• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Cedera Kepala Berat: Gejala & Penanganannya

Cedera Kepala Berat Gejala & Penanganannya

Cedera kepala berat adalah jenis cedera kepala yang sangat membutuhkan pertolongan medis secepatnya. Kepala adalah bagian yang amat penting karena terdapat otak di dalamnya yang merupakan pusat pengaturan seluruh tubuh. Jika mengalami cedera kepala, diperlukan pemeriksaan medis untuk memastikan tingkat keparahannya guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya cedera berat.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Cedera Kepala Berat

Cedera kepala berat adalah cedera kepala yang serius. Cedera ini dapat terjadi akibat kecelakaan, kekerasan fisik, atau kondisi medis tertentu. Cedera berat pada kepala dapat menyebabkan kerusakan otak dan jaringan di sekitarnya hingga mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi secara normal.

Terdapat dua jenis cedera kepala berat, yakni terbuka dan tertutup. Cedera kepala tertutup terjadi ketika jaringan otak mengalami cedera tapi tulang tengkorak masih utuh. Sedangkan cedera kepala terbuka ditandai dengan adanya luka terbuka pada kepala, seperti berlubang atau luka tusukan. Adapun menurut tingkat keparahannya, cedera kepala berat bisa dibagi menjadi tiga jenis, yakni ringan, sedang, dan parah.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), cedera kepala berat adalah salah satu penyebab kematian utama di dunia. Pada 2016, cedera kepala berat menyebabkan sekitar 27 persen dari semua kematian akibat cedera di seluruh dunia. Di Indonesia, data Kementerian Kesehatan menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah kasus cedera kepala berat dari tahun ke tahun. Sebanyak 33 persen kasus itu terjadi pada usia 0-4 tahun, umumnya karena jatuh dari tempat tidur atau kursi.

 

Gejala

Tanda dan gejala cedera kepala berat bisa bervariasi, tergantung tingkat keparahan cedera. Beberapa gejala umum cedera kepala berat termasuk:

  • Kehilangan kesadaran
  • Sakit kepala parah
  • Mual dan muntah
  • Kebingungan atau ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
  • Gangguan pada penglihatan atau pendengaran
  • Kesulitan berbicara atau memahami bahasa
  • Kesulitan berjalan atau berdiri
  • Kehilangan ingatan
  • Memar dan bengkak di sekitar mata atau belakang telinga
  • Kejang-kejang
  • Keluar darah atau cairan dari telinga atau hidung
  • Koma

 

Penyebab

Penyebab cedera kepala berat bisa bermacam-macam. Sejumlah penyebab yang umum meliputi:

  • Jatuh dari ketinggian, termasuk dari ranjang atau kursi, atau terpeleset di rumah atau tempat lain
  • Kecelakaan mobil, sepeda motor, atau kecelakaan lain di jalan umum
  • Olahraga kontak atau ekstrem seperti sepak bola, basket, tinju, atau gulat
  • Tindak kekerasan seperti pemukulan atau serangan dengan senjata tajam
  • Kecelakaan di tempat kerja, seperti di pabrik atau dalam proyek konstruksi
  • Trauma kepala saat lahir, misalnya karena penggunaan forsep atau vakum
Baca Juga:  Apakah Pneumotoraks bisa Sembuh? Cek Pengobatannya

 

Cara Dokter Mendiagnosis Cedera Kepala Berat

Cedera kepala berat bisa didiagnosis dengan beberapa cara berikut ini:

  • Pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi kondisi pasien dan melihat tanda-tanda cedera, seperti memar atau luka, serta mengecek tingkat kesadaran pasien
  • Evaluasi neurologis untuk memeriksa kemampuan pasien dalam berbicara dan berkonsentrasi serta fungsi memori dan motorik pasien
  • Tes pencitraan seperti pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan) atau pencitraan resonansi magnetik (MRI) untuk mengecek kerusakan pada otak
  • Elektroensefalogram (EEG) untuk mengukur aktivitas kelistrikan pada otak dan membantu menegakkan diagnosis kerusakan otak atau problem lain yang berkaitan dengan cedera kepala berat
  • Tes darah untuk memeriksa kemungkinan terjadi infeksi atau gangguan pembekuan darah yang bisa memperburuk kondisi pasien

