Vitamin B12 dan folat menyokong banyak fungsi yang berbeda di seluruh tubuh. B12 mendukung fungsi saraf, sementara folat berperan dalam pengubahan karbohidrat menjadi energi serta produksi DNA. Dua vitamin B kompleks ini juga penting dalam pembuatan sel darah merah. Maka ketika terjadi anemia defisiensi vitamin B12 dan folat, ada risiko besar pada kondisi kesehatan individu secara keseluruhan.
Mengenal Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Folat
Anemia adalah istilah umum untuk kondisi kekurangan sel darah merah atau kadar hemoglobin yang rendah dalam sel darah merah. Ada beberapa macam anemia dan masing-masing punya penyebab yang berbeda. Misalnya anemia defisiensi vitamin B12 dan folat.
Anemia defisiensi vitamin B12 dan folat adalah anemia yang terjadi ketika tubuh kekurangan vitamin B12 dan folat alias vitamin B9. Karena kondisi tersebut, tubuh memproduksi sel darah merah yang abnormal yang tak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Vitamin B12 dan folat berkontribusi dalam produksi sel darah merah yang bertugas membawa oksigen dan nutrien ke seluruh tubuh, termasuk ke organ vital seperti jantung, otak, dan paru-paru. Seperti dikutip dari Hopkins Medicine, saat terjadi anemia defisiensi vitamin B12 dan folat, sel darah merah yang diproduksi tubuh berukuran besar. Kondisi itu disebut anemia megaloblastik.
Selain berukuran besar, bentuk sel darah merah tersebut oval. Sel darah merah yang normal berbentuk bundar. Dengan produksi sel darah merah yang tak normal itu, darah tak bisa mengangkut dan mengedarkan oksigen dengan efektif. Walhasil, sistem tubuh tidak bisa mendapatkan asupan oksigen yang dibutuhkan untuk dapat bekerja dengan normal, terutama sistem saraf yang terkait langsung dengan kecukupan vitamin B12 dan folat.
Gejala
Anemia defisiensi vitamin B12 dan folat terutama menyebabkan gejala berupa kelelahan atau kekurangan energi. Gejala lain yang terkait dengan jenis anemia ini termasuk:
- Kulit pucat
- Sariawan
- Sakit kepala
- Lidah merah dan membengkak
- Telinga berdenging
- Kurang nafsu makan
- Napas pendek
- Sering kesemutan
- Kulit mati rasa
- Sulit berjalan
- Indra peraba kurang sensitif
- Gangguan penglihatan
- Masalah psikologis
- Masalah dengan ingatan
Penyebab
Seorang individu bisa mengalami anemia defisiensi vitamin B12 dan folat bila:
- Kurang konsumsi makanan yang mengandung asam folat dan folat, seperti buah sitrus dan sayuran hijau
- Punya kebutuhan tinggi terhadap folat, misalnya sedang hamil atau mengalami kondisi tertentu seperti penyakit sel sabit
- Tubuh tak bisa menyerap vitamin B12 dan folat dengan baik, misalnya akibat terlalu banyak minum alkohol atau punya masalah ginjal parah hingga memerlukan cuci darah
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat kanker, reumatoid artritis, diabetes, dan kejang
Defisiensi vitamin B12 dan folat banyak terjadi di kalangan lanjut usia berusia 65 tahun ke atas. Selain itu, individu yang menerapkan pola diet vegan atau vegetarian secara ketat lebih berisiko mengalami kondisi ini.
Cara Dokter Mendiagnosis Anemia
Jenis tes utama untuk menentukan diagnosis anemia defisiensi vitamin B12 dan folat adalah tes darah. Dalam tes ini, dokter akan mengambil sampel darah dan memeriksanya di laboratorium guna mengukur kadar hemoglobin dan mengecek ukuran serta jumlah sel darah merah.
Karena anemia defisiensi vitamin B12 dan folat berhubungan dengan sistem saraf, dokter juga biasanya menjalankan tes untuk melihat dan menilai kerusakan saraf. Diagnosis kerusakan saraf alias neuropati periferal yang terkait dengan kekurangan vitamin B12 dan folat bisa dilakukan dengan setidaknya dua prosedur berikut ini:
- Pemeriksaan neurologis: mencakup penilaian kekuatan otot, refleks tendon, postur tubuh, sensasi yang dirasakan, dan koordinasi.
