Kopi adalah minuman yang digemari oleh banyak kalangan, termasuk lansia. Akan tetapi, dampak kopi dan kafein di dalamnya bisa signifikan bagi lansia karena faktor usia. Bolehkah lansia mengonsumsi kopi? Bagaimana efeknya bagi mereka? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Konsultasikan kesehatan lansia di rumah dengan layanan homecare Kavacare. Dapatkan layanan perawatan lansia di rumah yang aman dan nyaman oleh profesional. Hubungi kami melalui Whatsapp di nomor 0811 1446 777.
Bolehkah Lansia Minum Kopi?
Kopi adalah salah satu minuman penambah energi sekaligus minuman yang kadang dikonsumsi untuk menyegarkan badan maupun suasana hati. Selama tidak memiliki riwayat khusus atau catatan larangan dari dokter, maka lansia boleh-boleh saja minum kopi, dalam jumlah yang dianjurkan.
Efek Kafein Bagi Kesehatan Lansia
Efek Positif Kafein
Jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, maka kafein memiliki beberapa manfaat bagi lansia, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Hasil penelitian menunjukkan bahwa kafein memiliki efek yang lebih besar dalam mempercepat sistem penyerapan kalsium dan metabolisme tulang pada orang-orang dengan usia lanjut.
- Hasil penelitian mengerucut pada hasil yang menunjukkan bahwa peminum kopi memiliki risiko yang lebih rendah terhadap penyakit Alzheimer maupun gangguan fungsi eksekutif yang meliputi kegiatan seperti perencanaan, mengorganisir, manajemen waktu, dan memori kerja.
- Kafein mungkin menurunkan risiko seorang lanjut usia terhadap penyakit demensia.
- Bukti dari penelitian juga mengarah pada meningkatnya usia berhubungan dengan meningkatnya sensitivitas seseorang terhadap pressor effect dari kafein. Pressor effect kafein adalah hubungan antara konsumsi kafein dengan meningkatnya tekanan darah pengonsumsi.
- Meningkatkan tingkat energi peminumnya. Secara umum, kafein adalah stiimulan yang memacu meningkatnya kadar energi dan melawan rasa lelah, hal tersebut bisa jadi sangat bermanfaat bagi kaum lansia.
- Membuat suasana hati menjadi lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi berhubungan dengan tingkat depresi yang lebih rendah dan juga kesehatan mental yang lebih baik.
- Baik kopi reguler maupun kopi bebas kafein diperkirakan memiliki efek perlindungan pada hati. Hal ini disimpulkan dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa peminum kopi cenderung memiliki tingkat enzim hati yang berada dalam kisaran yang sehat (tidak terlalu rendah, dan tidak pula terlalu tinggi) jika dibandingkan dengan orang-orang yang tidak mengonsumsi kopi.
- Konsumsi kafein dalam jumlah secukupnya juga dikaitkan dengan menurunnya risiko semua penyebab dan kematian kardiovaskular pada pasien lanjut usia dengan tekanan darah tinggi.
- Dewasa lanjut usia yang rutin mengonsumsi kopi memiliki risiko kematian yang secara umum lebih rendah.
Efek Negatif Kafein
Meskipun memiliki banyak efek positif, konsumsi kafein secara tidak tepat juga dapat menimbulkan efek negatif. Efek negatif kafein tersebut di antara lain adalah:
- Meningkatkan kadar kalsium urin, baik pada lansia maupun golongan yang lebih muda.
- Konsumsi kopi lebih dari empat cangkir setiap hari dapat menimbulkan kecemasan, sakit kepala, gelisah, dan jantung berdebar-debar.
- Tekanan darah tinggi yang naik. Efek tersebut sesungguhnya hanya terjadi sementara, namun bisa berbahaya bagi penderita tekanan darah tinggi.
- Dapat menimbulkan masalah saluran pencernaan. Hal tersebut disebabkan oleh kafein yang bisa mempercepat pencernaan, yang dapat menyebabkan diare. Kandungan asam yang tinggi pada kopi juga bisa memperburuk asam lambung atau GERD.
- Konsumsi kopi dapat menyebabkan dehidrasi. Efek stimulan pada kopi meningkatkan produksi urin, yang dapat berujung pada dehidrasi. Hal ini perlu diwaspadai karena dehidrasi adalah salah satu penyebab utama rawat inap pada pasien di atas 65 tahun.
