Apakah Anda baru-baru ini mengalami gejala benjolan kelenjar getah bening di tangan atau di bagian tubuh lainnya? Waspadai hal tersebut karena bisa jadi salah satu ciri-ciri kanker kelenjar getah bening stadium 1 maupun stadium lanjut.
Stadium 1 atau tahap awal kanker jenis ini ditandai dengan beberapa gejala. Salah satunya yakni pembengkakan dan benjolan kelenjar getah bening di leher, tangan, ketiak, atau selangkangan. Untuk mencegah peningkatan menjadi stadium 2 atau seterusnya, maka dibutuhkan penanganan sedini mungkin oleh dokter.
Apa itu Kanker Kelenjar Getah Bening?
Kanker kelenjar getah bening atau dalam bahasa medis disebut limfoma adalah salah satu jenis kanker yang menyerang sistem limfatik pada tubuh manusia. Nah, fungsi sistem limfatik sendiri adalah untuk melawan kuman maupun mikroorganisme berbahaya lain yang masuk ke tubuh.
Apabila kanker menyerang getah bening, maka akan menyebabkan kemampuan tubuh untuk melawan mikroorganisme berbahaya jadi menurun. Akibatnya, tubuh sering sakit-sakitan dan muncul benjolan di berbagai bagian tubuh.
Dalam tubuh manusia, kelenjar getah bening tersebar di beberapa bagian tubuh. Di antaranya yaitu di leher, limpa, ketiak, lipat paha, tonsil, dan juga sumsum tulang. Jadi, gejala yang timbul pun dapat berbeda-beda sesuai dengan lokasi kanker tersebut berada.
Dilansir dari Mayoclinic, limfoma terbagi menjadi dua kategori yakni berupa:
- Limfoma Hodgkin: apabila sel kankernya terletak di sel Reed Sternberg (salah satu sel limfatik).
- Limfoma non Hodgkin: saat sel kanker terletak di lokasi selain sel Reed Sternberg.
Keduanya sama-sama bersifat fatal dan bila tidak ditangani sejak stadium 1, maka bisa berakibat pada penyebaran yang tak terkontrol.
Menurut data dari American Cancer Society, bahwa sebanyak 73% pasien limfoma non Hodgkin hanya pula tingkat keberlangsungan hidup dalam waktu 5 tahun sejak awal terjangkit.
Kondisi | Kanker kelenjar getah bening (Limfoma) |
Gejala Utama | Benjolan atau pembengkakan, demam berkepanjangan, mudah lelah |
Dokter Spesialis | Dokter spesialis penyakit dalam (sub hematologi dan onkologi medik) |
Penyebab Utama | Gangguan sistem imun, inveksi virus, riwayat keluarga |
Diagnosis | Biopsi, cek darah, cek radiologi |
Pencegahan | Pencegahan HIV/AIDS, pola hidup sehat |
Pengobatan | Kemoterapi, radiasi |
Penyebab
Hingga saat ini, penyebab kanker kelenjar getah bening masih belum diketahui dengan pasti. Dalam banyak laporan, para penderita penyakit ini merupakan mereka yang memiliki kondisi sebagai berikut:
- Penderita gangguan sistem imun
- Penderita autoimun dan HIV/AIDS
- Infeksi virus Ebstein Batt
- Perokok aktif maupun pasif
- Konsumsi obat-obatan imunosupresan
- Riwayat keluarga
Ciri-Ciri Kanker Kelenjar Getah Bening
Gejala atau ciri-ciri kanker kelenjar getah bening yang cukup beragam tergantung dari lokasi yang terkena. Namun, umumnya akan mengalami gejala berikut:
- Pembengkakan di area yang terkena
- Mudah merasa kelelahan
- Demam berkepanjangan
- Sesak nafas
- Keringat berlebih pada malam hari
- Nyeri pada perut
- Penurunan nafsu makan
- Berat badan yang turun drastis
- Batuk secara terus menerus
- Gatal pada permukaan kulit
- Nyeri dada
Ciri-ciri kanker kelenjar getah bening stadium 1 ialah memiliki gejala yang lebih sedikit sehingga dokter harus lebih teliti dalam mendiagnosanya.
Umumnya, pada stadium 1 akan menampilkan ciri-ciri seperti:
- Stadium 1: sel kanker terdapat di satu organ sistem limfatik atau di satu bagian dari kelenjar getah bening.
- Stadium 1 tahap lanjut (1E): sel kanker ditemukan di luar organ bagian sistem limfatik yang disebut juga ekstralimfatik.
