
Penyakit tiroid adalah salah satu kondisi kesehatan yang sering terabaikan meski dampaknya terhadap kualitas hidup seseorang terbilang signifikan. Kelenjar tiroid berperan penting mengatur berbagai fungsi tubuh melalui produksi hormon. Ketika ada gejala gangguan, pemeriksaan tiroid diperlukan untuk menegakkan diagnosis dan merumuskan langkah pengobatan yang tepat.
Apa Itu Tiroid
Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher bawah. Meski ukurannya mungil dengan berat hanya 20-60 gram, perannya bagi tubuh sangatlah vital. Tiroid merupakan bagian dari sistem endokrin, yaitu sistem kelenjar yang memproduksi hormon. Fungsi utamanya adalah menghasilkan hormon tiroid yang mengatur kecepatan metabolisme tubuh.
Ada sebuah mekanisme tersendiri yang mengendalikan produksi hormon tiroid. Jika kadar hormon tiroid dalam darah rendah, kelenjar pituitari di otak akan melepas lebih banyak hormon perangsang untuk “memerintahkan” tiroid bekerja lebih keras. Sebaliknya, jika kadar hormon tiroid sudah cukup atau terlalu tinggi, produksi hormon perangsang akan dikurangi. Keseimbangan inilah yang menjadi kunci kesehatan tubuh dan mempengaruhi segalanya, dari detak jantung, suhu tubuh, pencernaan, hingga suasana hati dan tingkat energi.
Apa Itu Penyakit Tiroid?
Penyakit tiroid mengacu pada kondisi medis yang terjadi ketika kelenjar tiroid tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Misalnya saat tiroid memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon. Secara global, penyakit tiroid adalah salah satu gangguan endokrin yang paling umum dan mempengaruhi jutaan orang dengan prevalensi lebih tinggi pada perempuan dibanding laki-laki.
Menurut American Thyroid Association, perempuan lima hingga delapan kali lebih mungkin mengalami penyakit tiroid daripada laki-laki. Secara garis besar, penyakit tiroid terbagi menjadi dua kategori utama:
- Hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif): terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh.
- Hipotiroidisme (tiroid kurang aktif): ini adalah kondisi sebaliknya, ketika kelenjar tiroid tidak mampu memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang cukup.
Selain dua kondisi utama tersebut, ada gangguan tiroid seperti penyakit gondok (pembesaran kelenjar tiroid), nodul tiroid (benjolan pada tiroid), dan kanker tiroid. Penyebab penyakit tiroid ini bisa bermacam-macam, dari gangguan autoimun, kekurangan/kelebihan yodium, paparan zat kimia, perubahan hormon seperti saat hamil, genetik, infeksi virus/bakteri, konsumsi obat-obatan tertentu, serta stres kronis.
Gejala Penyakit Tiroid
Salah satu tantangan terbesar dalam mendeteksi penyakit tiroid adalah gejalanya yang kerap tidak spesifik dan menyerupai kondisi lain. Gejala ini dipengaruhi jenis ganguan yang dialami apakah hipertiroidisme atau Hipotiroidisme.
Gejala Hipertiroidisme
Ketika tubuh menampung terlampau banyak hormon tiroid, semua sistem seakan-akan bekerja ekstrakeras. Gejalanya:
- Penurunan berat badan drastis meski nafsu makan meningkat.
- Jantung berdebar-debar atau detak jantung tidak teratur.
- Perasaan cemas, gelisah, dan mudah tersinggung.
- Tangan gemetar (tremor).
- Sering merasa kepanasan dan berkeringat lebih banyak.
- Kelelahan dan kelemahan otot.
- Kesulitan tidur (insomnia).
- Diare atau frekuensi buang air besar meningkat.
- Rambut rontok dan menipis.
- Perubahan siklus menstruasi pada perempuan.
- Pada penyakit Graves, bisa muncul gejala mata menonjol (eksoftalmus).
Gejala Hipotiroidisme
Di sisi lain, saat tubuh kekurangan hormon tiroid, semua proses melambat. Gejalanya:
- Kelelahan ekstrem dan kurang energi.
- Kenaikan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
- Sangat sensitif terhadap suhu dingin.
- Kulit kering, kasar, dan rambut rontok.
- Sembelit (konstipasi).
- Suara menjadi serak.
- Nyeri otot dan sendi.
- Depresi dan kesulitan berkonsentrasi atau “kabut otak”.
- Siklus menstruasi menjadi berat atau tidak teratur pada perempuan.
