Hernia inguinalis adalah kondisi di mana organ tubuh seperti usus atau jaringan lainnya menonjol ke area selangkangan, skrotum (kantung kemaluan laki-laki), atau labia (area kemaluan perempuan).
Penyebab utamanya adalah proses penutupan alami di saluran yang disebut processus vaginalis tidak terjadi.
- Pada bayi baru lahir, proses ini biasanya menutup sendiri sebelum usia 6 bulan.
- Hernia ini lebih sering terjadi pada anak di bawah 1 tahun, terutama beberapa bulan setelah lahir.
- Kemungkinan terjadinya hernia:
- Pada anak: 0,8%-4,4%.
- Pada bayi prematur: 16%-25%.
- Laki-laki lebih sering mengalami hernia dibanding perempuan, dengan rasio 3:1 hingga 10:1.
- Hernia paling sering ditemukan di sisi kanan (60%), diikuti sisi kiri (30%), dan kedua sisi (10%).
Komplikasi serius seperti hernia terjepit (inkarserata) terjadi pada 6%-18% kasus, dan lebih tinggi pada bayi baru lahir (31%-40%).
Gejala dan Pemeriksaan
- Gejala yang Dilaporkan (Anamnesis):
- Adanya benjolan di selangkangan, skrotum, atau labia.
- Benjolan biasanya muncul saat anak menangis, mengejan, atau batuk, dan menghilang saat tenang.
- Jika hernia terjepit, anak bisa menunjukkan:
- Rasa sakit.
- Perut kembung.
- Muntah atau demam.
- Pemeriksaan Fisik:
- Benjolan terlihat seperti lonjong dan terasa lunak saat disentuh.
- Pada bayi, menangis dapat memperjelas benjolan ini.
- Tes tambahan:
- Transiluminasi (cahaya ditembuskan ke benjolan): biasanya negatif kecuali ada cairan (hidrokel).
- Pada hernia yang terjepit, tanda infeksi atau radang perut bisa muncul.
- Pemeriksaan Penunjang:
- Pemeriksaan dengan USG bisa memastikan adanya saluran yang tidak tertutup.
Penanganan (Terapi)
- Tanpa Operasi:
- Untuk hernia terjepit, dokter mungkin mencoba reduksi manual (mengembalikan hernia ke tempatnya).
- Jika gagal, dilakukan langkah-langkah tambahan seperti:
- Menggunakan alat bantu seperti NGT (selang untuk mengurangi tekanan di perut) atau obat untuk mengendurkan otot.
- Posisi tubuh tertentu juga membantu.
- Jika semua langkah gagal, operasi darurat diperlukan.
- Operasi:
- Hernia yang tidak terjepit: operasi elektif (terencana) dilakukan segera setelah diagnosis.
- Hernia yang terjepit: operasi darurat dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Kemungkinan Komplikasi Pascaoperasi
- Bengkak atau memar di skrotum.
- Infeksi di bekas operasi.
- Cedera kecil pada saluran sperma (vas deferens) atau saraf.
- Atrofi testis (pengecilan testis) pada sekitar 0,3% kasus.
- Hernia muncul kembali (sekitar 1%).
Pencegahan Penyakit Hernia pada Anak
Umumnya, penyakit hernia pada anak terjadi karena faktor keturunan atau genetik. Karena itu, orang tua juga harus melakukan tindakan pencegahan agar tidak sampai menderita penyakit hernia. Berikut ini beberapa pencegahan yang bisa Anda lakukan agar anak terhindar dari risiko penyakit hernia.
Jaga Berat Badan Ideal Anak
Memiliki anak yang gemuk memang terlihat lucu. Tapi, lebih baik perhatikan berat badan ideal anak. Pastikan anak tersebut terhindar dari obesitas atau kelebihan berat badan. Obesitas dapat memicu munculnya penyakit hernia pada anak. Hal ini juga perlu dilakukan oleh orang tua, terutama ibu saat mengandung.