Rekomendasi Asupan Kafein untuk Lansia
Asupan kafein yang masih dalam batas aman untuk dikonsumsi lansia adalah sekitar empat cangkir kopi. Jumlah tersebut kurang lebih adalah sekitar 400mg kafein pada satu hari. Jika konsumsi kopi Anda dalam sehari melebihi jumlah tersebut, maka sebaiknya Anda mempertimbangkan untuk mengubah beberapa cangkir kopi reguler menjadi kopi bebas kafein.
Alternatif Kopi untuk Lansia
Sebagian lansia mengonsumsi kopi untuk asupan kafein, sebagian lagi mengonsumsi sebagai pilihan minuman panas, dan sebagian juga mengonsumsi kopi sebagai minuman untuk menyegarkan. Berikut ini adalah beberapa minuman yang dapat dijadikan pilihan pengganti kopi.
- Teh matcha. Minuman ini mengandung cukup kafein namun dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan kopi. Pilihan ini bisa dijadikan alternatif jika ingin mengurangi asupan kafein dalam kadar yang lebih rendah. Teh matcha juga bisa mengurangi kecemasan dan stres, sehingga aman dari risiko kecemasan yang dapat ditimbulkan kopi reguler.
- Teh hijau. Teh ini memiliki manfaat yang sama dengan kopi yaitu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes, namun teh hijau memiliki kafein 70% lebih sedikit dibandingkan kopi.
- Teh hitam. Teh hitam memiliki kadar kafein yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan teh hijau, namun kadar kafein teh hitam masih tetap lebih rendah dibandingkan kopi.
- Ini adalah minuman fermentasi yang terbuat dari teh. Kombucha bisa memiliki manfaat yang menyehatkan bagi usus. Minuman ini memiliki kadar kafein yang sangat rendah, sehingga bisa dijadikan alternatif pilihan jika ingin mengurangi asupan kafein. Perlu diketahui bahwa kombucha mengandung alkohol.
- Selain dapat dijadikan pilihan minuman untuk menyegarkan, cokelat juga memiliki manfaat bagi kesehatan, antara lain adalah meningkatkan memori dan mendukung kinerja kognitif pada lansia. Dengan begitu, cokelat bisa menjadi alternatif pengganti kopi yang menguntungkan bagi lansia. Pastikan untuk memilih cokelat murni dengan kualitas yang baik dan tidak memiliki terlalu banyak zat tambahan.
- Air lemon. Pilihan ini tidak hanya menyegarkan, namun juga memiliki antioksidan yaitu vitamin C, yang meningkatkan sistem imun, menjaga kulit dari matahari, dan membantu pembentukan kolagen. Air lemon juga membantu mencegah timbulnya masalah pencernaan.
- Golden milk. Ini adalah sebutan untuk susu yang dicampur dengan kunyit, jahe, kayu manis, dan lada hitam. Minuman ini cocok dijadikan alternatif minuman yang menghangatkan. Selain itu, kunyit juga merupakan antioksidan yang efektif, sehingga dapat membantu menjaga atau memperlambat kerusakan sel tubuh dari radikal bebas.
- Cuka sari apel. Selain menyegarkan, cuka sari apel juga kaya akan manfaat seperti kendali gula darah yang lebih baik, pencernaan yang lebih baik, dukungan sistem imun yang lebih kuat, dan pengendalian berat badan. Cara paling optimal untuk mengonsumsi cuka sari apel adalah dengan dilarutkan dalam segelas air dan diminum setengah jam sebelum makan utama seperti sarapan, makan siang, maupun makan malam.
Narasumber:
Care Pro & Dokter Umum di Kavacare
Referensi:
- Caffeine and the elderly. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9679208/. Diakses 6 November 2023.
- Nutrition: The Pros and Cons of Coffee Consumption for Older Adults – Today’s Geriatric Medicine. https://www.todaysgeriatricmedicine.com/archive/JA22p8.shtml. Diakses 6 November 2023.
- Coffee and health in the elderly. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10914439/. Diakses 6 November 2023.
- Association of caffeine intake with all-cause and cardiovascular mortality in elderly patients with hypertension. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fnut.2022.1023345/full. Diakses 6 November 2023.
- Pros and Cons of Seniors Drinking Coffee | Visiting Angels. https://www.visitingangels.com/knowledge-center/senior-health-and-well-being/the-pros-and-cons-of-seniors-drinking-coffee-moderation-is-key/459. Diakses 6 November 2023.
- 16 Top Coffee Alternatives, According To Experts. https://www.forbes.com/health/body/coffee-alternatives/. Diakses 6 November 2023.
- 9 Alternatives to Coffee (And Why You Should Try Them). https://www.healthline.com/nutrition/coffee-alternatives. Diakses 6 November 2023.