Penyakit Covid-19 lebih berisiko bagi orang yang sebelumnya mengidap penyakit (dalam istilah medis disebut Komorbid). Beberapa waktu lalu, laporan yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan bahwa 94 persen kasus kematian Covid-19 di Amerika Serikat terjadi pada pasien dengan komorbiditas atau memiliki penyakit penyerta.
Pasien yang memiliki Komorbid ini lebih memerlukan perhatian karena kondisinya lebih rentan sehingga ketika tertular Covid-19 bisa berdampak fatal.
Daftar Kementerian Kesehatan memuat 12 penyakit penyerta Covid-19 yang paling banyak pada pasien positif Covid. Lima di antaranya adalah hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit paru, dan penyakit ginjal. Orang yang telah memiliki penyakit ini harus lebih ketat menerapkan protokol kesehatan demi menghindari penularan Covid-19.
Hipertensi
Menurut laporan penelitian di European Heart Journal, orang yang menderita hipertensi dua kali lipat lebih berisiko meninggal akibat Covid-19. Di Indonesia, penyakit ini menempati urutan pertama sebagai penyakit penyerta Covid-19.
Hipertensi adalah penyakit tekanan darah tinggi yang bisa menyebabkan berbagai komplikasi. Penyebab darah tinggi bermacam-macam, antara lain faktor usia, kelebihan berat badan, kurang berolahraga, dan konsumsi garam berlebih.
Tanpa upaya pengobatan, tekanan darah tinggi bisa dalam jangka waktu tertentu bisa menyebabkan kerusakan pada organ dalam, termasuk jantung dan ginjal. Karena itu, orang yang mengidap hipertensi sangat berisiko mengalami kondisi yang lebih parah ketika terkena Covid-19.
Diabetes Melitus
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia menyebut diabetes melitus sebagai salah satu penyakit penyerta Covid-19 yang meningkatkan risiko keparahan pada pasien positif. Penyebabnya adalah terdapat fluktuasi kadar gula darah pada pengidap diabetes dan berhubungan dengan kekentalan darah akibat gula darah yang tidak stabil.
Diabetes melitus merupakan penyakit degeneratif sehingga memerlukan pengendalian dan pengobatan secara intensif. Pemicu penyakit ini di antaranya gaya hidup tidak sehat, faktor keturunan, dan usia.
Pengidap diabetes melitus perlu lebih memperhatikan pengobatannya selain menerapkan protokol kesehatan. Di berbagai belahan dunia, penyakit ini menempati daftar lima besar penyakit penyerta Covid-19 yang berbahaya.
Penyakit Jantung
Penyakit jantung menjadi penyakit penyerta Covid-19 yang meningkatkan risiko kematian hingga tiga kali lipat. Pengidap penyakit jantung akan mengalami gejala Covid yang lebih berat ketimbang pasien positif Covid yang tak punya penyakit tersebut. Menurut temuan di Inggris, sebanyak 9 dari 10 pasien Covid yang meninggal memiliki komorbid tersebut.
Mengapa demikian? Kondisi pasien dengan komorbid jantung sudah terdapat abnormalitas struktur dan fungsi/ kekuatan. Pada kondisi infeksi, demam menyebabkan metabolisme meningkat, kebutuhan oksigen bertambah, batuk dan produksi lendir saluran nafas membuat tubuh semakin lelah. Dan juga berhubungan dengan reseptor ACE2 yang terdapat pada covid-19 dan organ jantung
Penyakit Paru
Covid-19 secara langsung berhubungan dengan organ paru-paru. Sebab, target utama Covid 19 adalahย sistem pernapasan. Sedangkan paru-paru merupakan organ vital dalam kehidupan manusia.
Terdapat berbagai macam Komorbid paru yang dapat memperburuk kondisi saat terserang Covid-19, seperti asma, bronkitis, serta kanker paru.ย Infeksi Covidย menyebabkan gejala pneumonia yang dapat merusak organย paru secara cepat hingga berpotensi merenggut jiwa pasien.
Penyakit Ginjal
Orang dengan penyakit ginjal lebih berisiko terhadap penyakit lain, termasuk Covid-19. Ginjal adalah organ yang berfungsi membersihkan aliran darah dengan bekerja sebagai filter untuk mengeluarkan air dan produksi limbah dari tubuh. Pada pasien penyakit ginjal, organ tersebut tak mampu bekerja secara semestinya. Pada kondisi gagal ginjal kronis pasien menjalani cuci darah yang menyebabkan kondisi imun penderita gagal ginjal lebih rentan yang akan memperburuk gejala bila terpapar covid-19.
Orang-orang yang memiliki penyakit penyerta sebaiknya lebih memperhatikan dirinya. Contohnya dengan selalu menjaga gaya hidup sehat serta terus rutin menjalani pengobatan. Tentu tanpa lupa menerapkan protokol kesehatan, terutama ketika beraktivitas di luar rumah.
Ditinjau oleh:
dr. Kathi Swaputri Kancana, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Referensi:
http://www.inaheart.org/perki/upload/files/Penyakit%20Jantung%20dan%20Covid.pdf
https://www.webmd.com/lung/covid-and-pneumonia#1
https://www.kidney.org/coronavirus/kidney-disease-covid-19