• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Migren: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Migren: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Migrain bukan  sekadar sakit kepala biasa namun merupakan sakit kepala yang sangat mengganggu aktifitas. Ketika seseorang mengalami serangan migren maka dia seringkali menghentikan aktivitasnya karena merasa tidak nyaman bahkan seringkali sakit kepala dirasakan memberat jika melihat cahaya atau mendengar suara berisik. Oleh karena itu dia lebih memilih mengurung diri di kamar, tidur dalam suasana gelap. Namun ada cara untuk mengatasi salah satu jenis sakit kepala ini dan mencegah timbulnya komplikasi yang lebih membahayakan.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Migren

Migren adalah bagian dari nyeri kepala primer yang kebanyakan dikenal umum sakit kepala se sisi. Namun sebenarnya ada beberap tipe migren yang bahkan bukan dalam bentuk sakit kepala. Secara umum kita kenal beberapa jenis migren, yang paling umum adalah Migrain tanpa aura atau dikenal juga dengan nama common migrain/ Hemicrania simplex .

Migren tanpa aura dideskripsikan sebagai nyeri kepala berulang dengan manifestasi serangan selama 4-72 jam. Bersifat unilateral, terasa berdenyut, intensitas sedang sampai berat. Bertambah berat aktifitas fisik yang rutin dan diikuti dengan keluhan mual, dan/atau merasa tidak nyaman dengan cahaya dan suara (fotofobia dan fonofobia).

Migrain dengan aura atau dikenal juga sebagai Migren klasik, dideskripsikan berupa serangan nyeri kepala berulang yang didahului dengan aura (gejala neurologi fokal) yang hilang secara bertahap, berlangsung kurang dari 60 menit. Aura dapat dalam bentuk gejala visual dan/atau sensorik dan/atau berbahasa, dapat bercampur gambaran positif dan negatif, kemudian menghilang sempurna.  Contoh aura visual yang positif seperti cahaya berkedip-kedip, bitnik-bintik atau garis-garis) dan yang negative seperti hilangnya penglihatan. Aura sensorik seperti  ditusuk jarum (positif) dan hilang rasa/kebas (negatif). Gangguan berbahasa dapat berupa sulit  berbicara.

Ada juga migren dengan aura yang berupa kelemahan motorik dan paling tidak ada satu keturunan pertama atau kedua yang menderita migren dengan aura kelemahan motorik yang serupa ; dikenal sebagai Familial hemiplegik Migrain . Jika migren dengan aura kelemahan motorik tapi tidak ditemukan pada keluarga atau keturunan pertama maupun kedua, maka disebut sebagai sporadik hemiplegik migren.

Migren tipe basiler merupakan bentuk Migrain yang gambaran aura melibatkan batang otak sehingga menimbulkan gejala neurologi yang bervariasi dapat berupa bicara pelo, pusing berputar, telinga mendenging atau pendengaran tuli, penglihatan ganda, jalan sempoyongan, kesemutan bilateral, bahkan sampai kehilangan kesadaran tetapi seringkali tanpa kelemahan motorik.

Jenis migren yang lebih jarang yaitu Migrain retinal yang dideskripsikan sebagai serangan berulang dari gangguan penglihatan satu mata termasuk scotoma atau kebutaan pada saat serangan.

Pada anak-anak dapat ditemukan adanya migren abdominal berupa suatu gangguan idiopatik berulang yang ditandai dengan nyeri abdomen bagian tengah dan manifestasi serangan berlangsung antara 1 sampai 72 jam. Intensitas nyeri sedang sampai berat disertai gejala mual dan muntah, berkeringat banyak. Di antara episode serangan, ada keadaan yang normal. Serangan Migrain abdominal ini dapat diprovokasi oleh stres, keleahan dan kurang tidur. Biasanya tidak dijumpai keluhan aura yang spesifik. Pada kebanyakan pasien anak yang dengan Migren abdominal, akan menjadi nyeri kepala migren pada perjalanan hidupnya.

 

Baca Juga:  Kenali Gejala Stroke Dan Tanggulangi Sejak Dini

Gejala

Gejala migrain pada setiap orang berbeda-beda. Gejala yang biasa muncul antara lain:

  • Sakit kepala sebelah
  • Kepala terasa berdenyut
  • Intensitas nyeri sedang hingga berat
  • Nyeri makin terasa berat saat beraktifitas
  • Dapat disertai sakit perut, mual dengan atau tanpa muntah
  • Sensitif terhadap suara, bau, dan cahaya
  • Merasa sangat hangat atau kedinginan
  • Pusing
  • Penglihatan kabur
  • Kehilangan selera makan
  • Kulit berwarna pucat

 

Penyebab

Penyebab migren tidak dapat dipahami sepenuhnya, tapi ada peran genetik dan faktor lingkungan. Perubahan pada batang otak dan interaksinya dengan saraf rasa nyeri yang utama juga berpengaruh. Demikian juga ketidakseimbangan zat kimia dalam otak, seperti serotonin yang membantu mengatur rasa nyeri di sistem saraf.

Beberapa pemicu migren yang umum termasuk:

  • Perubahan hormon pada wanita, misalnya sebelum atau saat periode haid, kehamilan, dan menopause
  • Penggunaan obat-obatan hormonal
  • Minum minuman dengan kafein tinggi, termasuk alkohol
  • Stres
  • Kilatan cahaya yang sangat terang
  • Suara yang amat keras
  • Bau menyengat dari parfum atau cat
  • Kurang tidur atau terlalu lama tidur
  • Beraktivitas fisik yang menguras tenaga
  • Perubahan cuaca
  • Makanan asin, mengandung pemanis buatan atau mengandung penyedap rasa.

