• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Kenali Apa itu Hipertensi Sekunder dan Penanganannya

Hipertensi yaitu kondisi yang terjadi ketika tekanan darah seseorang naik melebihi batas normal. Kondisi ini terbagi menjadi dua kategori yaitu hipertensi sekunder dan hipertensi primer. Keduanya dibedakan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Walau demikian, kedua kondisi ini dapat memengaruhi penyakit jantung.

Jika hipertensi primer merupakan hipertensi yang paling umum terjadi atau disebut juga sebagai hipertensi esensial, hipertensi sekunder termasuk jenis hipertensi langka yang terjadi akibat masalah kesehatan tertentu. Jika ingin tahu perbedaannya secara mendalam, yuk simak rinciannya berikut ini.

buat jani dokter primaya

Apa itu Hipertensi Sekunder?

Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder yaitu kondisi di mana tekanan darah seseorang naik melebihi atau sama dengan 140/90 yang terjadi akibat suatu kondisi medis. Kondisi ini tergolong jarang terjadi karena hampir 90% penderita hipertensi tergolong sebagai hipertensi primer dan sisanya hipertensi sekunder.

Apabila hipertensi primer terjadi karena faktor genetik, obesitas, gaya hidup tidak sehat, hingga asupan kalium yang kurang, beda halnya dengan hipertensi sekunder. Pada jenis hipertensi ini, kerap kali terjadi akibat penyakit ginjal.

Beberapa penyakit lain yang berhubungan meliputi gangguan kelenjar adrenal, sindrom cushing, sindrom conn, gangguan kelenjar paratoid, dan gangguan kelenjar tiroid. Jadi, bisa dikatakan bahwa hipertensi sekunder merupakan efek dari suatu penyakit tertentu.

Karena penyebabnya berasal dari suatu penyakit tertentu, maka kontrol dan perawatannya bukan didasarkan pada hipertensi itu sendiri, melainkan berdasarkan penyebab yang mendasarinya.

Setelah penyakit tersebut sembuh, maka nantinya tekanan darah yang tinggi ini pun akan berangsur-angsur normal kembali. Terlebih, jika disertai dengan pola hidup yang sehat sehingga penyakit tersebut tidak berpotensi untuk kambuh kembali.

Jika tidak dilakukan pengobatan yang optimal, maka kondisi ini dapat mengakibatkan beragam kondisi kesehatan. Contohnya yaitu berupa jantung koroner dan serangan jantung. Ini terjadi karena jantung bekerja lebih ekstra untuk memompa darah ketika tekanan darahnya melebihi batas normal.

Baca Juga:  Tampak Sehat Namun Kena Penyakit Jantung, Ini Penyebabnya
Nama Hipertensi Sekunder
Gejala Utama Biasanya tidak ada tanda spesifik
Dokter Spesialis Dokter spesialis jantung
Penyebab Utama Penyakit tertentu yang mendasarinya
Diagnosis Elektrokardioagram, cek darah, pemeriksaan urine, dan USG ginjal
Faktor Risiko Seseorang yang memiliki riwayat penyakit tertentu
Pengobatan Menangani kondisi medis yang mendasarinya
Pencegahan Melakukan pola gaya hidup yang baik
Komplikasi Penyakti jantung koroner, serangan jantung

Penyebab Hipertensi Sekunder

Terdapat beberapa kondisi kesehatan yang berperan meningkatkan peluang seseorang terkena hipertensi sekunder yang meliputi:

1. Penyakit Ginjal

Gangguan ginjal merupakan penyebab utama seseorang mengalami hipertensi sekunder. Kondisi ini kerap terjadi karena stenosis atau penyempitan pembuluh arteri yang mengarah ke ginjal. Akibatnya, suplai darah ke ginjal berkurang dan mengakibatkan peningkatan kadar renin yang dapat meningkatkan tekanan darah akibat meningkatnya senyawa angiotensin II.

