
Kanker tenggorokan termasuk salah satu jenis kanker yang sering terjadi. Selain menurun secara genetik, faktor lain seperti paparan asap rokok juga menjadikan Anda lebih rentan terhadap penyakit ini. Namun, apakah kanker tenggorokan bisa sembuh? Dan apakah penyakit ini berbahaya?
Tipe kanker satu ini bisa diobati melalui operasi terbuka tradisional maupun melalui operasi minimal invasif. Namun, untuk kondisi yang sudah parah, pengobatan akan menjadi jauh lebih sulit dan bahkan bisa berisiko mengancam nyawa apabila sampai telat penanganannya. Yuk simak lebih lanjut seputar kanker ini dalam artikel berikut.
Apa Itu Kanker Tenggorokan?
Kanker tenggorokan yaitu salah satu jenis kanker yang tumbuh di faring (tenggorokan) dan laring (kotak suara). Kondisi ini terjadi ketika adanya pertumbuhan sel abnormal yang bersifat ganas di tenggorokan.
Di Indonesia, kanker tenggorokan (nasofaring) menempati peringkat ke-5 sebagai kanker terbanyak di Indonesia (2020). Dengan lebih dari 19 ribu angka kejadian, setidaknya sekitar 13 ribu orang mengalami kematian akibat kanker ini.
Karena tergolong penyakit yang berbahaya, maka kondisi ini membutuhkan deteksi dini dan penanganan secepat mungkin. Dengan begitu, risiko komplikasi yang mungkin terjadi dapat Anda cegah.
Kanker nasofaring dapat menimbulkan berbagai keluhan. Di antaranya yaitu sakit tenggorokan saat menelan, suara serak, batuk kronis, benjolan pada leher, hingga telinga yang berdengung. Hal ini seringkali dipengaruhi dari lokasi jaringan yang terkena kanker sesuai dengan jenisnya yaitu:
- Kankerfaring. Tipe kanker yang tumbuh di saluran tenggorokan belakang hidung hingga ke trakea.
- Kanker laring. Jenis kanker yang berkembang di tenggorokan bagian dalam yang memiliki pita dan kotak suara.
- Kanker tonsil. Bagian dari kanker nasofaring yang berkembang pada jaringan amandel atau tonsil.
Nama | Kanker Tenggorokan |
Gejalaย Utama | Sulitย menelan,ย batukย kronik,ย sakitย tenggorokan |
Dokterย Spesialis | Dokterย spesialisย THT |
Penyebabย Utama | Merokok,ย minumanย alkohol,ย infeksiย HPV,ย paparanย bahanย kimiaย tertentu |
Diagnosis | Pemeriksaanย fisik,ย wawancaraย medis,ย nasoendoskopi,ย CTย scan,ย MRI,ย PETย scan |
Faktorย Risiko | Kebiasaanย merokokย danย minumanย alkohol |
Pengobatan | Radioterapi,ย terapiย target,ย kemoterapi,ย operasi |
Pencegahan | Hentikanย merokokย danย alkohol,ย vaksinasiย HPV |
Komplikasi | Kehilanganย suara,ย perubahanย bentukย leher |
Komplikasi | Penyebaranย selย kanker,ย nyeriย berkepanjangan,ย infeksi,ย limfedema |
Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor risiko yang menjadikan Anda lebih rentan terkena kanker nasofaring yang meliputi:
- Merokok
- Konsumsi alkohol.
- Infeksi virus HPV.
- Infeksi virus Epstein Barr.
- Kurang sayur dan buah.
- Mengalami GERD.
- Paparan racun.
- Kekurangan vitamin A.
- Kebersihan mulut yang tidak terjaga.
Penyebab
Kondisi ini terjadi ketika sel-sel dalam tenggorokan Anda bermutasi. Akibatnya, sel-sel akan tumbuh tak terkontrol dan terus berkembang di mana seharinya mati. Sel yang terus terakumulasi ini akan mengakibatkan tumor tenggorokan.
Belum pasti apa penyebab yang mendasari mutasi tersebut. Para peneliti hanya menemukan kaitan antara beberapa faktor risiko terhadap potensi seseorang terkena kanker nasofaring. Dan faktor risiko tersebut pun berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya.
