• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Kenali Gejala Malaria, Salah Satu Penyakit Mematikan di Dunia

Malaria masih sebagai ancaman terhadap status kesehatan masyarakat terutama pada masyarakat yang hidup di daerah terpencil. Hal ini tercermin dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor: 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015 – 2019 dimana malaria termasuk penyakit prioritas yang perlu ditanggulangi dan di RPJMN IV tahun 2020-2024 juga disebutkan bahwa prevalensi penyakit menular utama, salah satunya malaria masih tinggi disertai dengan ancaman emerging disease akibat tingginya mobilitas penduduk sehingga berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat.

Tahun 2022 didapatkan sebanyak 249 juta kasus malaria di 85 negara berdasarkan data WHO. Sebanyak 608.000 orang meninggal dunia. Berdasarkan hal tersebut sangat penting untuk mengenali gejala pada malaria dan mengobati malaria secara tepat.

buat jani dokter primaya

Hari malaria sedunia ditetapkan pada tanggal 25 April, yang bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan tenaga medis terhadap penyakit malaria. Indonesia juga berharap dapat bebas dari malaria pada tahun 2030.

Pengertian Malaria

Malaria

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit dari kelompok Plasmodium. Penularannya sendiri melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Umumnya, Malaria mengakibatkan gejala seperti sakit kepala, demam, menggigil, dan nyeri otot.

Penyebab Malaria adalah parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Dikenal 5 (lima) macam spesies yang menginfeksi manusia yaitu: Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae dan Plasmodium knowlesi.

Awalnya, parasit akan hingga di organ hati. Setelah itu baru menyebar ke seluruh tubuh dan menyerang sel darah merah dari penderita dalam waktu 7 – 30 hari. Bahkan, bagi mereka yang sebelumnya mengonsumsi obat anti malaria, gejala baru muncul beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan.

Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya infeksi malaria seperti:

  • Riwayat perjalanan ke endemik malaria
  • Tinggal di daerah sub tropis atau tropis

    Penyebab Malaria

    Penyakit ini merupakan akibat dari infeksi parasit malaria yaitu Plasmodium. Nah, parasit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk. Sejatinya, ada banyak jenis parasit tipe ini namun hanya ada 5 yang dapat menginfeksi manusia. Beberapa di antaranya meliputi:

    • Malaria tropika. Penyebabnya yaitu Plasmodium falciparum
    • Malaria kuartana. Penyebabnya yaitu Plasmodium malariae
    • Malaria tertiana. Penyebabnya yaitu Plasmodium vivax
    • Malaria ovale. Penyebabnya yaitu Plasmodium ovale
    • Malaria knowlesi. Penyebabnya yaitu Plasmodium knowlesi
    Baca Juga:  Apa itu Poliuria? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Gejala Malaria

    Malaria

    Pada malaria demam merupakan gejala utama. Pada permulaan sakit, dapat dijumpai demam yang tidak teratur. Sifat demam didahului oleh menggigil lalu demam tinggi kemudian berkeringat banyak. Gejala lain yang dapat ditemukan seperti nyeri kepala, mual, muntah, diare, pegal-pegal, dan nyeri otot. Pada orang-orang yang tinggal di daerah endemis gejala klasik tidak selalu ditemukan.

    Diagnosa

    Semakin cepat dalam mendiagnosa, maka semakin cepat pula pasien dapat pulih dari malaria. Bila kondisinya belum terlalu parah, maka penyakit ini mudah sembuh dengan mengonsumsi obat anti malaria.

    Bila seseorang sebelumnya pernah mengonsumsi obat anti malaria lalu terinfeksi, maka gejalanya mungkin baru muncul hingga 12 bulan sejak awal infeksi. Jadi, walaupun parasit telah ada di tubuh penderita, namun tidak ada gejala yang terasa.

    Oleh karena itu, lebih baik untuk segera menghubungi dokter atau petugas kesehatan apabila dalam 12 bulan terakhir mengunjungi tempat endemik malaria.

