Mengenali Tinnitus
Tinnitus adalah persepsi suara di telinga atau di dalam kepala yang dihasilkan oleh sistem saraf pendengaran tanpa adanya sumber suara dari luar. Bunyi yang dirasakan bisa bervariasi, seperti:
- Desisan
- Denging
- Denyutan
- Gemerincing
- Klik berulang
- Gemeresik
Tinnitus bukanlah penyakit, tapi lebih merupakan gejala kondisi lain, seperti gangguan pendengaran, cedera telinga, atau masalah kesehatan lain yang berhubungan dengan sistem saraf. Menurut American Tinnitus Association, terdapat dua jenis utama tinnitus:
Tinnitus Subjektif
- Hanya dapat didengar oleh penderita
- Paling lazim terjadi
- Bisa disebabkan oleh berbagai faktor neurologis dan pendengaran
Tinnitus Objektif
- Dapat didengar pula oleh dokter selama pemeriksaan
- Sangat jarang terjadi
- Biasanya terkait dengan gangguan pembuluh darah atau otot
Tinnitus bisa bersifat sementara (akut) atau kronis. Dalam kasus yang lebih parah, gejala ini bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang sehingga dapat menyebabkan stres, insomnia, dan kesulitan berkonsentrasi.
Dalam riset di JAMA Neurology, tinnitus mempengaruhi lebih dari 740 juta orang di seluruh dunia dan bisa terjadi pada orang dari segala usia. Adapun jumlah individu yang merasa kondisi itu sebagai masalah kesehatan yang serius sebanyak 120 juta dan kebanyakan berusia 65 tahun ke atas.
Gejalaย ย
Gejala tinnitus pada satu individu dengan yang lain bisa berbeda. Gejala utamanya adalah terdengarnya suara dari dalam telinga yang tak berasal dari lingkungan eksternal. Gejala yang lain termasuk:
- Suara berdenging atau mendesis, keluhan tersering
- Suara denyut yang mengikuti ritme detak jantung
- Perubahan volume suara menjadi lebih keras atau lebih lembut, tergantung lingkungan sekitar
- Kehilangan kemampuan pendengaran
- Sakit kepala
- Ada sensasi tekanan di dalam telinga
Gejala-gejala ini bisa muncul secara mendadak atau berkembang secara bertahap. Dalam sejumlah kasus, gejala tinnitus bisa hilang sendiri. Tapi ada juga gejala yang terus terasa selama bertahun-tahun hingga memicu gangguan psikologis pada penderitanya.
Penyebabย ย
Tinnitus bisa terjadi karena berbagai faktor. Penyebab yang umum meliputi:
- Paparan suara yang keras (>85 desibel), apalagi berkepanjangan
- Konsumsi alkohol
- Merokok
- Stres kronis
- Konsumsi kafein berlebihan
- Proses penuaan
- Infeksi telinga
- Penumpukan kotoran telinga
- Otosklerosis (pengerasan tulang di bagian tengah telinga)
- Tumor
- Hipertensi
- Penyempitan pembuluh darah
- Kelainan aliran darah di area telinga
- Cedera telinga atau kepala
- Obat-obatan tertentu, seperti antiinflamasi dan antibiotik
- Stres dan gangguan kecemasan
Orang yang kerap terpapar suara keras setiap hari lebih berisiko mengalami tinnitus seiring dengan pertambahan usia. Termasuk jika kerap mendengarkan musik menggunakan earphone atau semacamnya. Suara itu bisa menyebabkan kerusakan sel rambut di koklea yang berperan mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik ke otak.
