Dokter Dara Deanita yang merupakan dokter umum dari Primaya Hospital Bekasi menjelaskan mengenai ragam diabetes mellitus dengan mengkalsifikasikannya menjadi:
Ragam Diabetes Mellitus berdasarkan ketergantungan terhadap insulin
1) Tipe tergantung insulin (DMTI/IDDM)
Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM) adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa. Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan dengan diet maupun olah raga. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal. Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling awal sekalipun adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian.
2) Tipe tak tergantung insulin (DMTTI/NIDDM)
Non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM) merupakan tipe diabetes melitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen. Pada NIDDM ditemukan ekspresi SGLT1 yang tinggi, rasio RBP4 dan hormon resistin yang tinggi, peningkatan laju metabolisme glikogenolisis dan glukoneogenesis pada hati, penurunan laju reaksi oksidasi dan peningkatan laju reaksi esterifikasi pada hati. Diabetes melitus tipe 2 dapat dicegah atau diperlambat munculnya dengan mengembangkan Pola Hidup Sehat:
- Pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah
- Olahraga 3 kali dalam seminggu, masing-masing setidaknya 20 menit
- Jaga berat badan ideal
- Menghindari rokok
- Mengurangi asupan alkohol
Ragam Diabetes Mellitus: Diabetes Kehamilan (GDM)
Diabetes melitus gestasional (GDM) adalah diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya. Diabetes melitus pada kehamilan terjadi di sekitar 2โ5% dari semua kehamilan. GDM bersifat temporer dan dapat meningkat maupun menghilang setelah melahirkan. GDM dapat disembuhkan, namun memerlukan pengawasan medis yang cermat selama masa kehamilan. Meskipun GDM bersifat sementara, bila tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan kesehatan janin maupun sang ibu. Risiko yang dapat dialami oleh bayi meliputi makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit jantung bawaan dan kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka. Peningkatan hormon insulin janin dapat menghambat produksi surfaktan janin dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan. Hyperbilirubinemia dapat terjadi akibat kerusakan sel darah merah. Pada kasus yang parah, kematian sebelum kelahiran dapat terjadi, paling umum terjadi sebagai akibat dari perfusi plasenta yang buruk karena kerusakan vaskular.
Dokter Dara Deanita selaku dokter umum Primaya Hospital Bekasi juga menjelaskan faktor risiko terkena diabetes antara lain:
- Riwayat Keluarga
- Obesitas Atau Kegemukan
- Usia Yang Semakin Bertambah
Gejala diabetes mellitus
- Sering buang air kecil
- Mudah lapar dan haus
- Berat badan menurun
- Luka sulit sembuh
- Impoten
- Kesemutan
Dikatakan menderita Diabetes Mellitus apabila menderita dua dari tiga gejala yaitu:
- Keluhan TRIAS: Keluhan Utama diabetes melitus secara klasik disebut sebagai trias diabetes (polifagi, poliuri, polidipsi). Namun, belakangan lebih disukai untuk menggunakan patokan 3 gejala utama diabetes sebagai polidipsi (banyak makan dan minum), poliuria (banyak kencing) dan penurunan berat badan.
- Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari 120 mg/dl
- Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl
- Tes toleransi glukosa Oral (TTGO)
Untuk itu Dokter Dara Deanita menghimbau kepada para penderita diabetes untuk melakukan pengelolaan diabetes miletus:
- Perencanaan makanan
- Olahraga (aktivitas fisik)
- Minum obat teratur
- Edukasi/Penyuluhan
Primaya Hospital Bekasi sangat peduli terhadap kasus Diabetes Mellitus, para dokter spesialis penyakit dalam dan dokter umum Primaya Hospital terus mengampanyekan untuk para penderita Diabetes Mellitus agar selalu menjaga pola hidup sehat dan rutin kontrol kesehatan di Primaya Hospital.
Untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan dan mendapat informasi paket-paket Medical Check Up, Anda dapat menghubungi Customer Care Primaya Hospital Bekasi Barat di 021 886 8888.ย Semoga bermanfaat.
Ilustrasi gambar olehย wei tang