
Tumor memiliki banyak sekali jenisnya, salah satunya yaitu feokromositoma. Tumor ini menyerang kelenjar adrenal sehingga sering disebut juga sebagai paraganglioma adrenal. Lalu apakah tumor ini bersifat ganas atau kanker?
Feokromositoma umumnya bersifat jinak dan merupakan jenis tumor yang langka. Walau kerap terjadi pada usia 30 โ 50 tahun, namun siapa saja dapat terkena serangan penyakit ini. Yuk ketahui lebih mendalam seputar apa itu feokromositoma di bawah ini.
Apa Itu Feokromositoma?
Feokromositoma yaitu tumor langka yang berkembang pada kelenjar adrenal. Dalam tubuh kita, kelenjar adrenal merupakan sebuah jaringan yang terletak di atas ginjal. Fungsinya untuk menghasilkan hormon metabolisme, mengatur respons tubuh pada kondisi stres, serta untuk mengendalikan tekanan darah.
Perlu Anda ketahui, bahwa tumor ini dapat berkembang pada sel chromaffin yang terdapat pada bagian tengah kelenjar adrenal. Nah, sel ini berperan dalam menghasilkan hormon adrenalin dan noradrenalin yang berperan dalam mengatur kadar gula darah, denyut jantung, hingga tekanan darah.
Tumor ini dapat menyerang salah satu dari kelenjar tersebut atau bahkan keduanya. Apabila tidak mendapatkan perawatan yang optimal, maka bisa mengakibatkan masalah kardiovaskular, kerusakan kelenjar adrenal, hingga kondisi yang mengancam jiwa.
Umumnya, mereka yang terkena penyakit ini yaitu berada di usia antara 20 โ 50 tahun. Walau demikian, hampir semua usia berpotensi terkena penyakit ini. Dokter umumnya kana memberikan rekomendasi pengobatan berupa operasi untuk membantu pengangkatan tumor ini.
Sekitar 85 โ 95% kondisi ini tergolong sebagai tumor jinak. Walau ada yang bersifat kanker, namun pada feokromositoma tidak terdapat tingkatan stadium kanker. Berdasarkan jenisnya, maka kondisi ini dibagi menjadi feokromositoma:
- Lokal
- Regional
- Metastatik
- Berulang
Nama | Feokromositoma |
Gejalaย Utama | Tekananย darahย tinggi,ย denyutย jantungย meningkat |
Dokterย Spesialis | Dokterย spesialisย onkologi |
Penyebabย Utama | Belumย diketahuiย pastiย apaย penyebabnya |
Diagnosis | Pemeriksaanย fisik,ย wawancaraย medis,ย danย cekย tahapย lanjut |
Pengobatan | Operasi,ย kemoterapi,ย terapiย radiasi,ย iodineย isotopes. |
Pencegahan | Belumย adaย pencegahanย yangย efektif |
Komplikasi | Kardiomiopati,ย seranganย jantung |
Penyebab Feokromositoma
Belum pasti apa penyebab utama dari kondisi ini. Namun, ada beberapa hal yang berkaitan erat dengan feokromositoma seperti mutasi 10 gen berbeda, penyakit von Hippel Lindau, sindrom paraganglioma herediter, atau neurofibromatosis NF1.
Perlu Anda ketahui, bahwa tumor ini dapat berkembang pada sel chromaffin yang terdapat pada bagian tengah kelenjar adrenal. Nah, sel ini berperan dalam menghasilkan hormon adrenalin dan noradrenalin yang berperan dalam mengatur kadar gula darah, denyut jantung, mengatur respons ancaman, hingga mengontrol tekanan darah.
Jadi, ketika tumor tumbuh pada sel tersebut, maka dapat mengakibat sekresi atau pengeluaran hormon ini berlebihan. Akibatnya, membuat seseorang bereaksi cepat, denyut jantung meningkat, hingga tekanan darah yang juga meningkat.
Beberapa faktor lain yang bisa memicu kondisi serupa yaitu karena:
- Stres dan kecemasan.
- Aktivitas fisik yang tinggi.
- Proses pembedahan.
