• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Tes Toleransi Glukosa, Pentingkah untuk Tes Diabetes dan Prediabetes?

Tes toleransi glukosa

Prediabetesย merupakan kondisi ketika kadar gula dalam darah lebih tinggi dari level normal. Walau demikian, kondisi ini masih belum bisa dikatakan sebagai diabetes (diabetes melitus). Selain tes gula darah, ada satu diagnosis yang juga dapat mendiagnosis kedua kondisi di atas yang disebut sebagai tes toleransi glukosa.

Lalu, seperti apa sih prosedur ini dan bagaimana hasilnya bisa menjadi gambaran apakah seseorang mengalami diabetes? Yuk simak rincian lengkapnya di bawah ini!

buat jani dokter primaya

Mengenal Tentang Tes Toleransi Glukosa

Tes toleransi glukosa yaitu salah satu jenis pemeriksaan darah untuk menilai kemampuan tubuh mengolah glukosa (gula). Dalam istilah medis, prosedur ini dikenal juga sebagai glucose tolerance test (GTT).

Pemeriksaan satu ini dilakukan dengan mengukur kadar gula darah saat puasa dan setelah mengonsumsi larutan glukosa tertentu.

Nah, prosedur ini berguna untuk mendiagnosis diabetes mellitus (tipe 2 maupun gestasional). Juga untuk mengetahui apakah seseorang mengalami gangguan toleransi glukosa (pre-diabetes).

Normalnya, hasil tes normal akan menunjukkan angka <140 mg/dL. Sementara untuk prediabetes antara 140-199 mg/dL, lalu untuk diabetes โ‰ฅ 200 mg/dL.

 

Namaย Tindakan Tes toleransi glukosa
Tujuanย Utama Untukย mendiagnosisย diabetes
Dokterย Spesialis Dokterย spesialisย penyakitย dalam
Pasienย yangย Memerlukan Orangย denganย riwayatย keluargaย diabetes
Persiapan Puasaย antaraย 8-12ย jamย sebelumย pemeriksaan
Prosedur Pengambilanย sampelย darahย puasaย danย sampelย darahย tidakย puasa,ย pengecekanย kadarย gula
Efekย Samping Jarangย menimbulkanย efekย sampingย khusus

Siapa Saja yang Memerlukan Tes Toleransi Glukosa?

Mengutip dari National Institutes of Health, bahwa TTGO diperlukan oleh:

  • Individu dengan gejala diabetes. Contohnya sering haus, sering buang air kecil, berat badan turun tanpa sebab.
  • Wanita hamil. Untuk skrining diabetes gestasional (umumnya minggu ke-24โ€“28 kehamilan).
  • Pasien dengan hasil gula darah puasa borderline (sedikit tinggi, tapi belum pasti diabetes).
  • Orang dengan riwayat keluarga diabetes.
  • Orang dengan obesitas, hipertensi, atau kadar kolesterol tinggi.
  • Individu dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Kapan Pasien Memerlukan Tes Toleransi Glukosa?

Pasien sebaiknya menjalani tes satu ini jika mereka mengalami beberapa kondisi seperti berikut:

  • Gula darah puasa atau HbA1c tidak cukup jelas untuk diagnosis diabetes.
  • Terdapat gejala diabetes, tetapi pemeriksaan awal masih normal.
  • Untuk skrining diabetes gestasional pada ibu hamil.
  • Mengalami kondisi metabolik seperti resistensi insulin, obesitas, atau PCOS.
Baca Juga:  Cara Mencegah dan Mengobati Penyakit Hemofilia

Manfaat / Tujuan Tes Toleransi Glukosa

Tujuan dan manfaat dari prosedur ini pun cukup beragam. Di antaranya yaitu untuk:

  • Mengetahui fungsi metabolisme glukosa tubuh secara dinamis.
  • Mendeteksi dini diabetes tipe 2 atau diabetes gestasional.
  • Mengidentifikasi prediabetes, sehingga dapat dilakukan pencegahan lebih awal.
  • Membantu dalam penentuan terapi atau perubahan gaya hidup.
  • Mengarahkan dokter dalam penanganan komplikasi atau skrining lanjutan.

Persiapan Sebelum Menjalani

Untuk hasil yang akurat pasien harus mengikuti prosedur persiapan terlebih dahulu seperti halnya berikut ini:

  • Berpuasa selama 8โ€“12 jam sebelum pemeriksaan (boleh minum air putih).
  • Menghindari aktivitas fisik berat, stres, dan merokok 1โ€“2 hari sebelum tes.
  • Tetap makan normal selama 3 hari sebelum tes (tidak berdiet ekstrem).
  • Beritahu dokter jika sedang mengonsumsi obat yang dapat memengaruhi gula darah (seperti steroid, diuretik, dll).

