Gangguan kandung kemih banyak terjadi pada pria berusia 40 tahun ke atas meski bisa juga dialami perempuan. Berkemih merupakan mekanisme alami untuk membuang limbah dari dalam tubuh. Karena itu, diperlukan pemeriksaan medis untuk mengecek masalah pada kandung kemih kemungkinan terdapat obstruksi agar limbah tak menumpuk di dalam tubuh. Uroflowmetri menjadi salah satu cara menilai kesehatan kandung kemih yang cepat, aman, dan tak menimbulkan rasa sakit.
Mengenal Uroflowmetri
Uroflowmetri adalah pemeriksaan urologi yang sangat sederhana dan non-invasif untuk menilai beragam aspek pada aliran urine dan membantu menemukan penyakit yang mungkin ada. Aspek yang dinilai dalam pemeriksaan ini antara lain volume urine yang dikeluarkan dari tubuh, laju atau kecepatan maksimal urine, kurva atau lengkungan yang terbentuk saat urine keluar, dan waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan urine. Tes ini dapat mengindikasikan adanya masalah pada kandung kemih.
Aspek yang paling penting dinilai adalah laju urine. Laju urine yang normal pada pria biasanya 10-21 mililiter per detik, sementara pada perempuan 15-18 mililiter per detik. Jika laju maksimal urine rendah, bisa jadi pasien mengalami pembesaran prostat, saluran kemihnya terhalang, atau kandung kemih tidak berkontraksi secara normal.
Pemeriksaan uroflowmetri sama sekali tidak menimbulkan rasa sakit karena bersifat non-invasif. Artinya, tidak ada tekanan ataupun sayatan pada kulit tubuh dalam prosedur ini. Dokter menggunakan alat khusus dengan penampung urine bernama uroflowmeter. Pasien cukup buang air kecil seperti biasa dalam pemeriksaan ini di ruang periksa atau ruang khusus di rumah sakit.
Kadang uroflowmetri dilakukan bersama tes lain untuk mendiagnosis penyakit seputar kandung kemih, seperti disfungsi saluran kemih atau sumbatan aliran urine. Tes itu antara lain sistometri, sistografi, sistografi retrograde, dan sistokopi.
Siapa Saja yang Memerlukan Uroflowmetri?
Baik perempuan maupun laki-laki dapat memperoleh manfaat dari uroflowmetri untuk mendeteksi gangguan pada kandungan kemih berdasarkan aliran urine yang dikeluarkan. Gangguan itu termasuk pembesaran kelenjar prostat atau benign prostatic hypertrophy, yakni kondisi ketika kelenjar prostat membesar dan menyumbat saluran uretra sehingga urine sulit melewatinya dengan lancar, serta disfungsi kandung kemih neurogenic, yaitu gangguan pada kandung kemih akibat cedera pada sistem saraf, misalnya karena tumor pada sumsum tulang belakang.
Kapan Seseorang Memerlukan Uroflowmetri?
Dokter biasanya memandang pasien perlu menjalani uroflowmetri ketika curiga ada gejala gangguan kandung kemih. Misalnya:
- Aliran urine lambat
- Sulit memulai dan mempertahankan keluarnya urine
- Retensi urine atau ketidakmampuan buang air kecil yang bisa menyebabkan pembengkakan dan ketidaknyamanan pada kandung kemih hingga mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih serius
- Peningkatan frekuensi buang air kecil
- Inkontinensia urine atau ketidakmampuan mengontrol keluarnya urine
- Timbul rasa nyeri saat buang air kecil
Manfaat/Tujuan
Uroflowmetri adalah jenis pemeriksaan yang sangat penting untuk mendeteksi berbagai penyakit terkait dengan kandung kemih. Sebagai prosedur diagnostik, uroflowmetri sangat praktis dan cepat. Hasil pemeriksaan ini akan membantu dokter untuk memahami gangguan yang dialami, kenapa gangguan itu terjadi, apakah perlu tes lain untuk memastikan penyakit yang diderita, dan apa pilihan perawatan yang sesuai.
Persiapan Sebelum Menjalani Pemeriksaan
Uroflowmetri dapat memberikan hasil maksimal bila kondisi kandung kemih pasien dalam keadaan penuh. Karena itu, pasien diminta tidak buang air kecil selama 2 jam sebelum tes berlangsung. Pasien juga harus minum lebih banyak air putih untuk mengisi kandung kemih semaksimal mungkin. Hasil tes lebih akurat bila urine yang dikeluarkan setidaknya 150 mililiter. Dokter juga akan meminta pasien tidak meminum obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi hasil tes. Demi kenyamanan dan kemudahan prosedur, pasien sebaiknya pakaian kasual yang simpel.
Prosedur dan Pelaksanaan
Tidak ada prosedur yang rumit dalam pelaksanaan uroflowmetri. Pasien tak perlu menjalani prosedur anestesi karena tindakan ini tak menimbulkan rasa sakit. Pasien cukup buang air kecil secara wajar di tempat yang telah disediakan, yakni uroflowmeter. Tak perlu mengejan saat berkemih. Pasien pria berdiri saat berkemih, sementara pasien perempuan dapat duduk. Jangan meletakkan tisu pada permukaan alat. Setelah kandung kemih sudah kosong, pasien bisa kembali dan dokter akan mengecek hasil tes yang direkam oleh uroflowmeter.
Perawatan Pasca Uroflowmetri
Tidak ada perawatan khusus seusai uroflowmetri. Dokter akan mengetahui hasil tes dan dapat menginformasikannya kepada pasien saat itu juga. Bila perlu, dokter bisa meminta pasien menjalani tes diagnostik lain setelah itu untuk memastikan diagnosis.
Adakah Efek Samping Setelah Pemeriksaan?
Pemeriksaan uroflowmetri tidak membutuhkan prosedur macam-macam selain mekanisme berkemih biasa sehingga tak terkait dengan risiko efek samping ataupun komplikasi. Pasien pun tak akan merasakan ketidaknyamanan atau nyeri saat atau setelah uroflowmetri. Pasien bisa langsung beraktivitas seperti biasa setelah menjalani pemeriksaan ini.
Uroflowmetri di Primaya Hospital
Primaya Hospital menghadirkan layanan uroflowmetri bagi pasien yang memiliki gejala masalah kandung kemih. Dokter spesialis urologi Primaya Hospital juga dapat mengombinasikan pemeriksaan ini dengan prosedur lain untuk menunjang hasil uroflowmetri demi diagnosis yang lebih akurat. Jadwalkan konsultasi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai uroflowmetri di Primaya Hospital.
Reviewed by
dr. Edhi Hapsari Mulyoningtyas, Sp.U
Dokter Spesialis Urologi
Primaya Hospital Tangerang
Referensi:
- Urine Flow Test. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/urine-flow-test. Diakses 19 Juli 2022
- What is Uroflowmetry?. https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/u/uroflowmetry. Diakses 19 Juli 2022
- Uroflowmetry. https://medlineplus.gov/ency/article/003325.htm. Diakses 19 Juli 2022
- Experience with Uroflowmetry in Evaluation of Lower Urinary Tract Symptoms in Patients with Benign Prostatic Hyperplasia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4064883/. Diakses 19 Juli 2022
- Uroflowmetry. https://www.healthline.com/health/uroflowmetry. Diakses 19 Juli 2022
- Lower urinary tract symptoms in males. https://www.uptodate.com/contents/lower-urinary-tract-symptoms-in-males. Diakses 19 Juli 2022