• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Sering Sakit Kepala? Kenali Gejala dan Pengobatannya

Sering Sakit Kepala Kenali Gejala dan Pengobatannya

Pasti banyak di antara kita yang pernah mengalami sakit kepala, bahkan mungkin ada yang sering merasakannya. Sakit kepala ringan mungkin tidak terlalu mengganggu dan bisa hilang sendiri dengan beristirahat atau tidur. Obat pereda rasa sakit juga bisa menjadi solusi. Namun bisa jadi sakit kepala adalah pertanda adanya masalah yang lebih serius, seperti misalnya tumor otak dan stroke.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Sakit Kepala

Nyeri kepala dideskripsikan sebagai rasa sakit atau rasa tidak enak di kepala, setempat atau menyeluruh dan dapat menjalar ke wajah, mata, gigi, rahang bawah, dan leher. Sakit kepala dapat muncul karena beragam penyebab tertentu. Sakit kepala bisa dirasakan ringan,  tapi ada pula sakit kepala yang berat dan butuh perhatian ekstra.

Sakit kepala disebabkan oleh aktifnya saraf nyeri di kepala, baik akibat gangguan di kepala maupun bagian tubuh lain. Saraf ini mengirim sinyal rasa nyeri atau sakit ke otak.

Terdapat banyak sekali jenis sakit kepala. Namun sakit kepala bisa dibedakan menjadi dua kategori besar, yakni:

Sakit kepala primer

Ini jenis sakit kepala yang terjadi bukan karena kondisi medis lain. Contohnya:

  • Sakit kepala kluster: Sakit kepala yang terjadi secara berulang dalam pola atau siklus tertentu. Ada kalanya rasa sakit tak muncul selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, lalu muncul lagi secara terpola.
  • Migrain: nyeri kepala berdenyut, yang terasa pada salah satu bagian kepala saja. Kadang rasa nyeri disertai mual dan sensitif terhadap cahaya.
  • Sakit kepala tegang: Nyeri yang muncul disertai ketegangan pada dahi, belakang kepala, hingga leher seolah-olah ada tali yang mengikat kuat.

Sakit kepala sekunder

Jenis sakit kepala ini terjadi karena terkait dengan atau disebabkan oleh kondisi medis lain, misalnya:

  • Kelainan atau gangguan pada pembuluh darah di otak
  • Tekanan darah tinggi atau hipertensi
  • Infeksi
  • Penggunaan obat yang berlebih
  • Sinusitis
  • Tumor
  • Trauma atau luka

 

Gejala Sakit Kepala

Gejala sakit kepala bervariasi, tergantung jenis sakit kepala yang dialami. Berikut ini gejala beberapa jenis sakit kepala yang kerap terjadi:

Sakit kepala tegang

  • Terasa berat, kencang, pegal atau terikat di sekeliling kepala (tidak berdenyut)
  • Nyeri ringan hingga sedang
  • Dapat dirasakan di seluruh bagian kepala
  • Tidak disertai mual muntah
  • Saat serangan masih bisa aktivitas (walaupun terganggu)
Baca Juga:  Penyebab Ngantuk di Pagi Hari, Apa Solusinya? 

Migrain

  • Hanya pada satu sisi kepala
  • Nyeri sedang hingga berat
  • Saat serangan tidak bisa melakukan aktivitas sehari hari
  • Dapat disertai nyeri ulu hati, mual, atau muntah
  • Terasa nyut-nyutan
  • Nyeri berlangsung hingga berjam-jam
  • Sensitif terhadap cahaya, suara bising, atau bau

Sakit kepala kluster

  • Nyeri terasa intens dengan sensasi terbakar atau menusuk
  • Sakit terasa di belakang salah satu mata atau di daerah mata
  • Terasa konstan atau nyut-nyutan

Sakit kepala sinusitis

  • Nyeri konstan dan dalam di dahi dan tulang pipi
  • Wajah membengkak
  • Telinga terasa penuh
  • Dibarengi demam
  • Nyeri makin terasa ketika kepala digerakkan tiba-tiba
  • Muncul ingus dari hidung

 

Penyebab

Ada kecenderungan sakit kepala merupakan kondisi medis yang berkaitan dengan faktor keturunan, terutama migrain. Jika seorang anak memiliki migrain, setidaknya salah satu orang tuanya juga mengalaminya. Bahkan bila orang tua memiliki migrain, anaknya empat kali lebih mungkin mengalami migrain ketimbang anak yang orang tuanya tak punya migrain.