Prosedur dan Pelaksanaan

Langkah-langkah tes toleransi glukosa mungkin dapat berbeda-beda pada tiap pelayanan kesehatan di masing-masing laboratorium. Namun, secara umum mencangkup prosedur seperti berikut ini:

  • Pengambilan sampel darah puasa pertama.
  • Pasien diberi minum larutan glukosa (biasanya 75 gram glukosa dalam 250โ€“300 ml air).
  • Setelah itu dilanjutkan pengambilan sampel darah berulang, biasanya pada menit ke 30 (kadang), 60, 120, 180 (tergantung indikasi).
  • Selama menunggu, pasien duduk tenang dan tidak makan/minum kecuali air putih.
  • Hasil akan menunjukkan bagaimana tubuh menyerap dan memetabolisme glukosa.

Perawatan Pasca Tes Toleransi Glukosa

Nah, apabila pemeriksaan telah selesai, maka pasien akan mendapatkan perawatan seperti halnya berikut ini:

  • Setelah tes selesai, pasien boleh langsung makan dan beraktivitas seperti biasa.
  • Disarankan tidak langsung menyetir jika merasa pusing, mual, atau lemas setelah minum larutan glukosa.
  • Pantau gejala seperti mual, keringat dingin, atau gemetar (reaksi gula darah turun).
  • Hasil biasanya keluar dalam beberapa jam atau keesokan harinya, tergantung tes laboratorium.

Adakah Efek Samping Setelah Tes Toleransi Glukosa?

Umumnya aman dan tidak menimbulkan adanya komplikasi apa pun. Namun, beberapa pasien bisa saja mengalami:

  • Mual atau muntah karena larutan glukosa yang sangat manis.
  • Sakit kepala atau pusing ringan.
  • Lemas atau keringat dingin jika terjadi hipoglikemia reaktif.
  • Nyeri ringan pada area suntikan (pengambilan darah).
  • Sangat jarang menyebabkan komplikasi serius.
  • Jika mengalami muntah saat tes, prosedur mungkin harus diulang di hari lain.
Baca Juga:  Clindamycin: Manfaat, Dosis, Efek Samping dan Aturan Pakai

Tes Toleransi Glukosa di Primaya Hospital

Tes toleransi glukosa bisa Anda lakukan di Rumah Sakit Primaya Hospital karena sudah memiliki fasilitas phlebotomyย dan laboratorium darah. Dokter yang menanganinya yaitu dokter spesialis penyakit dalam yang profesional dan telah berpengalaman selama bertahun-tahun.

Untuk pemeriksaan tes toleransi glukosa di Primaya Hospital, pasien biasanya tidak perlu rawat inap. Namun cukup datang pagi hari dan menunggu hingga tes selesai.

Tempat duduk atau ruang observasi pun telah disediakan selama 2โ€“3 jam sembari menunggu hasil bertahap. Untuk tes cepat TTGO, hasilnya bisa lebih cepat sehingga Anda tidak perlu menunggu lama.

Narasumber:

dr. Supris Yurit Erfin Pamungkas, Sp. PD

Spesialis Penyakit Dalam

Primaya Hospital Karawang

 

Referensi:

  • Glucose Tolerance Test. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532915/. Diakses pada 22 Mei 2025.
  • https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/glucose-tolerance-test/about/pac-20394296. Diakses pada 22 Mei 2025.
  • Blood tests. National Heart, Lung, and Blood Institute. https://www.nhlbi.nih.gov/health/blood-tests. Diakses pada 22 Mei 2025.
  • Glucose tests for gestational diabetes. Testing.com. https://www.testing.com/tests/glucose-tests-gestational-diabetes/. Diakses pada 22 Mei 2025.
  • What Does a Glucose Tolerance Test in Pregnancy Involve? https://www.healthline.com/health/glucose-tolerance-test-in-pregnancy. Diakses pada 22 Mei 2025.
  • Diabetes testing. https://www.cdc.gov/diabetes/diabetes-testing/index.html. Diakses pada 22 Mei 2025.
  • About Oral Glucose Tolerance Tests. https://www.healthline.com/health/oral-glucose-tolerance-test
  • Oral glucose tolerance test detects diabetes at early stages. https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/circ.141.suppl_1.P441. Diakses pada 22 Mei 2025.
  • Gestational diabetes. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545196/. Diakses pada 22 Mei 2025.

 

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below