Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mental dan perilaku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Psikologi tidak hanya mempelajari mengenai perilaku dan mental pada individu dewasa namun juga anak-anak pun bisa memperoleh manfaat dari psikologi.
Psikolog anak berbeda dengan psikolog untuk orang dewasa dalam berbagai hal. Salah satunya mengenai pendekatan yang diambil untuk membantu menangani masalah mental dan perilaku yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Apa itu Psikolog Anak
Psikolog anak adalah ahli psikologi yang menangani permasalahan psikologis dari usia anak hingga remaja (0-18 tahun). Psikolog anak membantu dalam melakukan evaluasi tumbuh kembang, memberikah arahan stimulasi kepada orangtua, melakukan dampingan pada anak dalam menghadapi tekanan atau masalah mental yang mempengaruhi kehidupan, misalnya terkait dengan keluarga, lingkungan pertemanan, ataupun sekolah.
Tugas psikolog anak termasuk menilai kondisi mental anak dan memberikan diagnosis serta menawarkan solusi bila ditemukan masalah, antara lain lewat terapi. Sebelumnya, psikolog akan melakukan rangkaian evaluasi psikologi, wawancara dan observasi lebih dulu dalam prosedur tersebut. Hal ini tidak hanya dilakukan kepada anak namun juga membutuhkan keterlibatan orangtua ataupun keluarga terdekat.
Siapa yang Memerlukan Psikolog Anak
Seperti orang dewasa, anak-anak rentan terhadap gangguan kesehatan emosi dan suasana hati. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2018 menyatakan masalah mental yang dialami orang dewasa berkembang sejak usia mereka 14 tahun. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018, ada peningkatan angka anak berusia 15 tahun ke atas yang menderita gangguan mental emosional.
Konseling oleh psikolog anak bisa membantu mengatasi berbagai masalah ini. Anak bisa jadi memerlukan bantuan psikolog bila:
- Mengalami masalah tumbuh kembang (keterlambatan bicara, keterlamabatan motorik, dsb)
- Mengalami masalah akademik (Tidak fokus atau kesulitan dalam pelajaran, Bingung terkait masalah arahan jurusan maupun minat di masa depan)
- Mengalami masalah emosi (Sering merasa sedih atau putus asa ataupun kerap marah atau reaksinya cenderung berlebihan terhadap situasi tertentu, menagalmi kecemasan)
- Mengalami masalah perilaku (Pola makan dan tidurnya berubah, lebih suka menyendiri, mendengar suara-suara yang sebenarnya tidak ada/halusinasi, tidak dapat duduk tenang, terlibat dalam aksi kekerasan)
Jika anak menunjukkan tanda-tanda tersebut, ada kemungkinan mereka membutuhkan konsultasi hingga terapi. Terapi akan sangat bermanfaat, terutama sebelum masalah berkembang menjadi lebih buruk.
Tujuan Konsultasi dengan Psikolog Anak
Psikolog anak menyediakan jasa konsultasi untuk menggali informasi mengenai anak yang menjadi pasien. Dari konsultasi ini, terjalin interaksi yang digunakan psikolog untuk lebih mengenali si anak, termasuk mengetahui latar belakang masalahnya. Psikolog kemudian mendampingi anak untuk menceritakan dan mendampingi anak dalam menyelesaikan masalah yang dialami.
Sering kali anak sulit terbuka sehingga butuh waktu dalam mengetahui dan mendalami suatu masalah yang dihadapi. Peran orang tua juga dibutuhkan dalam hal ini untuk memberikan informasi mengenai anaknya sehingga Psikolog mampu menemukan dinamika dan gambaran masalah sebenarnya. Kerjasama dan peran serta orangtua memiliki pengaruh yang besar dalam evaluasi psikologis dan juga terapi yang dijalankan.
Hasil konsultasi juga akan menjadi dasar untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya. Psikolog mungkin akan memberikan tes psikologi kepada anak untuk menilai kondisi mentalnya. Setelah itu, terapi bisa jadi dibutuhkan sebagai cara mengatasi masalah mental anak secara berkelanjutan.