Cara Dokter Mendiagnosa
Dalam mendiagnosa limfoma, dokter membutuhkan serangkaian metode pemeriksaan seperti halnya:
- Cek fisik secara menyeluruh
- Biopsi (mengambil jaringan abnormal)
- Aspirasi sumsum tulang
- Cek radiologi (CT Scan, rontgen, MRI, dll)
- Pemeriksaan darah
Pencegahan
Dalam medis, belum ada pencegahan pasti yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya limfoma. Namun, kita bisa mengurangi dampaknya dengan menekan faktor risikonya seperti:
- Mencegah dari terkena HIV/AID
- Hindari penggunaan narkoba suntik
- Hindari bahan kimia beracun
- Sembuhkan penyakit kanker
- Lakukan perawatan penyakit autoimun
- Tenangkan pikiran dengan meditasi
- Lakukan olahraga secara rutin
Pengobatan
Penanganan limfoma stadium 1 terbilang masih lebih ringan dibandingkan dengan stadium lanjut. Beberapa perawatan yang kerap dokter lakukan ialah:
- Kemoterapi
- Radiasi (radioterapi)
- Monoclonal antibodi
- Operasi (bila diperlukan)
- Imunoterapi
Kapan Harus ke Dokter?
Anda bisa memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam sub hematologi dan onkologi medik apabila mengalami gejala sebagai berikut:
- Batuk produktif
- Batuk basah
- Demam 39.5 derajat C ke atas
- Nyeri pada perut
- Diare terus menerus
Untuk tahap awal, maka kalian bisa berkunjung terlebih dahulu ke dokter umum. Setelah itu, biasanya akan diteruskan ke dokter spesialis penyakit dalam, dokter THT atau dokter bedah umum.
Dengan perawatan yang tepat serta menjalankan pola hidup sehat, maka kanker kelenjar getah bening akan sembuh dan tidak berlanjut ke stadium yang lebih tinggi.
Narasumber:
Dokter Umum
Primaya Hospital Betang Pambelum
Referensi:
- http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/lymphoma.html. Diakses pada 06 Oktober 2023.
- http://www.cancer.org/cancer/lymphoma/index. Diakses pada 06 Oktober 2023.
- Adolescents and young adults with cancer. https://www.cancer.gov/types/aya. Diakses pada 06 Oktober 2023.
- Familial predisposition for lymphoma. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4643002/. Diakses pada 06 Oktober 2023.
- Environmental factors and risk of non-hodgkin lymphoma. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23008714/. Diakses pada 06 Oktober 2023.
- https://www.hematology.org/education/patients/blood-cancers/lymphoma. Diakses pada 06 Oktober 2023.
- Survival Rates for Non-Hodgkin Lymphoma. https://www.cancer.org/cancer/types/non-hodgkin-lymphoma/detection-diagnosis-staging/factors-prognosis.html). Diakses pada 06 Oktober 2023.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lymphoma/symptoms-causes/syc-20352638. Diakses pada 06 Oktober 2023.
- Cancer data in Australia. https://www.aihw.gov.au/reports/cancer/cancer-data-in-australia. Diakses pada 06 Oktober 2023.
- https://medlineplus.gov/lymphoma.html. Diakses pada 06 Oktober 2023.
- Lymphoma-Non-Hodgkin: An Introduction. https://www.cancer.net/cancer-types/lymphoma-non-hodgkin/introduction. Diakses pada 06 Oktober 2023.
- Cancer stat facts: non-Hodgkin lymphoma. https://seer.cancer.gov/statfacts/html/nhl.html. Diakses pada 06 Oktober 2023.
- Cancer stat facts: Hodgkin lymphoma. https://seer.cancer.gov/statfacts/html/hodg.html. Diakses pada 06 Oktober 2023.
- Hodgkin lymphoma risk factors. Diakses pada 06 Oktober 2023.http://www.cancer.org/cancer/hodgkindisease/detailedguide/hodgkin-disease-risk-factors. Diakses pada 06 Oktober 2023.
- Hodgkin lymphoma subtypes. https://www.lls.org/lymphoma/hodgkin-lymphoma/diagnosis/hodgkin-lymphoma-subtypes. Diakses pada 06 Oktober 2023.
- Non-Hodgkin lymphoma (adults). http://www.cancer.org/cancer/non-hodgkinlymphoma/index. Diakses pada 06 Oktober 2023.
- Non-Hodgkin lymphoma risk factors. https://www.cancer.org/cancer/non-hodgkin-lymphoma/causes-risks-prevention/risk-factors.html. Diakses pada 06 Oktober 2023.
- What is Hodgkin lymphoma?. http://www.cancer.org/cancer/hodgkindisease/detailedguide/hodgkin-disease-what-is-hodgkin-disease. Diakses pada 06 Oktober 2023