 

Cara Mengatasi Cedera Kepala Berat

Cedera kepala berat membutuhkan perawatan medis segera. Pada umumnya, cara mengatasi cedera kepala berat meliputi:

  • Pemeriksaan medis menyeluruh, termasuk dengan tes diagnostik seperti CT scan atau MRI, untuk menentukan tingkat keparahan cedera
  • Pemberian obat pereda nyeri untuk membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan
  • Perawatan untuk gejala spesifik, seperti kejang atau tekanan darah rendah, yang memerlukan perawatan khusus
  • Operasi otak jika terjadi perdarahan di otak, penggumpalan darah di otak, patah tulang tengkorak, atau ada benda asing di dalam otak

 

Komplikasi

Cedera kepala berat bisa menimbulkan berbagai komplikasi yang membahayakan, seperti:

  • Pembengkakan otak akibat penumpukan cairan yang terjadi karena adanya cedera
  • Penumpukan darah di antara otak dan lapisan tengkorak yang lebih dalam, bisa menyebabkan kerusakan otak permanen hingga kematian
  • Infeksi bakteri yang masuk lewat kulit kepala yang terbuka akibat cedera
  • Gangguan fungsi kognitif, seperti sulit memusatkan perhatian dan masalah ingatan jangka pendek
  • Gangguan psikologis, misalnya depresi, kecemasan, dan stres pasca-trauma
Baca Juga:  Langkah Awal Pengobatan Barotrauma Telinga Setelah Naik Pesawat

 

Pencegahan

Cedera kepala berat bisa dicegah dengan mengambil langkah antisipasi ketika melakukan aktivitas yang berisiko mendatangkan cedera pada kepala. Misalnya:

  • Mengenakan helm saat berkendara dengan sepeda atau sepeda motor
  • Memasang sabuk pengaman ketika mengendarai ataupun menumpang mobil
  • Memakai alat pengaman yang standar saat memainkan olahraga tertentu, misalnya helm serta pelindung lutut dan pergelangan tangan

Selain itu, hindari kekerasan fisik atau kericuhan yang bisa memicu cedera kepala berat. Penting pula untuk memperhatikan keselamatan di tempat kerja, khususnya dalam pekerjaan yang terkait dengan risiko cedera kepala.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Cedera kepala berat memerlukan pemeriksaan medis secepatnya agar pasien bisa segera mendapat perawatan yang tepat sesuai dengan tingkat keparahan yang dialami. Bila terlambat ditangani, cedera pada kepala bisa berdampak fatal terhadap keselamatan pasien.

 

Reviewer

dr. Edih Suyanto, Sp.B

Dokter Spesialis Bedah

Primaya Hospital Bekasi Timur

Referensi:

  • The top 10 causes of death. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/the-top-10-causes-of-death. Diakses 23 April 2023
  • Profil Kesehatan Indonesia 2019. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-2019.pdf. Diakses 23 April 2023
  • Traumatic Brain Injury: Hope Through Research. https://www.ninds.nih.gov/Disorders/Patient-Caregiver-Education/Hope-Through-Research/Traumatic-Brain-Injury-Hope-Through. Diakses 23 April 2023
  • Traumatic Brain Injury. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/traumatic-brain-injury/symptoms-causes/syc-20378557. Diakses 23 April 2023
  • Centers for Disease Control and Prevention. Traumatic Brain Injury & Concussion. https://www.cdc.gov/traumaticbraininjury/index.html. Diakses 23 April 2023
  • About Brain Injury. https://www.biausa.org/brain-injury/about-brain-injury. Diakses 23 April 2023
  • American Association of Neurological Surgeons. Traumatic Brain Injury. https://www.aans.org/en/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Traumatic-Brain-Injury. Diakses 23 April 2023
  • Guidelines for the Management of Severe TBI, 4th Edition. https://braintrauma.org/coma/guidelines/guidelines-for-the-management-of-severe-tbi-4th-ed
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below