2. Gangguan Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal yaitu jenis organ yang berperan dalam memproduksi hormon dalam tubuh. Letaknya sendiri berada di atas ginjal. Dengan terganggunya fungsi kelenjar adrenal, maka akan mengakibatkan masalah keseimbangan hormon. Beberapa masalah kelenjar adrenal yang ada meliputi:

  • Sindrom conn
  • Sindrom chusing
  • Pheochromocytomia (tumor kelenjar adrenal)

3. Gangguan Kelanjar Paratiroid dan Tiroid

Kelenjar paratiroid terletak di leher yang mana jika produksi hormon parathormone nya berlebih, maka akan meningkatkan kadar kalsium dalam darah yang berakibat pada kenaikan tekanan darah. Selain itu, gangguan tiroid juga dapat memengaruhi keseimbangan hormon yang sama-sama akan mengakibatkan gangguan kelenjar paratiroid.

4. Konsumsi Obat-Obatan Tertentu

Obat juga dapat memicu terjadinya hipertensi sekunder yang dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Contohnya yaitu:

  • Pil diet.
  • Obat NSAID.
  • Obat kontrasepsi.
  • Anti depresan.
  • Obat kemoterapi.
  • Obat dekongestan.

5. Faktor Lainnya

Selain keempat faktor di atas, beberapa faktor lain yang juga bisa memicu penyakti ini pada seseorang meliputi:

  • Sleep apnea obstruktur.
  • Koarktasio aorta.
  • Dislipidemia (peningkatan kadar lemak darah).
  • Obesitas.
  • Resistensi insulin.
  • Kehamilan
Baca Juga:  Henti Jantung Mendadak: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Gejala Hipertensi Sekunder

Umumnya, kondisi ini tidak menimbulkan gejala yang spesifik. Bahkan, saat tekanan darah begitu tinggi, seringkali para pasien tidak merasakan gejala atau keluhan spesifik.

Hal ini karena penyakit yang mendasarinya umumnya akan mengalihkan gejala dari hipertensi sekunder ini. Oleh karena itu, perawatan dan medical check up secara rutin dan teratur wajib Anda lakukan jika memiliki salah satu gejala di atas.

Cara Dokter Mendiagnosis

Setelah dokter melakukan tahapan anamnesis dan pemeriksaan fisik, juga akan dilakukan pemeriksaan penunjang seperti halnya:

  • Pemeriksaan urine.
  • Elektrokardiogram.
  • Ultrasonografi.
  • Pemeriksaan darah.

Pencegahan Hipertensi Sekunder

Mengutip dari laman MedicalNewsToday, bahwa agar Anda terhindar dari penyakit ini, maka ada beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan. Di antaranya yaitu:

  • Hindari konsumsi alkohol berlebihan.
  • Hindari merokok.
  • Selalu terapkan diet sehat.
  • Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
  • Hindari stres.
  • Pastikan berat badan tetap ideal.
  • Batasi makanan tinggi garam.

Pengobatan Hipertensi Sekunder

Pengobatan terhadap kondisi ini bisa dilakukan dengan menyembuhkan terlebih dahulu penyakit yang mendasarinya. Jadi, perawatan dan pengobatan sangat bergantung pada penyakit yang ada. Selain itu, dokter mungkin akan merekomendasikan obat-obatan seperti:

  • Calcium channel bloccker.
  • Beta blocker.
  • Diuretik.
  • Renin inhibitor.
  • ARB.
  • ACE.
  • Diuretik.

Komplikasi

Hipertensi sekunder yang terus dibiarkan bisa mengakibatkan masalah pada jantung. Contohnya yaitu berupa serangan jantung atau jantung koroner.

Kapan Harus ke Dokter?

Hipertensi Sekunder

Segera kunjungi dokter spesialis jantung apabila Anda memiliki salah satu penyakti di atas dan memiliki gejala seperti nyeri dada, detak jantung begitu kencang, keringat dingin, sering sakit kepala, tubuh lemas, berat badan naik atau turun drastis, hingga kecemasan.

Narasumber:

dr Andalia Fitri, Sp. PD

Spesialis Penyakit Dalam

Primaya Hospital Bekasi Utara

Referensi:

  • Secondary hypertension. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2017/1001/p453.html. Diakses pada 16 Oktober 2024.
  • Secondary hypertension. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544305/. Diakses pada 16 Oktober 2024.
  • Know your risk factors for high blood pressure. https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/know-your-risk-factors-for-high-blood-pressure. Diakses pada 16 Oktober 2024.
  • Secondary hypertension as a cause of treatment resistance. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/08037051.2023.2224898. Diakses pada 16 Oktober 2024.
  • Understanding blood pressure readings. https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/understanding-blood-pressure-readings. Diakses pada 16 Oktober 2024.
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below