Penyebab sakit kepala bisa pula faktor lingkungan atau eksternal, seperti:

  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung bahan tertentu, misalnya kafein, cokelat, alkohol, keju, dan makanan fermentasi
  • Paparan alergen atau pemicu alergi, misalnya susu, kacang, atau makanan laut
  • Paparan asap rokok
  • Bau menyengat dari parfum atau cairan kimia dalam rumah tangga
  • Stres emosional
  • Depresi
  • Perubahan pola makan atau pola tidur
  • Konsumsi obat berlebih
  • Paparan cahaya
  • Perubahan cuaca

Adapun penyebab sakit kepala sekunder terkait dengan kondisi medis yang melatarbelakangi munculnya rasa sakit tersebut.

 

Diagnosis Sakit Kepala

Bila Anda mengalami sakit kepala, terlebih bila intensitasnya berat dan tak bisa diredakan dengan obat yang dijual bebas, Anda perlu mendatangi dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosis gejala tersebut secara tepat. Dalam pemeriksaan, Anda akan diminta menjelaskan seputar nyeri yang dirasakan, misalnya:

  • Bagaimana rasa sakitnya
  • Seberapa sering terjadi
  • Berapa lama
  • Seberapa sakit
  • Apa ada makanan atau minuman yang memicu rasa sakit
  • Apakah sedang ada masalah yang menyebabkan stres
  • Bagaimana pola tidur
  • Kapan pertama kali merasakan sakit
  • Apa ada daerah tertentu di kepala yang lebih terasa sakit
  • Apakah ada anggota keluarga yang juga sering sakit kepala
  • Apakah sedang rutin mengonsumsi obat tertentu
Baca Juga:  Penyebab ISK pada Anak yang Patut Diwaspadai Sejak Dini

Bila pernah menjalani penanganan medis untuk sakit kepala, ceritakan pula kepada dokter. Termasuk bila ada dokumen hasil pemeriksaan sebelumnya.

 

Pengobatan

Sakit kepala ringan sering kali dapat sembuh tanpa obat-obatan. Cukup dengan beristirahat, rasa nyeri akan lenyap sendiri. Ada pula yang sembuh dengan obat-obatan yang dijual bebas. Namun beberapa jenis sakit kepala butuh penanganan medis, terutama yang intensitasnya berat dan terkait dengan penyakit lain.

Untuk dapat mengobati sakit kepala itu dengan efektif, harus diketahui dulu apa pemicunya. Dengan memahami pemicu tersebut, dokter dapat menentukan penanganan yang tepat. Hal pertama yang penting untuk meredakan sakit kepala adalah mengendalikan stres. Stres bisa memicu beragam masalah kesehatan, termasuk sakit kepala. Dokter mungkin akan meresepkan obat tertentu untuk sakit kepala yang berat dan sering terjadi.

 

Pencegahan

Kunci untuk mencegah sakit kepala terjadi adalah menemukan apa penyebabnya. Penyebab ini sangat mungkin berlainan antara satu orang dan orang lain. Sekali sudah menemukan penyebab tersebut, Anda bisa menghindari atau meminimalkannya.

Misalnya Anda sering merasa sakit kepala karena bau menyengat dari parfum. Maka hindari produk parfum tersebut. Lalu jika sakit kepala muncul karena kurang tidur, berarti Anda harus cukup beristirahat. Begitu pula untuk penyebab lain. Meski demikian, ada kalanya sakit kepala muncul tanpa penyebab jelas. Dalam hal ini, Anda sebaiknya mendatangi rumah sakit untuk menemukan penyebab itu dengan bantuan dokter.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Tidak semua sakit kepala memerlukan penanganan dokter. Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi alarm bahwa Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terkait rasa sakit pada kepala yang muncul, seperti:

  • Sakit kepala tiba-tiba muncul dan berat
  • Badan terasa lemas
  • Hilang keseimbangan
  • Kejang-kejang
  • Sulit berkomunikasi
  • Pandangan berputar
  • Sering terbangun saat tidur pada malam hari akibat nyeri yang intens
  • Sakit kepala disertai mual dan muntah

 

Narasumber:

dr. Andira Larasari, Sp. S

Dokter Spesialis Saraf

Primaya Evasari Hospital

 

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below