Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) bisa menyerang siapa saja apalagi bila kondisi tubuh sedang menurun. Penyakit ISPA disebabkan oleh virus dan mengganggu jalur pernapasan seperti di area hidung, trakea, dan paru-paru. Padahal, pencegahan ISPA bukanlah hal yang sulit.
Dokter Alridho selaku Dokter Umum dari Primaya Hospital Bekasi Barat mengatakan bahwa penyakit saluran pernafasan atas atau bawah biasanya menular. ISPA juga dapat menimbulkan berbagai penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan. Keparahan penyakit ISPA bergantung pada jenis penyebabnya. Penyebab-penyebab misalnya faktor lingkungan hingga faktor utama yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya serta perjalanan penyakit. “Contoh patogen penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di antaranya rhinovirus, respiratory syncytial virus, parainfluenza virus, influenza virus, severe acute respiratory syndrome-coronavirus (SARS-CoV),”ujar dokter Primaya Hospital Bekasi Barat tersebut.
Menurut Dokter Alridho hampir semua orang pernah mengalami ISPA hingga beberapa kali setiap tahunnya. Serangan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada orang sehat biasanya dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan dalam beberapa hari (3 – 6 hari). “ISPA sangat menular dan bisa ditularkan lewat batuk dan bersin (droplet), tangan yang tidak dicuci setelah kontak dengan cairan hidung dan mulut,”pungkasnya.
Gejala dan Pencegahan ISPA Menurut Dokter Primaya Hospital
Dokter Umum dari Primaya Hospital Bekasi Barat, dr. Alridho, menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi ISPA di antaranya adalah faktor lingkungan. Rumah yang pengap, ventilasi yang tidak baik di rumah maupun kamar kecil, serta populasi padat penghuni serta musim pancaroba merupakan faktor lingkungan ISPA. Sedangkan faktor lainnya penyebab ISPA adalah kelelahan, gizi buruk, anemia, dan kedinginan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh.
Gejala ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) di antaranya:
- Demam
- Batuk
- Nyeri tenggorokan
- Hidung tersumbat, bersin, pilek (coryza)
- Badan pegal–pegal (myalgia)
- Mata berair
- Kesulitan bernafas
Pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan cara mencuci tangan sesering mungkin serta menutup mulut dan hidung pada saat batuk atau bersin. Gunakan tissue, sapu tangan, atau masker hidung saat batuk atau bersin. “Langkah paling sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah ISPA adalah beristirahat dan memiliki pola tidur yang cukup. Selain itu, perhatikan asupan cairan agar terhindar dari dehidrasi dan tenggorokan tidak mengering. Sebaiknya juga jauhkan diri dari asap rokok karena akan memperparah kondisi ISPA,” tutup Dokter Alridho.
Narasumber:
dr. Alridho
Dokter Umum Primaya Hospital Bekasi Barat
Ilustrasi gambar oleh Freepik
Artikel terkait:
- Etika Batuk Dan Bersin
- Cuci Tangan Itu Penting. Mengapa?
- Pencegahan Tifus dengan Menjaga Kebersihan Diri dan Sanitasi Lingkungan