Konsumsi Makanan Sehat, Bergizi, dan Kaya Serat
Usahakan untuk mengkonsumsi makanan sehat, bergizi dan kaya serat. Dengan begitu, baik Anda maupun anak Anda akan terhindar dari risiko masalah saluran pencernaan. Ketika terjadi masalah pada pencernaan, anak akan sering menderita sembelit.
Saat sembelit, mereka akan sering kali Buang Air Besar namun kesulitan. Hal ini akan membuat perut menjadi tegang dan akhirnya memicu hernia. Makan makanan seperti pisang, apel, jeruk, sayur, dan kacang-kacangan untuk menghindari risiko penyakit hernia.
Jaga Kesehatan Agar Tidak Menderita Penyakit Hernia
Usahakan agar Anda tidak menderita penyakit hernia. Jika Anda pernah terkena penyakit hernia, maka ada kemungkinan jika anak Anda juga akan menderita hernia. Pastikan Anda tidak mengangkat sesuatu yang terlalu berat, lakukan olahraga ringan secara rutin, berhenti merokok, dan lain-lain.
Kapan Harus Ke Dokter?
Ada baiknya Anda memeriksakan anak Anda ke dokter ketika terlihat gejala yang menunjukkan adanya penyakit hernia. Biarkan dokter mendiagnosis dan memastikan apakah anak Anda menderita hernia atau tidak. Berikut ini beberapa kondisi yang mengharuskan Anda memeriksakan anak ke dokter.
- Jika terlihat ada benjolan pada lipatan paha dan bertambah besar,
- Anak sering merasa sakit ketika mengejan,
- Anak mengeluh sakit pada bagian sekitar perut bagian bawah,
- Anak mengalami perdarahan.
Intinya, jangan remehkan benjolan yang ada pada lipatan paha setelah tahu apa itu penyakit hernia pada anak. Segera periksakan anak Anda ke dokter spesialis sehingga bisa segera ditangani dengan baik. Dengan begitu, anak Anda pun bisa sehat dan beraktivitas seperti biasa lagi. Pemeriksaan dan penanganan dini juga mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
 Narasumber:
dr. Ronald Sorongku, Sp. BA, Subsp.U.A (K)
Spesialis Bedah Anak
Primaya Evasari Hospital
Referensi:
- Lau WY. History of treatment of groin hernia. World J
Surg [Internet] 2002;26(6):748–59. Available from: http://
www.springerlink.com/index/10.1007/s00268-002-6297-5.
- Lascaratos JG, Tsiamis C, Kostakis A. Surgery for inguinal hernia
in Byzantine Times (A.D. 324-1453): First Scientific Descriptions.
World J Surg 2003;27:1165–9.
- Cloquet’s hernia (www.whonamedit.com) [Internet]. whonamedit.
com. [cited 2012 Jun. 21]. Available from: http://www.whonamedit.
com/synd.cfm/2654.html.
- Cloquet J. Recherches Anatomiques sur les Hernies de l’Abdomen.
Paris; 1817.
- Marcy H. A new use of carbolized cat gut ligatures. Boston Med
Surg J 1871;85:315–16.
- Czerny Von V. Studien zur Radikalbehandlung der Hernien.
Wien Med Wochenschr 1877;27:497–528–554–578.
- Sachs M, Damm M, Encke A. Historical evolution of inguinal
hernia repair. World J Surg 1997;21:218–23.
- Bassini E. Nuovo Metodo Operativo per la Cura dell’Ernia
Inguinale. R Stabilimento Prosperini; 1889.
- Gross RE. Inguinal Hernia. The Surgery of Infancy and Childhood.
Philadelphia: W.B. Saunders; 1953. p. 449–62.
- Bronsther B, Abrams MW, Elboim C. Inguinal hernias in
children–a study of 1,000 cases and a review of the literature.
J Am Med Womens Assoc 1972;27:522–5.