- Tes fungsi saraf: di antaranya tes elektromiografi untuk mengecek sinyal kelistrikan otot dan tes sistem sensorik,
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Sebagian besar kasus anemia defisiensi vitamin B12 dan folat dapat dengan mudah teratasi lewat pemberian obat atau suntikan untuk menggantikan vitamin yang hilang. Biasanya suplemen vitamin B12 diberikan pertama kali lewat injeksi. Lalu, tergantung apakah kondisi defisiensi itu berhubungan dengan pola makan atau tidak, pasien mungkin perlu suplemen vitamin B12 setelah makan atau injeksi secara rutin.
Menurut NHS, perawatan dengan suplemen ini mungkin perlu dilakukan secara berkelanjutan seumur hidup. Adapun pemulihan kadar folat bisa dilakukan dengan menelan tablet asam folat secara rutin biasanya selama 4 bulan.
Selain itu, pasien perlu mengubah pola makannya menjadi lebih banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B12 dan folat. Pasien juga wajib menjalani kebiasaan yang lebih sehat setiap hari.
Komplikasi
Anemia defisiensi vitamin B12 dan folat bisa mendatangkan komplikasi seperti berikut ini:
- Masalah neurologis atau sistem saraf, seperti hilang ingatan, masalah penglihatan, kurangnya keseimbangan, kerusakan saraf terutama di kaki
- Sulit hamil
- Kanker lambung terutama jika ada kondisi anemia pernisiosa di mana sistem imun justru menyerang sel yang sehat di lambung
- Cacat tabung saraf pada bayi jika kekurangan vitamin B12 dan folat pada masa kehamilan
- Penyakit kardiovaskular
- Bayi lahir prematur atau berat badan rendah
Pencegahan Anemia
Cara terbaik untuk mencegah anemia defisiensi vitamin B12 dan folat adalah makan makanan bergizi yang mengandung banyak vitamin B12 dan folat. Bahan pangan yang kayak vitamin B kompleks itu antara lain:
- Kacang polong
- Buncis
- Buah sitrus
- Sayuran hijau
- Hati
- Boga bahari (seafood)
- Telur dan susu
- Daging dan unggas
- Roti
- Tepung
- Mi
- Beras
- Sereal
Kapan Harus ke Dokter?
Bila merasa mengalami gejala anemia vitamin B12 dan folat, pemeriksaan oleh dokter dapat memberikan jawaban. Dokter dapat memastikan diagnosis lewat pemeriksaan berdasarkan gejala dan hasil tes darah. Kekurangan vitamin B12 dan folat penting untuk ditangani sedini mungkin terutama pada ibu hamil dan anak-anak untuk mengantisipasi dampak terhadap tumbuh kembang anak.
Reviewed by
dr. Diah Ari Safitri, SpPD-KHOM, FINASIM
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik
Primaya Hospital Tangerang
Referensi:
- Folate-Deficiency Anemia. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/folate-deficiency-anemia. Diakses 28 Januari 2023
- Vitamin B12 Deficiency Anemia. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/vitamin-b12-deficiency-anemia. Diakses 28 Januari 2023
- A Brief Review on Vitamin B12 Deficiency Looking at Some Case Study Reports in Adults. https://www.mdpi.com/1422-0067/22/18/9694. Diakses 28 Januari 2023
- Vitamin B12 or folate deficiency anaemia. https://www.nhs.uk/conditions/vitamin-b12-or-folate-deficiency-anaemia/. Diakses 28 Januari 2023
- Folic Acid Deficiency. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535377/. Diakses 28 Januari 2023
- Causes and pathophysiology of vitamin B12 and folate deficiencies. https://www.uptodate.com/contents/causes-and-pathophysiology-of-vitamin-b12-and-folate-deficiencies. Diakses 28 Januari 2023
- Appropriate use of tests for folate and vitamin B12 deficiency. https://www.nps.org.au/australian-prescriber/articles/appropriate-use-of-tests-for-folate-and-vitamin-b12-deficiency. Diakses 28 Januari 2023