• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Metformin Obat Apa? Berikut Dosis dan Aturan Pakainya

metformin

Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang memerlukan terapi pengobatan secara berkelanjutan untuk mengendalikan kadar glukosa dalam darah. Metformin adalah salah satu obat yang kerap digunakan dalam terapi tersebut. Obat ini sudah lama beredar dan terbukti aman serta efektif walau sempat menjadi buah bibir karena adanya penarikan oleh produsennya di beberapa negara.

Apa Itu Metformin?

Diabetes tipe 2 antara lain ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Metformin merupakan salah satu obat yang berkhasiat mengurangi produksi glukosa di hati karena termasuk kelas obat biguanid. Selain itu, metformin dapat meningkatkan sensitivitas insulin di dalam tubuh. Dengan karakteristik itu, metformin kerap menjadi pilihan pertama untuk pengobatan pasien diabetes.

buat jani dokter primaya

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), metformin yang telah digunakan secara sejak 1957 terbukti aman dan efektif mengobati pasien diabetes tipe 2 dewasa, khususnya yang mengalami kelebihan berat badan dan kadar glukosanya tak bisa dikendalikan hanya dengan diet khusus dan kegiatan fisik. Dalam terapi pengobatan diabetes tipe 2, metformin bisa digunakan sebagai obat tunggal ataupun dikombinasikan dengan obat lain atau dengan insulin.

Metformin umumnya tersedia dalam bentuk tablet. Obat ini pernah ditarik dari peredaran di sejumlah negara karena ada indikasi terkontaminasi N-Nitrosodimethylamine di atas ambang batas yang diperbolehkan. Namun hanya sebagian kecil yang ditarik dan tak ada penarikan di Indonesia. Obat ini pun masih menjadi standar emas untuk menangani diabetes tipe 2 di banyak negara, termasuk Indonesia.

Manfaat Metformin

Sebagai obat esensial untuk merawat pasien diabetes tipe 2, manfaat utama metformin adalah mengendalikan kadar gula darah sehingga mencegah pemburukan kondisi dan komplikasi diabetes. Menurut sejumlah penelitian, metformin punya manfaat tambahan dalam menurunkan berat badan dan meningkatkan metabolisme pada pasien diabetes tipe 2.

Metformin juga terbukti bisa membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida sehingga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Sejumlah riset awal pun mendapati obat ini berpotensi memperlambat penuaan hingga mencegah kanker.

Adapun National Health Service (NHS) menjelaskan bahwa metformin juga dapat dimanfaatkan untuk mencegah diabetes tipe 2 bagi yang berisiko tinggi mengalaminya.

Dosis dan Aturan Pakai Metformin

Jenis sediaan metformin adalah tablet biasa dan tablet lepas lambat. Dosis dan aturan pakainya disesuaikan dengan jenis sediaan, usia dan kondisi pasien, serta respons terhadap obat. Berikut ini panduan dosis yang berlaku secara umum untuk pasien diabetes tipe 2:

Baca Juga:  Anus Gatal: Penyebab, Mencegah dan Mengatasi

Dewasa

  • Tablet biasa: dosis awal 500-850 mg diminum 1-3 kali sehari dan bisa ditingkatkan secara bertahap dengan dosis maksimal 2.550-3.000 mg per hari untuk 3 kali minum.
  • Tablet lepas lambat: dosis awal 500-1.000 mg sehari sekali dan bisa ditingkatkan secara bertahap dengan dosis maksimal 1.500–2.000 mg per hari.

Anak usia 10 tahun ke atas

  • Tablet biasa: dosis awal 500 mg diminum 1-2 kali sehari atau 850 mg sehari sekali dan bisa ditingkatkan secara bertahap dengan dosis maksimal 2.000 mg per hari untuk 2-3 kali minum.

Jika lupa minum satu dosis, minumlah dosis berikutnya seperti biasa, kecuali ada informasi lain dari dokter yang berbeda. Jangan minum dua dosis sekaligus atau menambah dosis sendiri.

Bagaimana Cara Menggunakan Metformin?

