Jenis – Jenis Autoimun, Kenali Gejalanya

Dalam sistem imun atau kekebalan tubuh, terdapat semacam pasukan yang terdiri atas sel darah putih yang bertugas melawan serangan dari luar seperti virus atau bakteri yang bisa menyebabkan infeksi atau penyakit. Pasukan ini terlatih untuk mengenali bagian dari tubuh sendiri yang dilindungi. Namun, pada beberapa orang, sistem ini mengalami gangguan sehingga pasukan sel darah putih tersebut justru menyerang jaringan atau organ sendiri atau disebut autoimun.

Terdapat lebih dari 80 jenis autoimun yang telah diketahui dengan gejala berlainan. Jenis autoimun yang dialami seseorang bergantung pada bagian tubuh yang diserang oleh sistem imun sendiri. Kesadaran akan masalah kesehatan ini penting untuk ditingkatkan.

Menurut studi yang diterbitkan di jurnal Lancet terhadap 22 juta orang di Inggris Raya pada 2023, gangguan autoimun mempengaruhi 1 dari 10 individu. Selain itu, beberapa jenis autoimun, seperti diabetes tipe 1, dilaporkan meningkat dalam beberapa dekade. Hal ini menimbulkan pertanyaan ihwal apakah insiden gangguan autoimun secara keseluruhan juga meningkat yang mungkin disebabkan oleh faktor lingkungan dan perubahan perilaku.

Ketika mengalami gangguan autoimun, sistem kekebalan tubuh tak dapat membedakan jaringan tubuh yang normal dan antigen yang berpotensi membahayakan. Walhasil, tubuh justru menyerang dan menghancurkan jaringan yang sehat itu.

Jenis dan Gejala Autoimun

Seseorang bisa mengalami satu atau lebih jenis autoimun di waktu yang sama. Jaringan atau organ yang terpengaruh pun bisa lebih dari satu jenis. Bagian tubuh yang kerap terpengaruh autoimun meliputi:

• Pembuluh darah
• Jaringan ikat
• Kelenjar endokrin, seperti tiroid dan pankreas
• Persendian
• Otot
• Kulit
• Sel darah merah

Berikut ini sejumlah jenis autoimun yang umum beserta gejalanya:

Lupus Eritematosus Sistemik

Jenis autoimun ini juga kerap disebut lupus saja. Gangguan autoimun ini bersifat kompleks dan sukar terdeteksi karena bisa mempengaruhi berbagai bagian tubuh sekaligus dan gejalanya mirip dengan penyakit lain. Gejala lupus antara lain:

• Ruam kulit yang muncul atau memburuk akibat paparan sinar matahari, termasuk ruam yang berbentuk seperti kupu-kupu pada wajah
• Persendian dan otot terasa nyeri, khususnya pada tangan dan lutut
• Kelelahan ekstrem
• Demam tanpa penyebab jelas
• Gangguan ginjal

Gejala ini bisa timbul-tenggelam dan kambuhan. Kadang pasien merasa baikan selama beberapa waktu, tapi kemudian gejala muncul lagi.

Diabetes Tipe 1

Ini jenis diabetes yang ditandai dengan rusaknya sel-sel beta penghasil insulin dalam pankreas. Insulin adalah hormon yang berperan penting dalam pengaturan kadar gula darah. Jika produksi insulin tak memadai, kadar gula darah bisa meningkat dan berpotensi fatal. Gejala diabetes tipe 1 mencakup:

• Kerap buang air kecil
• Kehausan dan kelaparan terus-menerus
• Berat badan menurun tanpa direncanakan
• Kelelahan berkepanjangan
• Gangguan penglihatan

Selain penggunaan insulin, pemantauan gula darah secara berkala dan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat penting dalam penanganan jenis autoimun ini.

Artritis Reumatoid

Dalam jenis autoimun ini, sistem kekebalan tubuh menyerang sendi sehingga memicu rasa nyeri, peradangan, hingga kerusakan sendi. Artritis reumatoid lebih sering dijumpai pada perempuan ketimbang laki-laki. Gejalanya termasuk:

Trending

Bronkitis: Penyebab, Mencegah dan Mengatasi

• Area sendi terasa nyeri, membengkak, dan tampak kemerahan
• Sendi terasa kaku terutama saat pagi
• Penurunan berat badan tanpa disengaja
• Kelelahan yang konstan
• Nyeri otot

Penanganan artritis reumatoid melibatkan penggunaan obat-obatan untuk meredakan gejala serta terapi fisik demi mempertahankan kualitas hidup pasien.

Penyakit Celiac

Jenis autoimun ini terjadi karena reaksi sistem imun terhadap gluten, yakni protein yang antara lain terdapat dalam gandum dan jelai. Tatkala orang yang mengidap penyakit ini mengonsumsi gluten, sistem imun akan bereaksi dengan merusak lapisan usus kecil hingga memicu berbagai gejala dan menyebabkan penyerapan nutrisi bermasalah. Gejala penyakit celiac mencakup:

• Gangguan pencernaan, antara lain sembelit, diare, dan perut kembung
• Ruam kulit
• Kelelahan kronis
• Berat badan turun tanpa rencana

Sebagai bagian dari pengobatan, pasien penyakit celiac mesti menghindari konsumsi gluten seumur hidup.

Multiple Sclerosis

Dalam gangguan autoimun ini, sistem kekebalan tubuh menargetkan lapisan pelindung saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Akibatnya, sistem saraf terganggu dan menimbulkan berbagai gejala, seperti:

• Kehilangan keseimbangan dan koordinasi
• Kelemahan otot, terutama pada satu sisi tubuh atau tangan dan kaki
• Kesemutan atau mati rasa pada berbagai bagian tubuh
• Masalah penglihatan
• Kelelahan ekstrem
• Gangguan kognitif, seperti sulit memfokuskan perhatian serta kesulitan mengingat dan memproses informasi
• Gangguan sistem saraf, misalnya kesulitan menelan dan berbicara

Psoriasis

Psoriasis adalah jenis autoimun yang mempengaruhi kulit. Pada orang yang mengalami gangguan autoimun ini, kulitnya akan mengalami peradangan dan terjadi regenerasi kulit yang terlalu cepat. Kulit di berbagai area tubuh bisa terpengaruh kondisi ini, dari kepala hingga kaki. Gejalanya meliputi:

• Bercak tebal, kemerahan, dan bersisik pada kulit yang terasa gatal atau sakit, khususnya bila mengalami gesekan atau pecah
• Bintik-bintik kecil kemerahan dan bersisik di seluruh tubuh, terutama pada anak-anak
• Gejala kulit lain seperti kulit kering, pecah, pecah, dan sensitif terhadap iritasi

Jenis-jenis autoimun di atas bisa menyebabkan kerusakan jaringan tubuh, pertumbuhan organ yang abnormal, hingga perubahan fungsi organ. Karena itu, penting untuk segera menjalani pemeriksaan dan perawatan medis bila ada dugaan mengalami gangguan autoimun.

Narasumber :

dr. Ika Wulan Yuliani, Sp. PD-KR

Spsialis Penyakit Dalam

Primaya Hospital Bekasi Barat