• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Mengenal Penyakit Hashimoto: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Penyakit Hashimoto adalah salah satu jenis gangguan autoimun yang mempengaruhi kelenjar tiroid. Pada orang yang mengalami penyakit ini, sistem kekebalan tubuhnya tidak dapat berfungsi dengan baik dalam menangkal sumber penyakit dari luar tubuh. Sebaliknya, sistem imun tubuh justru menyerang kelenjar tiroid yang menyebabkan gangguan pada sistem endokrin dan berpotensi menimbulkan berbagai komplikasi yang membahayakan.

Mengenal Penyakit Hashimoto

Penyakit Hashimoto gangguan autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid. Penyakit ini juga dikenal sebagai tiroiditis Hashimoto. Tiroid adalah kelenjar berbentuk seperti kupu-kupu yang berada di pangkal leher. Kelenjar tiroid memiliki peran vital dalam sistem endokrin yang berfungsi mengatur metabolisme tubuh, sistem saraf, kardiovaskular, produksi energi, dan sistem tubuh lain yang penting.

buat jani dokter primaya

Ketika seseorang mengalami penyakit Hashimoto, terdapat sel-sel darah putih atau limfosit di dalam jaringan tiroid. Limfosit berfungsi membantu tubuh melawan infeksi atau penyakit. Karena sistem imun keliru mengenali jaringan tiroid sebagai benda asing, terjadi peradangan pada kelenjar tiroid sebagai respons dari limfosit.

Akibatnya, kemampuan kelenjar tiroid dalam memproduksi hormon tiroid berkurang atau terjadi hipotiroidisme. Seiring dengan waktu, fungsi kelenjar tiroid pun menurun dan kurang aktif sehingga banyak fungsi tubuh melambat. Menurut Mayo Clinic, penyakit Hashimoto bisa terjadi pada siapa pun, tapi paling sering didapati pada perempuan berusia separuh baya.

Penyakit Hashimoto

Gejala

Penyakit Hashimoto umumnya berkembang sangat lambat dari tahun ke tahun. Itu berarti gejalanya tidak langsung muncul walau antibodi tiroid terdeteksi dalam tes darah. Gejala yang utama adalah pembengkakan kelenjar tiroid yang membuat leher tampak membesar. Gejala lain yang biasanya muncul meliputi gejala hipotiroid, termasuk:

  • Mudah lelah atau kelelahan berlebihan
  • Berat badan meningkat tanpa penyebab jelas
  • Sulit buang air besar
  • Lebih sensitif terhadap dingin
  • Kulit kering
  • Rambut rontok
  • Nyeri otot
  • Menstruasi tidak teratur atau keluar banyak darah
  • Suasana hati berubah-ubah
  • Detak jantung lambat
Baca Juga:  Cara Mengobati Sariawan di Lidah

Penyebab

Para peneliti belum dapat memastikan apa penyebab penyakit Hashimoto. Namun penyakit ini umum dijumpai pada orang yang anggota keluarganya memiliki penyakit tersebut atau gangguan autoimun lainnya. Artinya, penyakit ini bisa jadi diwariskan dari generasi di atasnya atau riwayat keluarga. Sejumlah faktor yang mungkin berperan dalam kemunculan penyakit ini antara lain:

  • Genetik
  • Infeksi virus, seperti hepatitis C
  • Paparan radiasi
  • Efek obat-obatan yang digunakan untuk menangani masalah kesehatan mental
  • Efek obat mengandung yodium yang digunakan untuk mengatasi gangguan irama detak jantung

Cara Dokter Mendiagnosis

Biasanya dokter dapat mendiagnosis penyakit Hashimoto dengan kombinasi pemeriksaan fisik, tes darah untuk mengukur kadar hormon tiroid (TSH, T4, T3), serta tes untuk mengidentifikasi antibodi yang menyerang kelenjar tiroid (antibodi anti-TPO dan anti-Tg). Diagnosis umumnya bisa ditegakkan ketika ada gejala hipotiroidisme dan hasil tes darah menunjukkan kelenjar tiroid kurang aktif baik dengan tingkat hormon tiroid rendah maupun tidak.

Selain itu, ada pembengkakan kelenjar tiroid dan kadar antibodi tiroid meningkat. Kadang dokter perlu melakukan prosedur ultrasonografi/sonogram untuk melihat tanda-tanda peradangan pada kelenjar tiroid.

Penyakit Hashimoto juga bisa didiagnosis meski tak ada gejala. Sebab, berdasarkan tes, bisa diketahui seberapa tinggi kadar antibodi tiroid yang menunjukkan jumlah sel darah putih di kelenjar tiroid.

Cara Mengatasi

Belum ada obat untuk menyembuhkan pasien penyakit Hashimoto. Tujuan utama penanganan penyakit ini adalah mengendalikan gejala, menjaga kadar hormon tiroid di kisaran normal, serta mencegah komplikasi. Caranya antara lain:

  • Obat-obatan imunosupresan untuk mengurangi aktivitas sistem imun yang menyerang kelenjar tiroid
  • Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, termasuk menerapkan pola makan gizi seimbang, rutin berolahraga, mengelola stres, dan menghindari paparan zat beracun
  • Terapi hormon pengganti untuk menggantikan hormon yang kurang diproduksi oleh kelenjar tiroid
Baca Juga:  Gegar Otak: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

Komplikasi

Penyakit Hashimoto yang tak mendapat perawatan tepat bisa berkembang menjadi hipotiroidisme dan memicu beragam komplikasi, seperti:

  • Kadar kolesterol tinggi
  • Penyakit jantung, termasuk gagal jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Myxedema, yakni penyakit langka yang ditandai dengan melambatnya fungsi tubuh hingga dapat mengancam jiwa
  • Masalah kehamilan

Pencegahan

Tidak ada cara pasti untuk mencegah penyakit Hashimoto. Namun sederet cara berikut ini bisa membantu menekan risiko atau memperlambat laju perkembangan penyakit:

  • Menerapkan pola makan gizi seimbang yang kaya nutrisi
  • Menghindari paparan zat beracun, termasuk asap rokok
  • Mengendalikan stres dengan teknik relaksasi, meditasi, atau olahraga

Mengelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi, olahraga, meditasi, atau terapi kognitif perilaku.

Kapan Harus ke Dokter?

Tanda dan gejala penyakit Hashimoto bisa bervariasi dan mirip dengan penyakit lain. Ada beragam kondisi lain yang bisa memicu gejala seperti penyakit Hashimoto. Karena itu, bila ada dugaan gejala yang disebabkan oleh gangguan autoimun ini, penting untuk selekasnya mendatangi dokter agar lebih cepat mendapat diagnosis yang akurat dan memulai perawatan yang diperlukan.

Narasumber:

dr. Fathurrahman Andiyoga, Sp. PD

Spesialis Penyakit Dalam

Primaya Hospital Depok

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.