Sebagai obat keras, penggunaan metformin harus dengan resep dokter. Penggunaannya tanpa konsultasi dokter bisa meningkatkan risiko efek samping. Selama terapi pengobatan, penting untuk melakukan pemantauan kadar gula darah secara rutin guna memastikan obat bekerja dengan baik.

Untuk hasil optimal, metformin sebaiknya diminum:

  • Bersamaan dengan makan atau sesudah makan
  • Pada waktu yang sama setiap hari
  • Dengan air putih yang cukup
  • Tidak mengunyah tablet

Untuk mengurangi risiko efek samping gangguan pencernaan, metformin sebaiknya diminum bersama makanan. Selain itu, penting untuk tidak menghentikan konsumsi metformin tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Cara Penyimpanan Metformin

Metformin harus selalu disimpan di tempat yang kering dan sejuk dalam suhu ruangan kira-kira 20-25 derajat Celsius. Tempat yang lembap dan panas atau terpapar sinar matahari langsung bisa merusak obat. Yang juga penting adalah memastikan obat jauh dari jangkauan anak-anak agar tak tertelan secara tak sengaja.

Interaksi Metformin dengan Obat Lain

Sebelum meminum metformin, pasien harus memastikan sudah memberi tahu dokter mengenai obat apa pun yang sedang dikonsumsi, termasuk suplemen dan obat herbal. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya interaksi dengan obat lain yang mempengaruhi efektivitas obat hingga meningkatkan risiko kesehatan. Metformin diketahui bisa berinteraksi dengan:

Baca Juga:  Anemia Defisiensi Besi: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Berdasarkan studi dalam Clinical Pharmacokinetics, metformin dapat berinteraksi dengan:

Obat yang meningkatkan risiko asidosis laktat

  • Kontras iodin
  • Obat anti-inflamasi nonsteroid dosis tinggi

Obat yang mempengaruhi fungsi ginjal

  • Diuretik
  • Obat hipertensi

Obat yang mempengaruhi kadar gula darah

  • Kortikosteroid
  • Thiazid
  • Beta-blocker

Peringatan dan Perhatian Menggunakan Metformin

Metformin memiliki beberapa peringatan dan kondisi tertentu yang harus diwaspadai, seperti:

  • Gagal ginjal: pasien dengan gangguan ginjal berat harus berhati-hati karena metformin dapat meningkatkan risiko asidosis laktat, kondisi serius yang menyebabkan kelebihan asam dalam darah.
  • Penyakit hati: pasien dengan penyakit hati perlu konsultasi tambahan.
  • Konsumsi alkohol: alkohol meningkatkan risiko asidosis laktat saat dikombinasikan dengan metformin.
  • Alergi: pasien tak disarankan menggunakan obat ini jika ada alergi metformin, fortamet, glumetza, dan kandungan lain dalam obat
  • Hamil dan menyusui: efek obat ini pada ibu hamil dan menyusui belum bisa dipastikan

Yang juga patut diperhatikan adalah metformin bisa menyebabkan ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium sehingga bisa meningkatkan peluang kehamilan bagi pasien yang belum masuk menopause.

Efek Samping dan Bahaya Metformin

Efek samping metformin yang umum termasuk:

  • Diare
  • Mual atau muntah
  • Perut kembung
  • Kelelahan
  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Konstipasi
  • Perubahan rasa pada lidah atau ada rasa seperti logam

Adapun efek samping yang serius tapi jarang terjadi antara lain:

  • Reaksi alergi berat
  • Asidosis laktat

Alternatif Obat Sejenis Metformin

Untuk menghindari efek samping serius atau hal lain, pasien mungkin memerlukan obat alternatif metformin seperti:

  • Glimepiride
  • Glibenclamide
  • Gliclazide
  • Sitagliptin
  • Linagliptin
  • Vildagliptin
  • Empagliflozin
  • Dapagliflozin
  • Canagliflozin

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami gejala efek samping serius atau gula darah tak kunjung stabil, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Sembari mengonsumsi obat, penting pula untuk terus menerapkan pola diet sehat dan rutin berolahraga untuk membantu mengendalikan kadar glukosa.

Narasumber:

dr. Adimas Guntur Widiantoro, Sp. PD

Spesialis Penyakit Dalam

Primaya Hospital Bekasi Timur

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below