    Dalam mendiagnosa, dokter akan menanyakan apa saja gejala yang terasa sekaligus riwayat perjalanan yang Anda lakukan baru-baru ini. Bisa dicuragi malaria, maka dokter akan melakukan beberapa tes yang meliputi:

    • Hitung darah lengkap (untuk anemis)
    • RDT test (Rapid Diagnostic Testing)
    • Pemeriksaan dengan mikroskopik sediaan darah

    Komplikasi

    Tanpa penanganan yang tepat, malaria dapat mengakibatkan beberapa komplikasi ringan hingga serius seperti:

    • Anemia berat (kekurangan oksigen dalam darah)
    • Demam kuning (kulit dan mata menguning)
    • Gagal ginjal
    • Kebingungan mental
    • Kejang
    • Koma
    • Kematian
    • Asidosis

    Pencegahan

    Baca Juga:  Pemeriksaan Asam Urat dan Ketahui Kadar Normalnya

    Pencegahan malaria dapat dilakukan dengan pemberian obat sebelum mengunjungi area endemis malaria.

    Prinsip pencegahan malaria adalah :
    (A) Awareness Kewaspadaan terhadap risiko malaria

    (B) Bites prevention Mencegah gigitan nyamuk

    (C) Chemoprophylaxis Pemberian obat untuk pencegaj\han

    (D) Diagnosis dan pengobatan yang tepat

    Meskipun upaya pencegahan (A, B dan C) telah dilakukan, risiko tertular malaria masih mungkin terjadi. Oleh karena itu jika muncul gejala malaria segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan untuk memastikan apakah tertular atau tidak.

    Pengobatan

    Pengobatan malaria yang dianjurkan saat ini menggunakan DHP dan Primakuin. Pemberian kombinasi ini untuk meningkatkan efektifitas dan mencegah resistensi.

    Pada penderita rawat jalan evaluasi pengobatan dilakukan pada hari ke 3, 7, 14, 21 dan 28 dengan pemeriksaan klinis dan sediaan darah secara mikroskopis. Apabila terdapat perburukan gejala klinis selama masa pengobatan dan evaluasi, penderita segera dianjurkan datang kembali tanpa menunggu jadwal tersebut diatas.

    Kapan Harus ke Dokter?

    Kunjungi sesegera mungkin dokter spesialis penyakit dalam atau spesialis saraf apabila Anda mengalami gejala seperti berikut:

    • Kejang-kejang
    • Demam tinggi
    • Penurunan kesadaran
    • Demam berkepanjangan

    Tanpa perawatan yang tepat, malaria dapat mengancam nyawa. Dengan perawatan, maka gejala malaria dapat hilang mulai dari 2 – 4 minggu hingga tubuh sepenuhnya bebas dari parasit.

    Narasumber:

    dr. Nur Asicha, Sp. PD

    Spesialis Penyakit Dalam

    Primaya Hospital Bekasi Barat

    Referensi:

    • About malaria.https://www.cdc.gov/malaria/about/index.html. Diakses pada 10 Januari 2024.
    • Malaria. https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/malaria. Diakses pada 10 Januari 2024.
    • CDC malaria maps. https://www.cdc.gov/malaria/map. Diakses pada 10 Januari 2024.
    • World malaria report 2021. https://www.who.int/publications/i/item/9789240040496. Diakses pada 10 Januari 2024.
    • Cerebral malaria: A vasculopathy.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2832128/. Diakses pada 10 Januari 2024.
    • Malaria. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs094/en. Diakses pada 10 Januari 2024.
    • Malaria. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551711/. Diakses pada 10 Januari 2024.
    • Malaria. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/malaria/symptoms-causes/syc-20351184. Diakses pada 10 Januari 2024.
    • Malaria. https://www.cdc.gov/parasites/malaria/index.html. Diakses pada 10 Januari 2024.
    • Overvierw: Malaria. https://www.nhs.uk/conditions/malaria/. Diakses pada 10 Januari 2024.
    • Antimalarials. https://www.nhs.uk/conditions/malaria/treatment/. Diakses pada 10 Januari 2024.
    Share to :

    Buat Janji Dokter

    Promo

    Login to your account below

    Fill the forms bellow to register

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Select an available coupon below