 

Diagnosis Migren

Dokter (saraf / Neurolog) biasanya dapat mendiagnosis migren lewat anamnese, riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik dan neurologis. Dalam pemeriksaan ini, dokter akan mengecek riwayat kesehatan pasien dan keluarga, mengevaluasi gejala, dan meminta pasien menjalani tes untuk mengonfirmasi diagnosis. Tes itu antara lain:

  • Tes darah untuk mengecek apakah ada infeksi atau zat toksik dalam darah
  • Pencitraan (MRI dan CT scan) untuk mendapatkan gambar detail otak
  • Spinal tap berupa pengambilan sampel cairan dari bagian bawah tulang belakang untuk dianalisis di laboratorium

 

Mengatasi Migren

Penanganan migren berfokus pada upaya meredakan gejala dan mencegah serangan datang lagi dengan gejala yang lebih berat di kemudian hari. Metode perawatan bergantung pada lama dan intensitas nyeri, gejala penyerta, derajat disabilitas serta respon pengobatan awal. Mungkin juga ditemukan penyakit lain seperti epilepsi, kecemasan, stroke, gangguan jantung, dll.

Tatalaksana pengobatan migren mencakup 3 hal yaitu :

  1. Langkah umum : hindari pencetus migren seperti perubahan pola tidur, makanan, stress, rutinitas sehari-hari, perubahan cuaca, cahaya yang terlalu terang atau berkelap-kelip.
  2. Terapi abortif : non spesifik seperti obat analgetik dan obat anti inflamasi non steroid. Sedangkan obat yanventifg lebih spesifik seperti golongan triptan dapat diberikan jika dengan obat non spesifik serangan migren tidak mereda.
  3. Terapi preventif/ Profilaksis :
Baca Juga:  Penyebab Sakit Kepala Terus Menerus

Prinsip umum terapi preventif yaitu :

  1. Mengurangi frekuensi berat dan lamanya serangan
  2. Meningkatkan respon terhadap pengobatan
  3. Memperbaiki aktifitas sehari-hari serta mengurangi disabilitas.

Beberapa obat yang sering dipakai dalam terapi preventif yaitu dari golongan betablocker (metaprolol, propranolol), golongan calcium channel bloker (Flunarizine), obat anti epilepsy (asam valproate dan Topiramat), golongan antidepresan (amitriptyline, dll).

 

Komplikasi

Migren yang tidak ditangani dengan tepat dapat berlanjut mengakibat komplikasi berupa :

  • Migrain kronik : nyeri kepala yang berlangsung > 15 hari dengan paling tidak ada 8 hari serangan migren atau probable migrain dalam 1 bulan selama lebih dari 3 bulan. Tidak ada Riwayat penggunaan obat berlebihan.
  • Status Migrain : suatu serangan migren berat yang berlangsung lebih dari 72
  • Migrenous infark : terjadi satu atau lebih tanda-tanda aura (yang menetap lebih dari 60 menit) sehubungan dengan lesi iskhemik otak pada teritori yang sesuai, yang dibuktikan dengan pemeriksaan neuro-imaging.
  • Aura persiten tanpa infark : aura yang persiten lebih dari 1 minggu tanpa adanya gambaran infark pada pemeriksaan radiologi.
  • Bangkitan yang dicetuskan oleh Migrain : suatu bangkitan yang dicetuskan oleh migrain aura.  ( biasanya bangkitan timbul selama atau sesaat setelah serangan migren dengan aura ).
  • Depresi dan gangguan kecemasan
  • Gangguan tidur

 

Pencegahan

Salah satu cara terbaik untuk mencegah migrain adalah mengenali pemicu serangan dan mencoba menghindarinya. Misalnya pasien cenderung mengalami migren saat sedang stres, berarti ia mesti mencoba mengelola stres dengan lebih baik. Bila perlu, catat tiap hal yang sering memicu migrain agar mudah diidentifikasi dan dihindari.

Selain itu, selalu terapkan pola hidup sehat dan minum obat sesuai dengan arahan dokter untuk mencegah migren. Dokter biasanya akan meresepkan obat ini saat merawat pasien di rumah sakit.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Migren kerap tak terdiagnosis dan tak mendapat perawatan yang tepat. Bila ada gejala dan tanda migrain yang berulang, sebaiknya jadwalkan konsultasi dengan dokter untuk mendiskusikan penyebab dan penanganannya.

 

Narasumber

dr. Audhy Tanasal, Sp.S, FINA

Dokter Spesialis Saraf

Primaya Hospital Tangerang

Referensi:

  • Konsensus Nasional III, Diagnostik dan Penatalaksanaan Nyeri Kepala ; Kelompok studi Nyeri kepala Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI),
  • Migraine Headache. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560787/. Diakses 20 Oktober 2022.
  • https://medlineplus.gov/migraine.html. Diakses 20 Oktober 2022.
  • Migraine Headache. https://emedicine.medscape.com/article/1142556-overview. Diakses 20 Oktober 2022.
  • How a Migraine Happens. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/headache/how-a-migraine-happens. Diakses 20 Oktober 2022.
  • What Is Migraine?. https://americanmigrainefoundation.org/resource-library/what-is-migraine/. Diakses 20 Oktober 2022.
  • Headache disorders. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/headache-disorders. Diakses 20 Oktober 2022.
  • Migraines and stroke. https://www.stroke.org.uk/what-is-stroke/are-you-at-risk-of-stroke/migraines-and-stroke. Diakses 20 Oktober 2022.
Bagikan ke :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.