Gejala
Saat Anda terkena kanker tenggorokan, maka gejala yang timbul yaitu:
- Batuk
- Kesulitan menelan.
- Perubahan suara.
- Telinga sakit.
- Sakit tenggorokan.
- Benjolan pada tenggorokan.
- Penurunan berat badan.
Cara Dokter Mendiagnosis
Dokter dapat mendiagnosis kanker tenggorokan melalui beberapa metode. Di antaranya yaitu:
- Wawancara medis.
- Pemeriksaan fisik.
- Nasoendoskopi
- CT Scan.
- MRI
- PET scan.
- Biopsi jaringan.
Pencegahan
Mengutip dari laman Cancer Council, bahwa 60% kasus kanker tenggorokan (laring dan faring) disebabkan oleh merokok. Dan juga 30% sisanya disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebih.
Dengan berhenti merokok dan menghindari minum alkohol, maka risiko Anda terkena kanker tenggorokan akan menurun drastis. Anda juga bisa melakukan upaya pencegahan dengan menjalani pola hidup sehat seperti diet seimbang dan rutin olahraga.
Pengobatan
Kanker tenggorokan bisa diobati secara efektif jika masih dalam stadium awal. Jika sudah mencapai stadium akhir, pengobatannya akan lebih kompleks dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Berikut beberapa pengobatan yang umum dokter lakukan:
Operasi
Operasi pengangkatan sel kanker bisa melalui prosedur pembedahan baik itu pembedahan terbuka maupun minimal invasif. Contohnya yaitu dengan prosedur faringektomim dan laringektomi.
Radioterapi
Untuk menghancurkan sel-sel kanker yang sudah meluas, maka bisa melalui radioterapi. Metode ini bisa dilakukan sebelum atau sesudah operasi.
Terapi Target
Yaitu terapi penggunaan obat seperti cetuximab untnuk menargetkan sel-sel kanker secara spesifik.
Kemoterapi
Pemberian obat tertentu baik dengan suntikan maupun oral untuk membunuh sel kanker. Dapat dikombinasikan dengan operasi maupun radioterapi.
Komplikasi
Jika penderita kanker tenggorokan tidak segera melakukan penanganan terhadap kondisi ini, maka akan mengakibatkan beberapa komplikasi. Contohnya yaitu sebagai berikut:
- Metastasis atau penyebaran kanker ke bagian tubuh lainnya.
- Kehilangan suara seiring waktu.
- Mulut yang kering walau sudah banyak minum air.
- Kesulitan berbicara dan makan.
- Terjadi perubahan bentuk leher dan mulut.
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila Anda mengalami salah satu gejala di atas, maka segera mungkin kunjungi dokter spesialis THT. Nantinya, dokter akan mendiagnosis kondisi Anda secara detail apakah mengalami kanker tenggorokan atau tidak. Jika ternyata mengalami, maka dokter akan memberikan perawatan sesuai yang dibutuhkan.
Narasumber:
dr. Sari Anggraini, M.Ked, Sp. THT-KL
Spesialis THT-KL
Primaya Hospital Bekasi Utara
Referensi:
- Throat Cancer. https://www.cancer.org.au/cancer-information/types-of-cancer/throat-cancer. Diakses pada 22 Oktober 2024.
- Throat Cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/throat-cancer/symptoms-causes/syc-20366462. Diakses pada 22 Oktober 2024.
- Throat Cancer. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23136-throat-cancer. Diakses pada 22 Oktober 2024.
- Head and Neck Cancer. https://www.cancer.net/cancer-types/head-and-neck-cancer/risk-factors-and-prevention. Diakses pada 22 Oktober 2024.
- Mouth and Throat Cancer. https://www.merckmanuals.com/home/ear,-nose,-and-throat-disorders/mouth,-nose,-and-throat-cancers/mouth-and-throat-cancer. Diakses pada 22 Oktober 2024.
- Laryngeal Cancer Treatment. https://www.cancer.gov/types/head-and-neck/patient/adult/laryngeal-treatment-pdq. Diakses pada 22 Oktober 2024.
- Oropharyngeal Cancer Treatment. https://www.cancer.gov/types/head-and-neck/patient/adult/oropharyngeal-treatment-pdq. Diakses pada 22 Oktober 2024.