Persiapan Sebelum Datang ke Psikolog Anak
Setiap anak memiliki karakter yang unik. Persiapan sebelum datang ke psikolog anak tergantung karakter tersebut. Usia anak juga menjadi faktor yang berpengaruh. Bila anak temperamental atau mudah marah, gunakan kalimat yang lembut dan hindari paksaan. Sebaiknya ceritakan dulu secara garis besar kepada anak tentang apa yang akan dilakukan. Misalnya: “Kita akan pergi ke dokter. Nanti kamu ceritakan apa yang kamu rasakan dan pikirkan, ya. Dokternya baik, kok.”
Beri tahu juga bahwa si dokter akan memberikan beberapa pertanyaan yang perlu dijawab. Kuncinya adalah terbuka dan membuat anak merasa senyaman mungkin. Misalnya dengan membiarkan anak bermain dengan permainan kesukaan atau memegang benda favoritnya saat datang ke psikolog.
Bagi anak berusia remaja, jelaskan bahwa semua yang dibicarakan dengan psikolog bersifat rahasia. Si anak boleh dan bebas membicarakan apa pun. Psikolog tidak akan membeberkan isi pembicaraan tersebut. Terangkan pula bahwa makin banyak pembicaraan, psikolog makin bisa mengulurkan tangan untuk membantu mengatasi masalah yang terjadi.
Manfaat dan Mengapa Kita Perlu ke Psikolog Anak?
Semua orang berhak mendapatkan kebahagiaan dan kesehatan mental. Tidak terkecuali anak-anak. Anak-anak harus bisa mengakses perawatan yang efektif untuk mencegah atau menangani masalah kesehatan mental. Peran orang tua sangat dibutuhkan sebagai orang terdekat yang dapat mendeteksi adanya indikasi masalah tersebut dan mencari bantuan psikolog.
Patut digarisbawahi pula orang tua tidak selalu mencari pertolongan dari psikolog anak karena adanya gangguan mental atau masalah perilaku. Psikologi anak juga memiliki fungsi pencegahan. Tak perlu hingga muncul gejala, orang tua bisa membawa anak ke psikolog bila menilai ada kondisi atau situasi yang berpotensi mengganggu mental anak. Misalnya anak menjadi saksi peristiwa kekerasan yang mungkin membuat trauma. Dengan deteksi tanda gangguan ini sedari dini, peluang anak untuk sembuh lewat terapi akan makin besar.
Jenis-jenis Tes Psikologi Anak
Salah satu cara psikolog menilai kondisi mental anak adalah lewat tes psikologi. Tes psikologi anak bersifat individual. Artinya, antara satu anak dan anak lain bisa berbeda, tergantung kebutuhan dan kondisi anak. Dalam tes ini, psikolog akan menilai beberapa hal, yaitu:
Kecerdasan: mendeteksi dan menilai perkembangan anak dalam hal intelektual, bahasa, komunikasi, dan penalaran nonverbal.
Prestasi: mengukur kemampuan anak dalam membaca, menulis, dan matematika.
Memori dan perhatian: mengukur kemampuan anak dalam mengingat, menalar sesuatu, juga dalam berorganisasi. Tes ini juga bisa mengidentifikasi anak dengan gangguan hiperaktivitas dan defisit perhatian (ADHD).
Perkembangan emosional, sosial, dan perilaku: mengevaluasi kepribadian untuk memeriksa masalah kecemasan, depresi, atau sosial yang membuat anak mengalami kesulitan dalam berinteraksi di rumah atau sekolah.
Dalam serangkaian tes ini, psikolog akan mengajak anak dan orang tua berbincang mengenai topik terkait dengan keterampilan emosional dan perilaku. Psikolog juga mengobservasi anak selama tes, termasuk mengunjungi rumah atau sekolah anak bila perlu.
Berapa Rata-rata Biaya Konsultasi Psikolog Anak
Biaya psikolog anak bervariasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi besaran biaya itu antara lain:
- Jenis tindakan yang dilakukan
- Banyaknya sesi konsultasi yang dilakukan
- Kebutuhan akan terapi
Biaya rata-rata konsultasi psikologi anak di kisaran Rp 400 – 600 ribu per sesi tergantung tindakan yang dilakukan. Agar lebih jelas, orang tua bisa menghubungi tempat layanan pemeriksaan psikolog itu tersebut untuk menanyakan rincian biaya, termasuk apakah bisa menggunakan layanan asuransi atau BPJS Kesehatan.
Narasumber:
Ade Dian Komala, M.Psi
Clinical Psychologist
Referensi:
https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/psychologist