Diagnosisย ย
Proses diagnosis tinnitus mencakup serangkaian langkah pemeriksaan yang meliputi:
- Wawancara medis atau anamnesis untuk mengetahui riwayat kesehatan pasien, jenis suara atau bunyi yang terdengar, kapan pertama kali muncul, dan keras lemahnya suara itu
- Pemeriksaan fisik pada telinga menggunakan alat otoskop untuk mengecek kemungkinan adanya infeksi atau sumbatan
- Tes pendengaran atau audiometri untuk menilai tingkat pendengaran pasien dan mengecek apakah tinnitus itu berkaitan dengan kehilangan pendengaran
- Pemeriksaan tambahan untuk mengevaluasi struktur telinga dan kepala, antara lain dengan pencitraan resonansi magnetik (MRI) dan CT Scan
Terapiย ย
Belum ada obat yang pasti manjur untuk mengatasi tinnitus. Namun terdapat sejumlah cara yang terbukti dapat mengurangi gejalanya, seperti:
- Terapi suara menggunakan suara latar belakang yang bisa membantu menutupi suara tinnitus. Misalnya suara alam atau musik yang lembut, bisa juga menggunakan alat bantu dengar dengan fitur masker suara.
- Terapi perilaku kognitif (CBT), meditasi, psikoterapi, dan relaksasi guna mengatasi dampak psikologis tinitus agar lebih rileks dan mengurangi kecemasan.
- Penggunaan alat bantu dengar jika ada gangguan pendengaran.
- Obat-obatan untuk meredakan gejala yang berkaitan dengan kondisi psikologis.
- Perubahan gaya hidup dengan menghindari faktor yang bisa memicu tinnitus seperti konsumsi kafein, alkohol, dan rokok.
- Terapi teknologi modern seperti neurotherapyatau neurofeedback untuk menenangkan otak serta menstabilkan pemrosesan dan sensitivitas pendengaran
Komplikasiย ย
Tak jarang tinnitus bisa hilang sendiri. Namun ada kemungkinan terjadi komplikasi jika tinitus tak mendapat penanganan yang tepat. Di antaranya:
- Gangguan tidur
- Kecemasan
- Kesulitan berkonsentrasi
- Depresi
- Penurunan kualitas hidup
Risiko komplikasi juga terkait dengan kondisi yang melatari terjadinya tinnitus itu sendiri.
Pencegahanย ย
Pencegahan tinitus sangat penting terutama bagi individu yang berisiko tinggi. Caranya antara lain:
- Menggunakan peredam atau pelindung telinga ketika terpapar suara keras
- Menghindari lingkungan dengan suara bising sebisa mungkin
- Memastikan kesehatan telinga dengan menjalani pemeriksaan di dokter spesialis THT secara berkala
- Menjaga volume suara yang didengar tidak terlalu keras
- Mengistirahatkan telinga secara berkala dari suara bising
- Mengelola stres yang bisa memicu tinitus, misalnya lewat yoga atau meditas
Kapan Harus ke Dokter?
Jika gejala tinnitus muncul secara mendadak, terutama setelah terpapar suara keras, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis THT. Begitu juga bila gejalanya makin parah atau disertai kehilangan pendengaran serta gejala lain.
Narasumber:
Spesialis THT
Primaya Hospital Makassar
Referensi:
- Global Prevalence and Incidence of Tinnitus: A Systematic Review and Meta-analysis. https://jamanetwork.com/journals/jamaneurology/fullarticle/2795168. Diakses 19 November 2024
- Tinnitus: Characteristics, Causes, Mechanisms, and Treatments. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC2686891/. Diakses 19 November 2024
- Tinnitus treatment: an experimental study. https://ejo.springeropen.com/articles/10.1186/s43163-024-00590-9. Diakses 19 November 2024
- Tinnitus. https://www.nidcd.nih.gov/health/tinnitus. Diakses 19 November 2024
- Tinnitus: What You Need to Know. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/understanding-tinnitus-basics. Diakses 19 November 2024
- Tinnitus. https://www.healthdirect.gov.au/tinnitus#causes. Diakses 19 November 2024
- Why Are My Ears Ringing?. https://www.ata.org/about-tinnitus/why-are-my-ears-ringing/. Diakses 19 November 2024
- Neurofeedback for Tinnitus Treatment โ Review and Current Concepts. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5717031/. Diakses 19 November 2024