitor).
- H2 receptor antagonis.
- Prokinetics
Komplikasi
Kondisi ini jarang menimbulkan komplikasi. Namun, dalam kasus yang jarang, kondisi dispepsia yang parah dan terjadi kronis dapat mengakibatkan:
- Esophageal stricture (muncul jaringan luka pada pencernaan atas).
- Peritonitis (infeksi pada saluran pencernaan).
- Pyloric stenosis (iritasi kronis pada pylorus).
Kapan Harus ke Dokter?
Anda bisa mengunjungi dokter spesialis penyakit dalam apabila merasakan gejala di atas yang disertai dengan:
- Kesulitan menelan makanan.
- Darah di feses, atau feses hitam.
- Penurunan berat badan drastis.
- Berkeringat dingin.
- Nyeri dada hingga punggung dan leher.
- Kulit berwarna kekuningan.
- Nafas pendek-pendek.
Narasumber:
dr. Tolhas Banjarnahor, Sp. PD
Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Hospital Tangerang
Referensi:
- Indigestion (Dyspepsia). https://www.webmd.com/heartburn-gerd/indigestion-overview. Diakses pada 6 Maret 2025.
- https://www.nhs.uk/conditions/indigestion/pages/introduction.aspx/amp/. Diakses pada 6 Maret 2025.
- Why Do I Have Indigestion? https://www.healthline.com/health/indigestion#causes. Diakses pada 6 Maret 2025.
- Functional dyspepsia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554563/. Diakses pada 6 Maret 2025.
- Definition & facts of indigestion. https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/indigestion-dyspepsia/definition-facts. Diakses pada 6 Maret 2025.
- Disposal of unused medicines. https://www.fda.gov/drugs/safe-disposal-medicines/disposal-unused-medicines-what-you-should-know. Diakses pada 6 Maret 2025.
- Side effects: Antibiotics. https://www.nhs.uk/conditions/antibiotics/side-effects/. Diakses pada 6 Maret 2025.
- Symptoms and causes of indigestion. https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/indigestion-dyspepsia/symptoms-causes. Diakses pada 6 Maret 2025.