- Proses pembiusan.
- Perubahan posisi tubuh.
- Konsumsi obat tertentu.
- Konsumsi makanan kaya tiramin.
Gejala Feokromositoma
Dalam beberapa kasus, penyakit ini tidak menimbulkan gejala tertentu karena tumor tidak mengeluarkan noradrelin maupun adrenalin. Namun, saat tumor menghasilkan sekresi hormon adrenalin atau pun noradrenalin, maka akan mengakibatkan gejala yang tertentu yang signifikan. Beberapa di antaranya yaitu berupa:
Gejala Umum
- Sakit kepala.
- Gemetar
- Tekanan darah tinggi.
- Keringat berlebih.
- Jantung berdebar kencang.
Gejala yang Jarang Terjadi
- Diare
- Nyeri dada.
- Nyeri perut.
- Pucat
- Sembelit
- Mual
- Muntah
- Serangan panik.
- Hipotensi ortostatik.
- Gangguan penglihatan.
- Berat badan turun.
Cara Dokter Mendiagnosis
Menurut informasi dari Medicalnewstoday, bahwa untuk mendiagnosis terhadap feokromositoma ini terbilang sulit. Hal ini karena penyakit ini tergolong sebagai penyakit langka dan juga setiap penderita umumnya memiliki gejala yang berbeda-beda.
Umumnya, dokter akan melakukan wawancara medis sekaligus mengonfirmasi apakah seseorang mengalami penyakit ini atau tidak melalui gejala yang muncul seperti:
- Tekanan darah tinggi yang konstan.
- Sakit kepala diiringi berkeringat dan detak jantung tak beraturan.
- Adrenal incidentaloma (tumor adrenal)
Apabila pasien diketahui mengalami beberapa hal di atas, maka akan lanjut ke tahapan pemeriksaan fisik dan lanjutan seperti:
- Tes darah.
- Tes urine.
- MRI scan.
- CT scan.
- Tes genetik.
Pencegahan Feokromositoma
Belum ada metode pencegahan untuk penyakit ini mengingat penyebabnya saja belum pasti. Namun, jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, maka segera periksakan diri ke dokter sehingga segera mendapatkan perawatan yang optimal.
Pengobatan Feokromositoma
Umumnya, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan pengobatan melalui operasi. Jenis operasi yang dokter sering sarankan yaitu laparoskopi sehingga tidak menimbulkan risiko yang terlalu besar.
Karena sebagian besar pheochromocytomasย merupakan tipe tumor jinak, maka setelah operasi umumnya gejala akan menghilang. Namun, dokter mungkin akan memberikan beberapa rekomendasi perawatan seperti:
- Kemoterapi
- Terapi radiasi.
- Iodine isotopes (jika tumor ganas).
- Operasi pada bagian lain.
Komplikasi
Walaupun sebagian besar kondisi ini tidak mengakibatkan komplikasi tertentu, namun jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat maka dapat menimbulkan beragam jenis komplikasi membahayakan. Contohnya yaitu:
- Kardiomiopati.
- Pulmonary edema (penumpukan cairan pada paru-paru).
- Serangan jantung.
- Pendarahan pada otak.
Kapan Harus ke Dokter?
Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter spesialis onkologi apabila mengalami gejala ini. Dengan melakukan pemeriksaan sedini mungkin, maka risiko terkena komplikasi dapat berkurang.
Narasumber:
Spesiais Penyakit Dalam Subspesialis Hemato Onkologi Medik
Primaya Hospital Semarang
Referensi:
- Medical management of pheochromocytoma. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3230088/. Diakses pada 04 November 2024.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pheochromocytoma/symptoms-causes/syc-20355367. Diakses pada 04 November 2024.
- https://medlineplus.gov/pheochromocytoma.html. Diakses pada 04 November 2024.
- Pheochromocytoma and paraganglioma. https://academic.oup.com/jcem/article/99/6/1915/2537399/Pheochromocytoma-and-Paraganglioma-An-Endocrine. Diakses pada 04 November 2024.
- https://rarediseases.org/rare-diseases/pheochromocytoma. Diakses pada 04 November 2024.