• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Manfaat Analsik Untuk Atasi Nyeri

Obat analsik

Dalam suatu kondisi penyakit, salah satu gejala tersering pada pasien adalah nyeri. Rasa nyeri bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk mengatasinya, dokter kerap merekomendasikan obat Analsik, terutama untuk nyeri yang bersifat sedang hingga berat.

Apa Itu Analsik?

Analsik adalah jenis obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri, seperti sakit kepala, nyeri akibat cedera, dan radang sendi. Ada beberapa jenis obat Analsik, yakni anti-inflamasi untuk mengurangi peradangan dan opioid guna mengubah cara otak merasakan rasa sakit.

buat jani dokter primaya

Obat yang tergolong sebagai psikotropika dan obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS/NSAID) ini mengandung dua zat aktif utama, yaitu metamizole (500 mg) dan diazepam (2 mg). Seperti dijelaskan dalam situs Drugs.com, metamizole berfungsi meredakan nyeri. Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi hormon prostaglandin, yakni senyawa yang memicu nyeri dan peradangan.

Sedangkan diazepam termasuk golongan benzodiazepine yang bekerja pada sistem saraf pusat dan menghasilkan efek tenang, relaks, dan mengantuk. Kombinasi kedua zat ini membuat Analsik efektif meredakan nyeri sedang hingga berat, terutama dalam kondisi kolik dan pascaoperasi.

Meski demikian, diazepam adalah obat yang memiliki potensi penyalahgunaan tinggi terkait dengan efek samping yang merugikan. Karena itu, pasien mesti mendapat resep yang tepat dan mematuhi petunjuk dokter dalam menggunakan obat Analsik.

Manfaat Analsik

Analsik merupakan obat yang  bermanfaat untuk meredakan nyeri dengan intensitas sedang sampai berat. Sejumlah kondisi yang mungkin membutuhkan penggunaan Analsik termasuk:

  • Nyeri pascaoperasi
  • Nyeri kolik atau timbul-tenggelam dengan intensitas kuat
  • Nyeri akibat cedera atau trauma
  • Nyeri kronis yang tak kunjung sembuh meski sudah diberi obat pereda nyeri ringan
  • Nyeri pada orang dengan epilepsi
  • Nyeri saraf
  • Nyeri otot

Selain punya efek analgesik, Analsik bisa memberikan manfaat tambahan dari diazepam yang terkandung di dalamnya, seperti:

  • Menenangkan dan membuat rileks
  • Membantu mengurangi kecemasan yang timbul akibat merasakan nyeri
  • Melemaskan otot dalam kasus nyeri otot

Dosis dan Aturan Pakai Analsik

Analsik hanya boleh dikonsumsi dengan mengacu pada resep dokter. Dosis yang berlaku secara umum bagi orang dewasa adalah:

  • Dosis awal: 1 kaplet ketika rasa nyeri muncul
  • Dosis lanjutan: 1 kaplet per 6-8 jam per hari
  • Dosis maksimal: 4 kaplet per hari
Baca Juga:  Pirantel Pamoat: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dan Aturan Pakai

Adapun dosis buat anak-anak mesti ditetapkan oleh dokter berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pasien. Dosisi dan frekuensi pemberian obat analsik pada anak-anak biasanya disesuaikan dengan berat badan anak. Jangan memakai Analsik tanpa konsultasi dengan dokter, terutama pada anak-anak.

Bagaimana Cara Menggunakan Analsik?

Ketika dokter meresepkan Analsik, petugas di apotik pasti akan memberikan informasi mengenai cara penggunaannya yang benar. Ikuti petunjuk ini agar obat efektif dan tidak menimbulkan efek samping yang merugikan. Analsik sebaiknya dikonsumsi setelah makan demi mengurangi risiko iritasi lambung.

Usahakan minum Analsik pada jam yang sama setiap hari demi efektivitas yang optimal. Bila lupa minum satu dosis, obat masih bisa diminum bila jangka waktunya masih lama dengan dosis berikutnya. Jika sudah mendekati jadwal minum dosis berikutnya, dosis yang terlupakan mesti dilewati. Tak perlu meminum obat dalam dosis ganda meski jadwal sudah terlewat.

Cara Penyimpanan

Untuk menjaga kualitas obat, penting untuk memastikan penyimpanan yang tepat. Berikut ini panduan cara penyimpanan Analsik:

  • Simpan dalam suhu ruangan di bawah 30 derajat Celsius
  • Hindari paparan sinar matahari langsung dan tempat lembap
  • Tak boleh menyimpan obat di freezer
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan

Interaksi Analsik dengan Obat Lain

Penggunaan Analsik bersama obat lain bisa memicu interaksi yang bisa mengurangi kemanjuran dan meningkatkan risiko efek samping. Berikut ini obat yang bisa berinteraksi dengan Analsik:

  • Klorpromazin (obat antipsikotik)
  • Simetidin (obat asam lambung)
  • Obat antidepresan
  • Warfarin (obat pengencer darah)
  • Siklosporin (obat imunosupresan)
  • Obat diuretik
  • Obat OAINS lain

Peringatan dan Perhatian Menggunakan Analsik

Pasien perlu memberitahukan kepada pasien jika memiliki alergi tertentu, terutama pada kandungan obat Analsik seperti metamizole dan diazepam. Beritahukan juga kepada dokter jika ada kondisi seperti:

  • Gangguan fungsi hati atau ginjal
  • Psikosis akut
  • Tekanan darah rendah
  • Hamil
  • Depresi beat
  • Riwayat gangguan pembekuan darah atau kelainan darah
Baca Juga:  Hipertermia: Kenaikan Suhu Tubuh yang Berlebihan

Selain itu, beri tahu dokter bila sedang mengonsumsi obat lain. Begitu juga jika sedang rutin meminum vitamin atau suplemen. Analsik menimbulkan efek mengantuk sehingga tak disarankan berkendara sendiri setelah minum obat ini. Analsik tidak direkomendasikan untuk pemberian jangka panjang karan akan menimbulkan efek samping dan resiko pada tubuh.

Efek Samping dan Bahaya Analsik

Analsik bisa menyebabkan efek samping layaknya obat pada umumnya. Di antaranya:

  • Mengantuk, lelah
  • Pusing
  • Tekanan darah rendah atau hipotensi
  • Tremor
  • Mual dan muntah
  • Konstipasi
  • Susah buang air kecil
  • Penglihatan kabur
  • Depresi

Alternatif Obat Sejenis Analsik

Terdapat beberapa obat sejenis yang bisa menjadi alternatif ketika Analsik tak tersedia atau tak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien, antara lain:

  • Analspec
  • Opineuron
  • Potensik
  • Neurodial

Obat-obat alternatif ini punya kandungan utama yang sama dengan Analsik, yakni metamizole dan diazepam. Tapi penggunaannya tetap harus dengan resep dokter.

Kapan Harus ke Dokter?

Analsik efektif sebagai obat pereda nyeri, tapi tidak disarankan digunakan dalam jangka panjang tanpa pengawasan medis. Konsultasi dengan dokter diperlukan bila nyeri tak kunjung membaik atau malah memburuk walau sudah menggunakan Analsik sesuai dengan resep. Demikian pula jika ada efek samping yang serius atau ada tanda-tanda overdosis seperti mual dan muntah parah, pusing, dan demam.

Narasumber:

Dr. Finisia Noviyanti

Dokter Umum

Primaya Hospital Sukabumi

 

Referensi:

Share to :

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below