Diagnosis Penyakit Tiroid:
Karena gejalanya yang sangat bervariasi, pemeriksaan tiroid mesti dilakukan dengan saksama. Diagnosis tak bisa mengacu pada keluhan pasien semata. Diperlukan serangkaian pemeriksaan tiroid untuk memastikan diagnosis yang akurat. Di antaranya:
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien dan keluarga serta gejala yang dirasakan. Dokter juga akan memeriksa kondisi fisik leher untuk merasakan apakah ada pembesaran kelenjar tiroid (gondok) atau benjolan (nodul).
Tes Darah
Ini langkah paling krusial dalam diagnosis. Tes yang dilakukan meliputi:
- Tes hormon perangsang tiroid atau thyroid stimulating hormone(THS) yang dari hasilnya bisa diketahui apakah ada hipotiroidisme atau hipertiroidisme.
- Pengukuran kadar hormon tiroid T4 yang aktif dan siap digunakan tubuh. Tes ini membantu mengkonfirmasi diagnosis setelah hasil TSH abnormal.
- Pengukuran kadar hormon tiroid T3 untuk mendiagnosis hipertiroidisme.
- Tes antibodi tiroid untuk mencari penyebab autoimun jika ada indikasinya.
- Tes pencitraan seperti USG jika ditemukan benjolan atau pembesaran pada tiroid.
- Biopsi bila hasil pencitraan menunjukkan hasil yang mencurigakan.
Pengobatan Penyakit Tiroid
Ada berbagai cara pengobatan penyakit tiroid yang sangat bergantung pada jenis dan penyebabnya. Tujuan pengobatan adalah mengembalikan kadar hormon tiroid ke level normal dan meredakan gejala.
Pengobatan hipotiroidisme
Cara utama menangani tiroid yang kurang aktif adalah terapi penggantian hormon. Dalam terapi, pasien diberi obat levothyroxine yang berisi hormon T4 sintetis yang identik dengan hormon yang diproduksi tiroid. Terapi ini bisa berlangsung seumur hidup sesuai dengan kondisi pasien.
Pengobatan hipertiroidisme
Penanganan tiroid yang terlalu aktif lebih rumit dan terdapat beberapa pilihan, tergantung penyebab, usia pasien, dan kondisi kesehatan lainnya.
- Obat antitiroid seperti methimazole dan propylthiouracilyang dapat menghambat kemampuan tiroid memproduksi hormon baru. Methimazoleย umumnya menjadi pilihan utama, kecuali pada trimester pertama kehamilan.
- Terapi iodine radioaktif berupa pemberian obat yang mengandung iodine-131 untuk menurunkan produksi hormon dari kelenjar tiroid.
- Pembedahan (tiroidektomi) berupa pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid yang biasanya menjadi pilihan bila terdapat gondok sangat besar yang menyebabkan kesulitan menelan atau bernapas, ada dugaan atau kepastian kanker tiroid, pasien tidak bisa menggunakan obat antitiroid, atau pasien dalam kondisi hamil. Setelah tiroidektomi total, pasien biasanya harus mengonsumsi levothyroxineseumur hidup untuk menggantikan fungsi tiroid.
Penyakit tiroid adalah kondisi kronis yang memerlukan manajemen seumur hidup. Pemeriksaan tiroid dan diagnosis serta penanganan yang tepat sangatlah penting untuk mencegah komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, hingga kematian. Bila ada gejala yang mengarah ke gangguan tiroid, jangan ragu untuk segera mendatangi dokter.
Narasumber:
dr. Kathi Swaputri Kancana, Sp.PD
Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Hospital Bekasi Utara
Referensi:
- American Thyroid Association. https://www.thyroid.org/media-main/press-room/. Diakses 20 Juni 2025
- Socio demographic wise risk assessment of thyroid function abnormalities in far western region of Nepal: A hospital based descriptive study. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4027277/. Diakses 20 Juni 2025
- Thyroid Disease. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8541-thyroid-disease. Diakses 20 Juni 2025
- Pathophysiology and Diagnosis of Thyroid Disease. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK221541/. Diakses 20 Juni 2025
- Thyroid Disorders. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/disorders-of-the-thyroid. Diakses 20 Juni 2025
- Thyroid Diseases. https://medlineplus.gov/thyroiddiseases.html. Diakses 20 Juni 2025
- Thyroid Problems. https://www.webmd.com/women/understanding-thyroid-problems-basics. Diakses 20 Juni 2025
- Thyroid Conditions in Women: Symptoms, Treatment and Care. https://www.brownhealth.org/be-well/thyroid-conditions-women-symptoms-treatment-and-care. Diakses 20 Juni 2025